Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Saya seorang mahasiswa di perguruan tinggi negeri islam, fakultas dakwah program studi manajemen dakwah. Sebagai seorang mahasiswa fakultas dakwah, tentu saja tidak terlepas dari kegiatan memperdalam ilmu agama dan proses berdakwah. Saya menyoroti trend dakwah yang ada di masa kini, di era globalisasi dan digitalisasi. Sebuah era dimana dunia terasa dalam genggaman yaitu melalui smartphone yang terhubung dengan internet. Selain smartphone ada juga perangkat digital lain seperti televisi, laptop,
PC dan bahkan smartTV.
Dakwah yang kita kenal jaman dulu biasanya bersifat klasik (tradisional), dimana
seorang da'i datang ke suatu majelis yang dihadiri oleh jama'ah untuk menerima tausiyah. Namun saat ini banyak para da'i yang berdakwah melalui platform digital seperti youtube, instagram, facebook, website dll. Dakwah islam yang disyiarkan melalui platform digital sangat mudah diakses oleh berbagai kalangan. Kebanyakan masyarakat saat ini menganggap hal tersebut lebih mudah untuk dilakukan ditengah kesibukan hariannya untuk menghadiri suatu majelis ilmu. Dakwah melalui daring pun menjadi tak terbatas ruang dan waktu serta terbuka. Begitu besarnya pengaruh arus teknologi informasi melalui media online di era media baru.
Ditambah dengan arus globalisasi di zaman sekarang yang sudah tidak mungkin dapat dibendung sehingga sangat perlu dilakukan upaya agar media online bisa menjadi sarana komunikasi dakwah Islam. Lain halnya itu tadi, dakwah melalui daring pastinya tidak bebas dari berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi. Sehingga memunculkan problem di era globalisasi saat ini, dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat sangat
mempengaruhi peradaban para masyarakat.
Dakwah islam yang disampaikan para mubaligh hendaknya berisi ajaran yang
lurus, tidak menyimpang dari sumbernya yakni Al Qur'an dan hadist rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman, yang artinya:
"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru Hendaklah
ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
(berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orangorang yang beruntung. (QS Al Imran (3) : 104)."
Ayat diatas menunjukan bahwa sebagai umat islam kita harus mengajak pada kebaikan
dan menjauhi keburukan.
Dikalangan mahasiswa UIN Saifuddin Zuhri, kegiatan beramar ma'ruf nahi
mungkar diharapkan dapat diaplikasikan setiap saat. Seruan-seruan dakwah dapat diakses dengan mudah melalui smartphone dan perangkat lainnya. Hal tersebut memungkinkan bagi para mahasiswa mendapat siraman rohani dan mengingatkan kembali akan syariat islam yang sudah maupun yang belum pernah dilaksanakan. Banyak situs dan social media yang menghadirkan konten dengan muatan keislaman dengan cara yang menarik
seperti flyer hadist, video pendek, video kajian tematik hingga live streaming kajian
bersama ustadz/ah yang kredibel dari sisi keilmuannya.
Dibawah ini saya melakukan wawancara terhadap 30 responden mahasiswa UIN
Prof. KH. Saifuddin Zuhri, tentang seberapa efektif platform digital dalam menyebarkan
dakwah islam di era digitalisasi saat ini berikut kendala yang mungkin terjadi. Wawancara
ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan melalui link google form yang saya
bagikan kepada para responden.
Hasil Wawancara
Berikut adalah kesimpulan yang saya tulis berdasarkan hasil wawancara yang
telah dilakukan. Dari 30 responden untuk pertanyaan seberapa efektif platform digital
sebagai media dakwah, 97% memilih jawaban efektif dan 3% memilih jawaban tidak
efektif. Nyatanya tidak semua orang setuju, namun dengan hasil diatas 90% dapat saya
simpulkan bahwa platform digital sangatlah efektif. Berikut adalah kelebihan yang dapat
disimpulkan, diantaranya :
a. Platform digital lebih mudah di akses, kapanpun dan dimanapun. Begitupula
dengan kajian-kajian yang disampaikan.
b. Kajian / seruan dakwah islam dapat diakses berulang-ulang.
c. Platform digital menyediakan keragaman materi dan interaksi.
d. Memudahkan calon da'i dan mubaligh untuk menyerukan dakwah islam
secara luas.
e. Media digital lebih banyak diminati oleh berbagai kalangan.
Selain kelebihan yang saya sebutkan adapula kekurangan atau kendala dengan
adanya digital platform sebagai media dakwah yaitu :
a. Tidak semua orang menggunakan media social untuk mencari kajian /
dakwah.
b. Karena kemudahan aksesnya terkadang hanya di scroll tidak hikmad dalam
mempelajarinya
c. Terkadang terdapat beberapa kajian yang belum bisa dipertanggungjawabkan
jika disampaikan melalui platform digital, dikarenakan hal yang disampaikan
bisa saja menimbulkan multitafsir jika tidak disampaikan secara langsung.
d. Tidak bisa mendapat jawaban langsung saat ada keraguan dalam memahami
informasi/materi yang disampaikan
e. Tidak semua materi yang disampaikan sesuai Al Qur'an dan Sunnah, karena
media digital sangat rawan untuk disalahgunakan oleh oknum yang tidak
bertanggungjawab.