Mohon tunggu...
Hikmawati Djalal
Hikmawati Djalal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Pengerak merdeka Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3.3.a.10 Aksi Nyata: Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

18 Oktober 2021   17:35 Diperbarui: 30 Oktober 2021   20:21 5285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PGP--Ankatan 2 Kota Tidore Kepulauan--Hikmawati--Aksi nyata  Paket modul 3

A.PERISTIWA(Fact)

1.Latar Belakang

Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila..

Pada Modul 3.3. dalam pendidikan guru penggerak ini mengupas tentang pengelolaan program sekolah yang berdampak pada murid. Ada dua hal menarik yang dijelaskan dalam modul ini, diantaranya adalah tentang MELR : Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (monitoring, evaluasi, pembelajaran, dan pelaporan) dan manajemen resiko. Kedua materi tersebut dapat dijadikan sebagai tools untuk mengelola suatu pogram sekolah yang berdampak pada murid.

Monitoring dan evaluasi adalah suatu aktivitas yang sangat penting untuk mendukung tercapainya suatu tujuan dari proyek atau program yang dilakukan. Kertsy Hobson, dkk (2013) dalam buku yang berjudul "A Step by Step Guide to Monitor and Evaluation", Hobson dkk menjelaskan bahwa monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai. Biasanya kegiatan evaluasi melibatkan penilai luar yang independen.

Evaluasi adalah penilaian program yang menyeluruh, sistematis dan berkala. Ini umumnya dilakukan setelah program selesai dilaksanakan (meskipun dalam beberapa kasus ada evaluasi jangka menengah) untuk menentukan efektivitas suatu program secara keseluruhan. Evaluasi berbeda dengan pemantauan karena berfokus pada pertanyaan yang lebih menyeluruh (misalnya, Apakah program yang dilaksanakan sesuai untuk memenuhi tujuan yang diharapkan? Apakah program telah meningkatkan kemampuan literasi murid ?

Setiap sekolah memiliki 7 modal/asset, yang berpotensi untuk dikembangkan dan dimaksimalkan pemanfaatannya, yaitu modal manusia, modal sosial, modal fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik, modal agama dan budaya. Ketujuh modal asset ini dapat, dikembangkan secara optimal dalam proses pembelajaran apabila kita dapat mengelolanya dengan baik

Berdasarkan hal ini, saya melakukan proses pemetaan aset yang dimiliki oleh TK Melati adalah Adanya Buku-Buku cerita ,buku cerita bergambar ,buku berhitung yang dapat dibaca oleh semua warga Sekolah disatuan Pendidikan saya. Maka berdasarkan hal ini perlu dilakukan Aksi nyata Program yang berdampak pada murid yaitu program  pocak (Pojok Baca diKelas) untuk mengembangkan minat baca anak usia dini melalui kegiatan literasi  

2.Alasan mengapa melakukan Aksi Nyata

Bertolak dari latar belakang tersebut maka saya sebagai calon Guru penggerak dari program Pendidikan Guru Penggerak Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi Berinisiatif melaksanakan Aksi Nyata yaitu Program pojok baca dikelas dikenal dengan Kegiatan (POCAK) yang bertujuan untuk meningkatkan Kemampuan Literasi Anak Taman kanak-kanak Melati Toloa  serta bertolak juga dengan Pemanfaatan Asset yang ada disekolah yakni banyaknya Buku-Buku yang tersedia disekolah untuk dapat digunakan oleh semua warga sekolah untuk dapat meningkatkan kemampuan literasi murid

B.Perasaan (feeling) :

Dengan ada Program Pocak ini murid merasa senang bersemangat dan antusias untuk melaksanakan kegiatan tersebut.karena dengan adanya kegiatan yang dilakukan 2 kali dalam satu minggu murid dikenalkan pada buku-buku cerita yang dapat mereka lihat dan mereka bisa bercerita langsung tentang buku yang mereka inginkan

Melalui gambar yang ada ,begitu juga pada pojok kelas itu terdapat gambar-gambar yang dapat menarik minat mereka dalam pengenalan huruf angka,Huruh hijaiya dan bentuk-bentuk yang bisa mereka ekspresikan sesuai dengan apa yang mereka lihat.

Tidak hanya di pihak murid Pihak sekolah pun merasa gembira dengan adanya Program Pocak ini , disamping dapat mewujudkan program-program yang nyata juga dapat kembali mendidik murid  mencintai buku mensukseskan kegiatan Literasi

C.Temuan (finding).

Dalam aksi nyata program pojok baca dikelas ini untuk mengembangkan minat baca anak usia dini melalui gerakan literasi Pengenalan huruf,angka dan persiapan membaca awal dengan gambar sangat bermanfaat karena dengan program ini dengan sendirinya kita bisa mengindentifikasihkan kebutuhan belajar murid dan mengelolah program sekolah yang berdampak pada murid.

identifikasi jenis risiko Pada program ini mungkin ada saja resiko yang muncul diantaranya tidak ada dukungan dari warga sekolah dan anggaran dana untuk memfasilitasi pembelajaran.

Pengukuran Resiko : resiko yang dihadapi tidak terlalu besar, akan tetapi tetap harus diperhatikan dan diukur dalam pelaksanaan program sekolah.

Strategi pengendalian resiko : ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menghadapi resiko yang mungkin terjadi, dengan mengkomunikasikan program dengan kepala sekolah, kemudian melakukan perencanaan program memperhatikan pendekatan kekuatan atau asset yang dimiliki sekolah, salah satunya dengan cara mengidentifikasi kekuatan warga sekolah dan memanfaatkan kekuatan tersebut untuk kegiatan atau program yang diadakan. Dan untuk resiko finansial, dapat mengemas program dengan memanfaatkan bahan yang ada dan memanfaatkan potensi atau kreatifitas yang dimiliki guru.

Melakukan Evaluasi terus menerus maju bekelanjutan ; semua warga sekolah melakukan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan.

D.Masa Depan (future).

Jika siswa memiliki keinginan dan semangat untuk melakukan kegiatan mengunjungi pocak(Pojok baca dikelas) maka akan timbul kecintaan terhadap buku dan semngat untuk belajar dengan hal-hal yang baru dapat memacu mereka dalam meningkatkan minat baca merangsang kreativitas mereka dan mengasa kemampuan bahasa yang dimiliki murid

            DOKUMENTASI KEGIATAN POCAK (Pojok Baca dikelas)

a.Konsultasi dengan kepala sekolah

b.Dengan Teman sejawat

whatsapp-image-2021-10-30-at-18-51-19-2-617d456706310e704506a692.jpeg
whatsapp-image-2021-10-30-at-18-51-19-2-617d456706310e704506a692.jpeg
c.Sosalisasi ke orang Tua Program Pocak

whatsapp-image-2021-10-30-at-16-20-09-2-617d45ca79b2396df9462f02.jpeg
whatsapp-image-2021-10-30-at-16-20-09-2-617d45ca79b2396df9462f02.jpeg
whatsapp-image-2021-10-30-at-16-20-08-1-617d460d06310e30b4479052.jpeg
whatsapp-image-2021-10-30-at-16-20-08-1-617d460d06310e30b4479052.jpeg
d.Kegiatan di Pocak (Pojok baca dikelas)

whatsapp-image-2021-10-30-at-18-51-21-1-617d469c01019012680176b2.jpeg
whatsapp-image-2021-10-30-at-18-51-21-1-617d469c01019012680176b2.jpeg
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun