Mohon tunggu...
Hilel Hodawya
Hilel Hodawya Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Writer

Penulis newbie yang sehari-harinya sibuk kerja kantoran di Jakarta. Punya cita-cita bisa pensiun dini sambil menikmati royalti dari buku-buku yang berhasil diterbitkan. Kalau lagi enggak kerja, hobinya nonton apa aja dan bikin ulasan buku di Instagram @hileahreads

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Integrasi Sistem Pembayaran Lintas Batas di ASEAN, Apa Dampaknya?

17 Juni 2023   18:13 Diperbarui: 17 Juni 2023   18:24 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya, kerja sama ini tidak akan dibangun tanpa mempertimbangkan efek jangka panjang terhadap perekonomian negara. Dengan diselenggarakannya sistem pembayaran QRIS cross-border akan ada beberapa keuntungan yang dirasakan oleh konsumen dan juga pebisnis, yaitu: 

1. Meningkatkan keamanan transaksi

Sebelumnya, banyak turis mengandalkan layanan dari pihak ketiga untuk melakukan pembayaran di negara lain. Padahal, tidak semua penyedia layanan memiliki tingkat keamanan yang baik. Ada risiko terjadi pencurian data apabila salah memilih jasa. 

Dengan adanya QRIS cross-border, konsumen kini tak perlu lagi menggunakan aplikasi tambahan untuk bertransaksi di luar negeri. Cukup dengan memakai aplikasi bank yang dipakai, langsung bisa melakukan pembayaran tanpa harus menukar mata uang. 

Hal ini akan mempersingkat proses pengiriman uang dan mengurangi keterlibatan pihak-pihak lain dalam proses tersebut. Sehingga, dianggap lebih aman untuk digunakan oleh para konsumen. 

2. Sistem pembayaran yang lebih personal

Dari sisi bisnis, adanya konektivitas pembayaran ASEAN akan membantu menjangkau lebih banyak pembeli. Sebab, pelaku bisnis bisa menyediakan metode pembayaran yang lebih personal dan menarik minat calon pelanggan untuk bertransaksi.

Misalnya, pelaku UMKM bisa menyediakan opsi pembayaran dengan Thai QR, sehingga turis dari Thailand tertarik untuk bertransaksi karena sistem pembayarannya lebih mudah. 

Secara tidak langsung, hal ini juga akan berdampak terhadap perekonomian negara. Ketika pelaku bisnis berhasil menjangkau lebih banyak konsumen, maka bisnis mereka akan semakin berkembang. Semakin banyak transaksi yang dilakukan, maka perekonomian negara juga akan ikut meningkat. 

3. Kebijakan bank lebih fleksibel

Saat ini, Indonesia sangat bergantung pada mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dalam menentukan nilai tukar. Lewat kebijakan QRIS cross-border, diharapkan agar mata uang lokal tidak perlu lagi dikonversi ke dolar AS ke depannya, melainkan bisa langsung dikonversi antara Rupiah-Baht, Rupiah-Ringgit, Rupiah-Peso, dan Rupiah-Dolar Singapura. 

Hal ini akan memberikan fleksibilitas lebih bagi Bank Indonesia selaku bank sentral dalam menentukan berbagai kebijakan ekonomi. BI akan lebih mudah dalam mengelola aliran modal, mengatur nilai tukar rupiah, serta melakukan pengawasan terhadap format kegiatan bank di masa depan. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa konektivitas sistem pembayaran ASEAN sekarang ini memberikan banyak dampak positif, baik terhadap konsumen, pelaku bisnis, maupun dari sisi pemerintahan. 

Tantangan yang Perlu Diwaspadai

Walaupun memberikan banyak efek positif, tetap ada tantangan yang perlu diperhatikan ketika menerapkan skema pembayaran baru seperti QRIS cross-border ini. Adapun tantangan yang paling mungkin muncul berupa: 

1. Keterbatasan UMKM dalam bersaing 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun