Halo sobat mahasiswa semester tua yang menjelang KKN. Biasanya KKN dilaksanakan ketika libur semester 6. KKN adalah hal paling seru, mengesankan dan berpengalaman bagi mahasiswa.Â
Dari pada kuliah di kelas, mending KKN sih kalau aku. Ilmu-ilmu yang kita punya dapat disalurkan kepada masyarakat dan anak-anak, sehingga bisa menjadi amal jariyah.Â
Akan tetapi, stigma orang tentang KKN adalah pemborosan. kok bisa sih dikatakan boros? Hal ini disebabkan, selama KKN full mahasiswa yang mengcover pengeluaran untuk biaya hidup dan kegiatan.Â
Kampus nggak memberikan fasilitas financial sama sekali, paling hanya kaos dan alat tulis saja. Sehingga harus pintar-pintarnya nih mengelola uang saat KKN.Â
Kebetulan aku adalah bendahara KKN, aku akan sharing ke kalian, bagaimana caranya agar bisa iuran dengan minim budget, tapi anggota nggak kelaparan dan bisa tumbuh subur selama KKN alias gendut. Ayo dibaca sampai akhir artikel ini.Â
Musyawarah Mufakat Jumlah IuranÂ
Setiap orang memiliki kemampuan financial yang berbeda-beda, ketika kita mematok iuran A, akan tetapi jika yang lain keberatan, kan percuma.Â
Selain itu, sebagai mahasiswa, tentu kita masih meminta uang orang tua. Kalau kita meminta uang orang tua terlalu banyak untuk iuran, kan kasihan. Tak hanya itu saja, selepas KKN, kalian juga akan dibebankan biaya UKT. Berasa double kill orang tua kalian, bayar iuran KKN + UKT.Â
Oleh karena itu, agar adil, dimusyawarahkan. Jangan terlalu kecil nominalnya dan jangan terlalu besar. Kenapa kok gak boleh terlalu kecil? mengantisipasi aja, apabila dibutuhkan dana darurat, dan uang iuran sudah benar-benar ngepress.Â
Nggak mau dan keberatan sih, kalau disuruh iuran 2x. Lagian saat KKN kalian juga harus memegang uang pribadi untuk beli jajan atau kebutuhan pribadi lainnya.Â