- Indonesia, Respon Indonesia yang telah menjadi tempat tujuan untuk para pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar dan Indonesia bersedia menjadi mediator atau penengah di situasi politik yang tidak stabil di Myanmar
- Malaysia, Respon dari Perdana mentri Muhyiddin Yassin sebagai perwakilan atau "wajah" dari Malaysia mengatakan bahwa ia jijik atas semua kekerasan yang terjadi di Myanmar dan berharap agar pemerintas Myanmar segera menemukan jalan keluar atas semya permasalahan yang ada.
- Vietnam, Pemerintah Vietnam memilih untuk tidak angkat bicara atas kasus ini karena pemerintahan mereka termasuk pemerintahan yang otoriter dan bilang bahwa masalah yang di alami Myanmar adalah masalah internal dari Myanmar itu sendiri.
- Kamboja, Sama seperti Vietnam kamboja lebih memilih tidak angkat bicara untuk kasus ini dan menganggap masalah ini adalah masalah internal dari negara Myanmar.
- Filipina, Presiden Filipina, Rodrigo Dueterte mengatakan bahwa untuk sekarang ia lebih memilih untuk fokus terhadap permasalahan yang ada di dalam negri di banding mengurusi masalah yang ada di negara lain.
- Brunei Darussalam, pada saat ini sudah mengumumkan bahwa akan mencari solusi yang baik untuk mengatasi masalah yang ada di Myanmar dan dalam mengatasi permasalahan ini Brunei Darussalam tak hanya sendiri, Tapi ia Bersama Indonesia untuk membantu pemerintah Myanmar mendapatkan solusi terbaik dan tercepat.
- Laos, sebagai ketua dari ASEAN sekarang juga telah mengkritik pemerintah Myanmar dengan keras dan pemerintah laos juga sudah berkomunikasi dengan junta militer agar semua kekerasan yang terjadi di Myanmar segera di hentikan selain itu pemerintas laos sudah melakukan beberapa langkah diplomatic untuk menyelesaikan masalah yang ada di Myanmar.
- Singapura, Singapura Lebih memilih untuk melakukan pendekatan secara diplomatic secara tertutup dengan Myanmar untuk mengatasi permasalahan ini tetapi mereka juga mengutuk atas semua kekerasan yang terjadi di Myanmar.
ASEAN dan negara negara anggotanya sudah menunjukan sikap yang tidak setuju terhadap kekerasan yang terjadi di Myanmar bahkan sampai mengutuk dan mengatakan bahwa tindakan itu adalah tindakan yang menjijikan. kasus ini bukanlah kasus yang sepele, Dalam penyelesaian kasus ini membutuhkan jalan keluar yang tepat dan pas agar kejadian serupa tidak terulang kembali tapi ASEAN khususnya Myanmar tidak bisa membiarkan kasus ini terjadi terlalu lama karena ini berurusan dengan nyawa manusia (HAM) upaya perdamaian harus terus di serukan agar kasus ini bisa segera tuntas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H