Mohon tunggu...
Hilda Ratu Harum
Hilda Ratu Harum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPNVJ

Prodi Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melihat Pendekatan Ekonomi Politik "Squid Game" dan "Parasite"

23 November 2021   22:23 Diperbarui: 23 November 2021   22:54 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

FILM PARASITE 

Ekonomi politik negara terpusat berkembang dari merkantilisme, atau biasa juga disebut nasionalisme ekonomi, yang mana ini paling berpengaruh di Eropa dari abad kelima belas sampai akhir abad ketujuh belas. Dalam pandangan ini, pasar ekonomi tidak alami, tetapi ada dalam konteks sosial yang sebagian besar dibentuk oleh penerapan kekuasaan negara. Strategi klasik merkantilisme adalah untuk membangun kekayaan negara, kekuasaan dan prestise dengan mengembangkan keseimbangan perdagangan yang menguntungkan melalui produk untuk ekspor sementara menjaga impor tetap rendah. Pendekatan negara-sentris untuk ekonomi politik merosot signifikan namun, mereka telah dihidupkan kembali melalui gagasan kapitalisme negara yang kemudian secara tersirat dapat kita lihat gambarannya di kehidupan nyata melalui film Parasite.

 
Film Parasite ini bermakna dalam khususnya dalam kesenjangan ekonomi sosial kelas atas dan bawah. Pengertian kesenjangan sosial yaitu adanya fenomena dimana perbedaan yang signifikan baik itu secara perilaku, materil, ataupun lingkungan yang ada di masyarakat sangat jelas terlihat. Film Parasite menceritakan mengenai satu keluarga yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan hidup dengan sangat memprihatinkan. 

Namun, dibalik kehidupan pahit yang mereka jalani, anak-anak dalam keluarga tersebut memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tetapi kecerdasan ini malah membuat mereka menjadi picik. Saking cerdasnya, mereka memilih meningkatkan taraf hidup dengan cara menipu satu keluarga kaya raya. Keluarga miskin tersebut memilih untuk hidup bergantung pada keluarga kaya raya sebagai inang layaknya parasit. 

Mereka melakukan cara yang licik sehingga merugikan pekerja lain yang ada pada rumah itu. Keluarga Kim yang berperan sebagai pemeran utama tidak dapat sepenuhnya disebut sebagai tokoh jahat karena sudah menipu. Peran mereka mewakili para masyarakat kelas bawah yang memiliki pekerjaan atau penghasilan harian untuk makan sehari-hari dan mencari segala cara untuk mendapatkan uang untuk makan. 

Film ini membuka mata para penonton bahwa setiap masyarakat yang berlaku jahat seperti mencopet, maling, dan lain sebagainya itu mereka sedang mencari sesuatu seperti uang atau barang yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan mendasarnya, seperti makan untuk bertahan hidup. 

Tentu hal ini salah, namun dalam film tersebut menafsirkan bahwa yang mereka lakukan tidak sepenuhnya dapat disalahkan. Ada pesan tersurat juga bahwa bagi orang kaya, merupakan hal mudah untuk berbuat baik kepada orang lain dan baik kepada orang lain merupakan hal yang sulit dilakukan oleh orang yang kekurangan. 

Hingga pada suatu hari akhirnya keluarga yang seperti parasit ini menjadi boomerang bagi keluarga kaya raya tersebut bagi memakan inangnya sendiri dengan adanya percobaan pembunuhan pada Tuan Park oleh Pak Kim dikarenakan kata-kata yang dilontarkan Tuan Park membuat hati Pak Kim tersayat. Sebagai manusia, kita harus berhati-hati dalam berbicara karena bisa jadi kata-kata yang dikeluarkan akan menjadi pisau bagi diri kita sendiri.
 
Kesenjangan sosial yang disebabkan oleh sistem ekonomi kapitalis Korea Selatan terceritakan dalam film ini. Adegan demi adegan serta latar belakang yang ditampilan terasa begitu relevan dengan kehidupan yang terjadi pada masa sekarang, alur cerita yang dibuat berhasil menjadi film yang memikat perhatian dunia. Meski begitu balutan budaya Korea Selatan tak luput dari film Parasite ini.  Penyajian film ini dikemas melalui simbol-simbol yang mendeskripsikan adanya kesenjangan sosial antara keluarga miskin dan keluarga kaya. Hal ini dijelaskan pula dalam buku Politics yang ditulis oleh Heywood. 

Pada bab Ekonomi Politik dan Globalisasi, salah satu teori yang dijabarkan yaitu ekonomi politik Marxis. Ekonomi politik Marxis menggambarkan kapitalisme sebagai sistem eksploitasi kelas dan memperlakukan kelas sosial sebagai aktor ekonomi utama. Karl mendefinisikan berkelas berdasarkan kekuatan ekonomi. 

Dia menyatakan bahwa ciri masyarakat kapitalis terbagi menjadi dua golongan yang besar, yaitu borjuis (kelas kapitalis, pemilik kekayaan produktif) dan proletar (bukan pemilik, yang bertahan hidup dengan menjual tenaga kerja mereka atau singkatnya disebut pekerja). Yang pada intinya, bagi Marx hubungan antara dua kelas ini merupakan salah satu pembagian yang sulit didamaikan. Proletar yang selalu dieksploitasi secara sistematis, dalam film Parasite kaum Proletar diwakili oleh keluarga Kim. Meskipun dilanda kesulitan, tetapi keluarga tersebut tetap harus  menjalani hidupnya
 
Dalam film ini, konflik yang terjadi antara kalangan kelas sosial proletar dan borjouis merujuk pada akibat sistem ekonomi dimana kekuasaan dimiliki oleh golongan tertentu. Implikasi kelas yang berbeda dari dua keluarga ini ditampilkan dengan jelas dan mengerucut dimana realitanya kaum borjouis memiliki hak istimewa atau kerap kali disebut privilege serta kesempatan. Baik itu privilege dalam pendidikan, privilege ekonomi, privilege fasilitas ataupun hak istimewa lainnya. Sedangkan disisi lain kaum proletar hanya menopang kehidupan kaum borjouis yang memiliki kekuasaan atas materil yang lebih. Seperti yang ditunjukan pada keluarga Pak Kim menjadi pembantu, supir dan guru les keluarga Tuan Park.
 
Menilik dari bahasan awal yang dibahas secara jelas pada buku Heywood, sistem ekonomi yang liberal dengan menjunjung tungi kebebasan atas pemilikan suatu harta atas nama pribadi dan individu mengakibatkan adanya aktivitas ekonomi secara bebas yang lebih menguntungkan para pemilik modal. Sehingga pihak yang kuat memiliki kendali atas pihak yang lebih lemah. Hingga kemudian lapisan kelas sosial ini tak bisa dihindarkan dalam kehidupan saat ini. Yang kaya akan tetap kaya, dan yang miskin akan berputar pada kemiskinannya karena mobilitas sosial tak selamanya dapat berpihak pada kaum proletar.
 
Dampak dari kapitalisme yang menyebabkan adanya ketimpangan sosial juga jelas terlihat yaitu adanya konflik sosial, munculnya konflik sosial dapat disebabkan salah satunya karena adanya perbedanaan status sosial di masyarakat. Kecemburuan sosial dan rasa iri tak jarang mengakibatkan terganggunya kehidupan tatanan masyarakat. Konflik sosial dalam film Parasite ini digambarkan ketika keluarga Kim berusaha menyingkirkan dan juga memfitnah supir dan pembantunya agar posisi tersebut diisi oleh keluarga Kim semua. 

Selain itu kecemburuan atas privilege fasilitas dan hunian yang nyaman ditunjukkan ketika keluarga Kim langsung berpesta dengan berminum-minuman alkohol dan menikmati segala fasilitas mewah di rumah itu yang sebelumnya tidak pernah mereka rasakan. Kemudian dari konflik sosial ini dapat menimbulkan tindakan kriminalitas, dari kesenjangan yang ada, akan memicu kriminalitas. Perekonomian yang sulit kerap kali menjadi alasan segelintir orang untuk melakukan tindak kejahatan. Kriminalitas ini ditunjukkan saat Pak Kim melihat Park yang hanya memikirkan dirinya sendiri saat meminta kunci mobil kepada pak Kim, ditambah dengan sakit hati akibat perkataan Park tentang bau badan Kim membuat Kim mencoba membunuh Park dengan pisau yang ia lihat.
 
Dilihat dari penyajian dan isi film parasite ini banyak hal yang dapat dikaji dari segi pendekatan ekonomi politik. Kandungan pendekatan ekonomi politik dalam film ini dapat dikaji dengan menilik dari berbagai sumber seperti buku Theories Of Political Economy (1992) oleh Corparaso dan Levine. Jika memandang dari buku Theories Of Political Economy (1992) oleh Corparaso dan Levine, dapat dilihat bahwa pendekatan ekonomi politik terdiri dari beberapa macam seperti pendekatan klasik, pendekatan neo klasik, pendekatan Keynesian, dan pendekatan Marxian.
 
a.       Melihat isi film Parasite berdasarkan pendekatan klasik
Pendekatan klasik dapat didefinisikan melalui penggambaran sistem pasar. Pasar dapat dianalogikan sebagai suatu organisme yang dapat tercipta dengan sendirinya sehingga mampu untuk mengurusi segala sesuatu mengenai kondisi internalnya. Dalam pendekatan klasik memiliki dua pembagian aliran ekonomi politik yaitu pasar mampu mengelola dirinya sendiri serta teori nilai dan distribusi. Aliran ekonomi politik inilah yang nantinya akan digunakan dalam mengkaji relevansi kandungan film parasite dengan pendekatan klasik ekonomi politik.
 
1.       Pasar mengelola diri sendiri
Pasar merupakan suatu media dimana didalamnya manusia dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. Hukumnya, pasar pasti memerlukan penjual dan pembeli agar proses didalamnya dapat terjadi secara efektif. Tokoh-tokoh penganut aliran ini mengatakan bahwa suatu pendapatan yang didasarkan pada pasar akan membawa pada penderitaan dimana penderitaan tersebut akan dirasakan oleh masing-masing individu sebagai penjual di dalamnya.  Tentu saja penderitaan ini disebabkan pendapatan dan kesejahteraan yang menurun karena kondisi pasar.
 
Berdasarkan kondisi tersebut, dalam film Parasite keluarga miskin yaitu keluarga Kim dapat dianalogikan sebagai penjual dan pasar. Kesengsaraan yang dirasakan oleh keluarga Kim adalah karena kondisi keluarga itu sendiri. Mereka tidak berusaha untuk keluar dari zona tersebut.  Tetapi terlepas dari hal itu, jika semua penjual membentuk satu kesatuan maka kesejahteraan dan pendapatannya tidak akan mengalami kerugian. Dalam hal ini keluarga Kim menggabungkan seluruh kekuatan mereka untuk menyelesaikan suatu pekerjaan sehingga mereka dapat mempertahankan kehidupannya.
 
Para penganut aliran ini mengatakan bahwa penderitaan para penjual ini akan sirna apabila mereka meningkatkan skill dan modal sehingga kualitas barang akan meningkat dan pembeli pun akan menjadi suka. Berdasarkan kondisi tersebut, Keluarga kaya yaitu keluarga Park dapat dianalogikan sebagai pembeli Sampai suatu hari anak laki-laki keluarga tersebut menjual jasanya pada keluarga kaya sebagai pembeli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun