Maka, jika output tersebut dijadikan landasan dalam melakukan kaderisasi, hal tersebut juga yang menjadi urgensi kaderisasi wajib diberikan dan dilaksanakan agar karakter mahasiswa bisa terbentuk sesuai dengan yang diharapakan. Â
Namun, yang menjadi pembahasan selanjutnya ialah, apakah kegiatan kaderisasi ini akan tetap sama dan relevan di masa yang sekarang. Fakta lapangan menunjukkan bahwa kegiatan kaderisasi di zaman dulu pasti lebih berat dan keras, hal tersebut juga berkaitan dengan kondisi sosial pada zaman tersebut yang memaksa mahasiswa untuk lebih berani, kuat, bahkan rela mati karena memang tuntutan pada zaman tersebut seperti itu. Hal itu tentunya akan sangat tidak masuk akal jika hal seperti itu masih diterapkan di masa saat ini, dimana tuntutan masa saat ini sudah berbeda dengan yang dulu.Â
Dimana dalam menyampaikan suara saja, kita sudah bisa melakukannya via sosial media. Berkaca dari aksi lampau pada tahun 98, banyak kerusuhan dan aksi besar yang terjadi sehingga memaksa setiap elemen masyarakat termasuk mahasiswa untuk memperjuangkan hak suara mereka sebagai rakyat.Â
Walaupun saat ini tidak banyak aksi besar seperti tahun 98, bukan berarti idealisme mahasiswa sebagai seorang pemuda-pemudi yang bersemangat dalam memberikan perubahan hilang begitu saja, justru inilah golden time untuk mengatur dan membentuk kepribadian mahasiswa yang lebih berani, cakap, optimis, dan sesuai dengan ideologi bangsa kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H