Mohon tunggu...
Hilda Ayu Putri Nadifa
Hilda Ayu Putri Nadifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, aku seorang mahasiswi yang gabut. Suka menulis, kalau menyukaimu tentu tidak mungkin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Alasan Mengapa Hidup di Desa Itu Asik

8 Januari 2023   10:08 Diperbarui: 8 Januari 2023   10:18 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kebanyakan orang mengira kalau hidup di desa itu jauh dari peradaban dan dikatakan ndeso. Tapi menurut aku nggak. Sebagai orang yang di kota dengan penuh kebisingan dan banyak nya gedung-gedung tinggi sebagai pemandangan setiap hati itu sangatlah bosan dan membuat kita stres. 

Desa adalah pelarian dari kehidupan kota. Semua orang yang berada di kota, dulu adalah seorang anak yang hidup di desa kemudian merantau ke kota. Tapi setelah menjadi orang sukses, mereka malah lupa dengan tempat asalnya. 

Jadi, aku kasih pandangan nih buat kalian sebagai anak kota agar kembali lagi ke desa setelah pensiun.

Sejuk dan Asri

Udara di perkotaan pasti terkenal banyak polusi, asap, debu yang menyebabkan banyak penyakit. Berbeda hal nya dengan udara di desa, udara di desa walaupun ada kendaraan bermotor tetap saja masih segar. Apalagi nih selepas sholat subuh, wah sejuk banget. 

Ditambah dengan angin sepoi-sepoi dari sawah membuat kita nyaman dan tidur kembali. Entah kenapa ketika melihat sawah yang hijau kayak seger aja gitu dipandang oleh mata. Bukan hanya itu saja, terasiring di sawah juga menakjubkan banget loh. Selain itu, di sekitar rumah tetangga pasti banyak tanaman atau pohon-pohon sehingga menambah kesan sejuk sepanjang hari.

Tanah subur

Desa itu sebagian ada di dekat pegunungan atau dataran tinggi. Karena di daerah dataran tinggi, maka tanahnya subur sehingga bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam. Kita tanam apa saja pasti tumbuh dan nggak bakal mati, asalkan kita rajin menyiram dan memberi pupuk. 

Eh apalagi ini musim hujan, kalian nggak perlu repot-repot menyiram tanaman. Dan daun yang jatuh dari tanaman akan menjadi pupuk organik dengan sendirinya. 

Jadi, kalian hanya beli bibit tanamannya saja. Mudah bukan bercocok tanam di desa?

Masak tanpa harus belanja

Di desa pastinya kita akan menanam tanaman yang biasanya kita konsumsi seperti kacang panjang, bayam, cabai, terong, sawi, kangkung. 

Tak hanya itu, kadang kita juga ternak lele, bebek, ayam yang sewaktu-waktu kalau uang kita habis kita tinggal mengambil saja tanpa harus membeli. 

Jadi kita bisa hemat bukan? Ya walaupun kita harus bersabar agar tanaman yang kita tanam panen dan ternak kita besar-besar.

Tetangga welcome

Namanya juga hidup di desa pasti tetangga banyak dan rumahnya berdekatan. Dengan kita memiliki tetangga yang berdekatan, maka akan membawa keuntungan bagi hidup kita. 

Misalnya saja, ketika tetangga panen hasil kebunnya pasti kalian akan dikasih. Selain itu, jika dia memiliki makanan yang lebih, pasti kalian akan ditawari dan diberi. Tak hanya itu saja, ketika kita kesusahan atau tertimpa musibah pasti mereka akan membantu dan memberikan pertolongan. 

Tetapi jangan salah, itu ada dampak buruknya. Salah satunya ketika kalian melakukan 1 kesalahan saja pasti bakal di ghibahin dan bakal menyebar masalah tersebut sampai tetangga desa sebelah. Memang mulut tetangga desa lamis(banyak omong). Tapi ingat, 1 kesalahan tidak boleh merusak 1000 kebaikan. 

Jadi, tetap baik lah sama tetangga dan jangan dimasukkan hati setiap ucapan tetangga.

Jadi gimana? Asyik bukan hidup di desa.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun