Mohon tunggu...
Hildawati Septiani
Hildawati Septiani Mohon Tunggu... Akuntan - Employee | Traveller | Mountaineer | Blogger

"Hidup adalah gerak" "Gerak adalah maju, berjuang, naik gunung, turun gunung, naik lagi"

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gunung Papandayan, Keindahan yang Tak Berujung

31 Mei 2023   13:29 Diperbarui: 31 Mei 2023   13:34 2286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan turun dari hutan mati, dok. pribadi

Mulai pendakian pukul 09.04, sekitar 500 meter pertama jalan masih aspal dan landai. Setelah itu, kita akan menaiki kurang lebih 20 anak tangga. Setelahnya, perjalanan dilanjutkan dengan bebatuan kerikil dan tanah kapur, kita akan berjalan di antara tebing, sungai kecil, kawah nan eksotis, serta gagahnya punggungan gunung. Ini merupakan perjalanan yang sangat menyenangkan, walaupun sepanjang perjalanan menuju pos 7 sangat panas terik, tapi hati senang dan takjub karena pemandangan yang sangat indah seperti sebuah lukisan.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Kita akan mendirikan tenda di area camp pondok saladah, dan jalur berangkat melewati ghober hoet, jalur pulang melewati hutan mati. Yaps, hutan mati adalah spot yang aku tunggu, spot hutan mati juga merupakan icon papandayan yang terkenal di kalangan wisatawan. Dan untuk ghober hoet adalah tempat untuk menikmati sunrise, bisa dijadikan untuk area camp, namun memiliki lahan terbatas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Tiba di ghober hoet pukul 11.56, aku dan satu teman baru namanya kak Ibnu tiba pertama di area ghober hoet, istirahat sekitar 15 menit sampai menunggu anggota lain tiba. Di ghober hoet tersedia toilet, mushola, serta beberapa warung, fasilitas yang sangat lengkap dan bersih. Melanjutkan perjalanan naik menuju pondok saladah. Perjalanan naik kita akan menelusuri pohon-pohon cantigi, kurang lebih 30 menit. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Tiba di area camp pondok saladah pukul 12.32 dan ternyata tenda kita sudah berdiri, karena ada beberapa menyewa tenda jadi sudah include dengan pemasangannya. Tenda kita berada di atas sejajar dengan pos keamanan, naik sedikit di belakang warung-warung. Di pondok saladah juga fasilitas lengkap dan bersih, mushola, beberapa warung, serta kamar mandi kurang lebih 8, jadi gak perlu takut ngantri toilet ya.

10 tenda sudah berdiri dekat dengan lahan edelweis, lahan kosong yang berada di tengah hutan. Setelah semua beres, kita semua lanjut liwetan. Wah untuk lauknya bener-bener enak si, apalagi sambalnya, gak boong enak banget. Sangat rekomen sih, katanya yang masak si masih saudara kandung dengan masakan sop yang enak tadi di basecamp.

Backpacker Jakarta - Papandayan #25, dok. pribadi
Backpacker Jakarta - Papandayan #25, dok. pribadi

Agenda kita sore ini istirahat, serta mempersiapkan alat-alat masak untuk makan malam. Makan malam kali ini adalah tom yam, nugget, dan mendoan. Wah bener-bener asik banget si, aku pikir sebelumnya karena ini semua temen baru jadi akan diam seperti orang asing aja gitu, ternyata enggak sama sekali, sudah seperti teman dekat.

Saat kita makan malam, kita sambil berjaga-jaga mengawasi area camp, dikarenakan banyak babi liar berkeliaran. Apalagi aroma makan malam kita sangat menusuk penciuman. Area camp papandayan terkenal dengan babi liar yang ganas, jadi demi keamanan bersama, semua makanan serta barang yang memiliki aroma menyengat dijadikan satu plastik dan digantungkan di atas pohon. Supaya dia tidak menghancurkan tenda saat kita semua tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun