Hai. Aku akan beropini sesuai judul di atas.Â
Pengalaman magang yang paling melekat di benakku adalah ketika siswa ku berikan PR, kemudian dia menyepelekan.Â
"duh mbak, PR ku ketinggalan"
" hoalah mbak belum PR yang kemarin kok sekarang di kasih PR lagi"
" loh, banyak banget sih mbak tugasnya. Nyontek boleh ta?"
beberapa pertanyaan yang terkadang bikin sebel dan sedikit menaikkan emosi.Â
Aku pernah mengatakan ke salah satu siswa, karena terbawa emosi.
"kalian ini tinggal mengerjakan loh, boleh nyontek, boleh tukeran jawaban, boleh browsing. yang penting tugas kalian selesai, dapat nilai dan bisa kita setorkan ke guru kalian. Susah loh membuat soal ini. Tolong lah sedikit menghargai, kalau kalian ingin dihargai"
Seakan-akan kami sebagai mahasiswa magang mengemis kepada siswa untuk mengerjakan PR dan meminta kerjasamanya selama kami magang.Â
Padahal nih PR yang diberikan oleh kami selaku mahasiswa magang ya untuk menambah nilai kalian. Gak mungkin dong nilai kalian di bawah KKM, lalu guru mapel disuruh menaikkan nilai tanpa adanya tugas tambahan siswa.Â
Jadi nih, untuk kalian para siswa yuk lebih menghargai tugas-tugas yang diberikan oleh kakak-kakak mahasiswa magang. Nantinya, nilai kalian juga akan kami setorkan ke guru kalian kok.Â
Bukan hanya formalitas saja loh PR nya, Lagi pula membuat soal untuk PR kalian susah banget. Perlu buat kisi-kisi soal, jawaban, dan penilaian juga loh.Â
Ayo sama-sama saling membantu dan menghargai. Apa susahnya sih hanya mengerjakan saja. Kan sekarang teknologi sudah canggih, bisa dong mengerjakan sambil google.Â
Gak mungkin kok kami menyusahkan kalian dengan membuatkan PR yang susah dan soal-soal yang mengerjakannya membutuhkan nalar. Tenang, kita sama-sama siswa jadi tau lah keluh kesah kalian. Beban kita juga sama, kita juga merasakan apa yang kalian rasakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H