Mohon tunggu...
Hildawati Septiani
Hildawati Septiani Mohon Tunggu... Akuntan - Employee | Traveller | Mountaineer | Blogger

"Hidup adalah gerak" "Gerak adalah maju, berjuang, naik gunung, turun gunung, naik lagi"

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Gunung Salak, Sangat Memukau dan Menenangkan

21 Januari 2024   15:33 Diperbarui: 28 Januari 2024   12:47 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunung salak, memiliki hutang yang membuat saya jatuh hati. Dari beberapa gunung yang pernah saya ndaki, hanya gunung salak yang memiliki hutan yang begitu menenangkan. Hutan yang memiliki vegetasi sangat rapat, serta begitu sunyi dari suara bising seperti di Ibukota.

Hutan gunung salak memang menenangkan, namun memiliki medan yang sangat menantang, tapi menurutku ini sangat asik. 

Selama pendakian gunung salak, jangan harap kalian mendapatkan bonus, bonusnya bukan medan yang landai namun hutan yang tenang. 

Kami memulai pendakian pukul 07.20 via ajisaka menuju puncak salak II dengan ketinggian 2180 mdpl. Medan pendakian pertama diawali dengan batuan yang tersusun rapi yang menanjak sampai bertemu di makam. Setelahnya, medan yang akan kita lalui sampai puncak adalah tanah setapak, serta seringkali kayu-kayu melintang di jalur pendakian. 

Setelah melakukan trekking selama 3.5 jam, kita sampai di puncak fajar kencana dengan ketinggian 1917 mdpl. Sayang sekali puncak ini diselimuti kabut, padahal pemandangan disini sangat indah. Target puncak kami adalah puncak Prabu yaitu puncak salak II.

Tanjakkan wayahna (Dokpri)
Tanjakkan wayahna (Dokpri)

Melanjuti pendakian dari puncak fajar kencana pukul 12.35, dan kami tiba di tanjakkan viral ini, yaitu tanjakkan wayahna. 

Eits, ternyata sebelum tanjakkan wayahna ni, kita harus akan berhadapan dengan tanjakan-tanjakan lainnya. Namun tingkat kesulitannya dibawah tanjakan wayahna. Jika tanjakan wayahna ini aku nilai 9/10, maka tanjakkan sebelumnya aku nilai 8/10.

Gunung Salak | Dokumentasi pribadi
Gunung Salak | Dokumentasi pribadi

Proses menanjak sebelum wayahna aku bisa lebih cepat, namun pada wayahna tidak. Sedikit merasa pesimis, ketika di awal mengangkat kaki merasa tidak yakin, karena aku harus mengangkat badan ku yang berat serta mencari celah untuk tumpuan kaki. 

Dan di pertengahan tanjakkan, aku sedikit gemetar sehingga memiliki pemikiran ingin turun kembali. Namun, untuk turun juga akan lebih sulit, dan untuk naik juga sulit. Jadi kupaksakan kaki ini naik sampai atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun