Terakhir, untuk meminimalisir kekurangan yang ada, saya selaku penulis
memberikan solusi yang mungkin bisa diterapkan oleh para mahasiswa UIN Prof.K.H. Saifuddin Zuhri, diantaranya :
a. Sebagai mahasiswa hendaknya bijaksana dalam bersosial media,
menggunakannya untuk menjelajah konten yang baik.
b. Meluangkan waktu khusus untuk upgrading ilmu, recharge iman salah
satunya dengan menghadiri atau mendengarkan kajian keislaman, dan
membaca melalui social media.
c. Membaca dan mendengarkan dengan teliti materi dakwah yang disampaikan,
jika ada keraguan sebaiknya ditanyakan langsung kepada pemateri baik
melalui social media tersebut atau kepada guru kita secara langsung.
d. Tidak asal mengerjakan suatu amalan yang disampaikan melalui platform
digital jika tidak disertai sumber yang jelas baik ayat-ayat Al Qur'an maupun
hadist rasulullah SAW.
e. Sebagai mahasiswa calon da'i hendaknya mulai belajar cara menyajikan
konten yang benar isinya, menarik dalam penggambaran dan
penyampaiannya, sehingga dapat terus menjaga eksistensi dakwah itu sendiri
dan diterima dengan baik oleh semua kalangan.
Demikian opini yang dapat saya sampaikan, semoga tulisan ini dapat memberikan
gambaran tentang problematika dakwah di era digital, dan solusi yang saya sampaikan
dapat diterima dengan baik. Jazakumullohu khoiron katsiro untuk semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini. Barrakallahufiikum....
Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
https://forms.gle/GLv33LvuH3FHKu1s9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H