Perjalanan gunung lembu sangat berkesan, karena aku sebagai pemula langsung disuguhkan dengan trek yang licin disertai hujan selama perjalanan. Ada satu trek menurun yang sangat ekstrim, tidak ada tumpuan, salah injak langsung terpeleset, tapi saya lolos dalam trek ini. Karena selama perjalanan aku berpegangan tangan dengan nisa. Nisa dibelakang aku, kalau nisa jatuh alhasil aku pun akan ikut jatuh seperti perosotan. Dan kalau aku yang jatuh, nisa pun akan ikut keseret kebawah. Jadi kita sangat berhati-hati dalam memilih jalan. Mungkin saja dari kita semua, pakaian aku dan nisa yang masih bersih tanpa kotor.
Setelah semua peserta beres bersih-bersih dan bersiap menuju elf untuk menuju tempat terakhir. Yaps, tempat makan sate maranggi lagi. Namun beda tempat dengan sate maranggi saat trip ferrata, untuk kali ini kita nyobain Hj.Yetty langsung di Purwakarta nya.Â
Selesai makan pukul 17.45 lalu bergegas menuju elf karena perut sudah full. Setelah itu aku sudah tidak sadarkan diri, bangun-bangun sudah sampai di cawang uki disertai hujan deras.Â
Seperti itulah pengalaman trip gunung lembu di bulan februari. Kalau trip kalian ingin berkesan seperti aku, cobalah naik ketika musim hujan ya, hehe.
Ayo buktikan sendiri keindahan waduk jatiluhur dari sisi gunung lembu, temukan keistimewaan di setiap sudut gunung lembu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H