Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serba-serbi Perkuliahan dan Lulusan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Keguruan

13 Januari 2023   17:06 Diperbarui: 13 Januari 2023   17:16 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di bangku sekolah pastinya kalian sering ditanya oleh guru kalian, ingin bercita-cita menjadi apa. 

Banyak juga yang menjawab ingin menjadi guru. Pada pemilihan jurusan kuliah, banyak juga yang memilih jurusan pendidikan. 

Kira-kira alasan ingin menjadi guru itu apa? Gajinya sedikit, biaya kuliah lumayan mahal, outfit saat bekerja dan kuliah juga diatur, terus apa dong enaknya jadi guru dan memilih fakultas pendidikan dan keguruan? 

Oh apa jangan-jangan ingin menjadi mantu idaman akhirnya memilih untuk jadi guru? Kan mengajar dan membimbing anak orang lain aja bisa, apalagi mengajar dan membimbing anak sendiri. Hahaha

Katanya, tugas di jurusan pendidikan sedikit dan lebih mudah dibanding yang lainnya, benar? 

Katanya, lulusan pendidikan mudah loh mencari pekerjaan walau gaji tidak sepadan, betul? Katanya, kuliah di jurusan pendidikan enak, karena prospek masa depan yang cerah, benar? 

Katanya, banyaknya jurusan pendidikan di hampir semua kampus di Indonesia karena Indonesia butuh banget seorang yang berprofesi menjadi guru, betul? 

Itu semua masih katanya, katanya, dan katanya. Belum kenyataan dan tidak sesuai dengan realita. 

Yuk kita bahas per riwehan kuliah di fakultas pendidikan dan keguruan. Check this out!

1.     Deadline tugas hanya 3 hari sampai 7 hari

Ini bukannya nakut-nakutin loh ya buat calon mahasiswa pendidikan, tapi memang faktanya begitu. 

Dosen memberikan tugas super dadakan dan gak ngotak banget tugasnya. Diberi tugas dengan deadline sedikit, agar terbiasa cekatan. 

Oleh karena itu, siapkan mental kalian untuk mengerjakan tugas dan siapkan mata untuk tetap sedia mengerjakan tugas walau lelah.

2.     Tugas 1 belum selesai, datang lagi tugas lainnya

Nah ini nih, tantangan yang seru dan paling greget. Apalagi saat pandemi seperti ini, tugasnya rata-rata bikin essay, artikel, dan video pembelajaran. 

Duh, kacau banget si kalau kalian malas pasti tugas akan menumpuk dan melakukan joki tugas. 

Eits, tetap percaya kepada diri kalian, jika tugas sesulit dan sebanyak apa pun bakalan selesai pada waktunya.

3.     Presentasi, presentasi dan presentasi

Sebagai seorang calon guru tentunya kemampuan berbicara kita diasah saat kuliah. Presentasi akan dinilai oleh dosen dan kalian akan diingatkan jika presentasi itu menjelaskan bukan membaca buku. 

Mungkin di awal semester kalian masih terbawa oleh suasana presentasi di bangku SMA yang kebanyakan membaca daripada menerangkan dengan bahasa sendiri. 

Tenang, nanti di bangku kuliah lama-lama akan terbiasa dengan teknik presentasi yang benar. Presentasi juga mengarah rasa percaya diri kalian di hadapan banyak orang dan kalian akan hafal materi yang dipresentasikan. 

Oleh karena itu, jangan takut untuk presentasi sobat.

4.     Lulusan jadi guru, tapi gaji seperti abu

Benar sekali lulusan kuliah jurusan pendidikan akan menjadi guru, tapi apa sih motif sebenarnya kalian masuk di jurusan itu? Kalau karena panggilan hati nurani dan adanya empati untuk memperbaiki pendidikan sih bagus. 

Tetapi kalo untuk profesi yang bergengsi? Stop aja bestie kuliah di jurusan ini. Gaji guru itu sedikit, tidak seberapa dengan perjuangannya. 

Tetapi guru ikhlas dalam mengajar dan terus mengajar. Karena, ia percaya jika balasannya akan didapat ketika di akhirat.

5.     Saingan banyak, susah mendapatkan tempat mengajar

Pernyataan ini benar, banyak sekali sarjana pendidikan yang menganggur dan mengambil job guru yang tidak sesuai dengan jurusan saat ia kuliah. Misalnya pendidikan Matematika, mengambil pekerjaan menjadi guru IPA atau jurusan pendidikan yang bekerja menjadi teller bank. Jalani saja perkuliahan, urusan pekerjaan belakangan saja.

6.     Selalu dan selalu mengikuti peraturan pemerintah

Beda menteri beda pula peraturan, begitu pun dengan perekrutan guru. Banyak guru honorer yang ingin menjadi guru PNS karena jaminan masa tua dan tunjangan per tahun. Tetapi sangat sulit sekali menjadi guru PNS. 

Apalagi sekarang PNS guru dihapuskan, digantikan dengan P3K. Menjadi guru P3K juga tidak mudah, karena harus bekerja di lembaga pendidikan dan mengikuti seleksi. Guru itu pondasi bagi pendidikan, tetapi kenapa peraturan guru dipersulit? 

Kesejahteraan guru juga kurang memadai, tetapi guru tetap bekerja dengan sepenuh hati.

7.     Pekerjaan ringan, dibalik kesiapan yang rumit

Siapa yang mengira jika pekerjaan jadi guru gampang? Sulit say, tiap hari bikin RPP, tiap semester bikin program harian, tahunan bahkan bikin program semester. Belum lagi mengoreksi jawaban siswa saat UTS & UAS. 

Input nilai yang jelimet dan bikin puyeng. Tetapi, banyak orang yang bilang "guru itu gatau apa ya kalau anak saya udah capek nugas, tugas segunung dan asal ngasih tugas aja". Loh, loh, loh kan udah kewajiban siswa untuk mengerjakan tugas. Lagian guru juga pernah merasakan jadi siswa. Apa bertukar peran saja? Hahaha.

8.     Mempelajari semua keilmuan secara mendasar

Paling banyak dipelajari tentang psikologi dan perkembangan anak. Tujuannya agar saat mengajar sudah tau tentang psikolog anak supaya mudah memahami karakter siswa. Selain itu, jika kalian kuliah di universitas agama seperti UIN/IAIN, maka kalian juga mempelajari dasar ajaran agama seperti akhlak tasawuf, studi Hadits, studi Quran. 

Intinya semua ilmu yang ada di kehidupan dipelajari semua oleh guru, supaya wawasannya bertambah dan berkembang ilmunya.

Gimana nih, masih tertarik masuk di jurusan pendidikan? Masih tertantang dan pantang menyerah? Atau udah menyerah dan pilih jurusan lain? Apa pun pilihanmu, apa pun jurusanmu, asalkan mantap dihati dan senang. Lanjutkan! Tidak ada perjuangan yang sia-sia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun