Nama Peserta :Hikmawati S.Pd.AUD
CGP Angkatan 2
TK Melati Toloa Kota Tidore kepulauan Maluku Utara
1.Peristiwa (facts)
A.Latar Belakang
Guru sebaiknya memiliki kecakapan memimpin, artinya dapat mempengaruhi, mengarahkan, membimbing, memotivatasi murid  agar dapat belajar dengan baik dan murid belajar tanpa merasa diperintah.
Mengajar merupakan serangkaian proses pendidikan untuk membantu murid  lebih memahami dan menguasai sesuatu. Guru mendorong siswa terus belajar bagaimana seharusnya belajar yang efektif.
Guru dalam kelas berperan sebagai pemimpin. Tugasnya adalah mempengaruhi Murid  melalui pengembangan  pengorganisasian pembelajaran,karena itu seorang guru haruslah mampu membawa perubahan baik di kelas, sekolah, maupun lingkungan sekitar ke arah yang lebih baik. Jiwa kepemimpinan seorang guru sangat diperlukan dalam mengelola pembelajaran di kelas.
Sukses pembelajaran bergantung pada kemampuan guru memimpin dan mengorganisasikan pembelajaran dalam kelas sehingga dapat mewujudkan produk belajar sesuai dengan tujuan.
Dalam memimpin pembelajaran dikelas dapat dilihat dari bagaimana dia mengelola kelas, melakukan inovasi dalam pembelajaran, dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada baik di kelas maupun di sekolah.
Selain sebagai pemimpin dalam pembelajaran, guru juga dituntut mampu menjadi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya  dimana Guru dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan segala sumber daya/kekuatan/potensi yang ada untuk meningkatkan kulaitas atau membuat suatu perubahan ke arah yang lebih baik dan berdampak positif bagi murid dan sekolah.
Dimulai dari kelas dimana seorang guru bisa mengidentifikasikan modal /aset yang ada  untuk dikembangkan, 7 Modal utama pengembangan sebuah kelas /sekolah yaitu 1.modal manusia, 2.modal sosial, 3.modal fisik, 4.modal lingkungan/alam, 5.modal finansial, modal politi, 6.Modal Finansial dan modal agama dan budaya
  Pengelolaan Sumber Daya Yang Tepat Untuk Meningkatan proses Pembelajaran yang berKualitas
Sekolah bisa diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis.Â
Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya.Â
Faktor-faktor Unsur Hidup (biotik) yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya  adalah murid, guru, kepala sekolah, pengawas, staf/tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat sekitar. Sedangkan unsur tak hidupnya(Abiotiknya) adalah keuangan dan sarana prasarana sekolah.
Dalam mengelolah sumber daya yang tepat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ada dua pendekataan yaitu Pendekatan berbasis masalah/Kekurangan ((Deficit-Based Thinking) dan Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) sebuah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri.
Pendekatan berbasis masalah/Kekurangan ((Deficit-Based Thinking) memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif.sedangkan Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking)
Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi  kekuatan ataupun potensi yang positif.
Perbedaan antara pendekatan berbasis kekurangan dengan pendekatan berbasis aset
Berbasis pada kekurangan/masalah/hambatan
Berbasis pada aset
Fokus pada masalah dan isu
Fokus pada aset dan kekuatan
Berkutat pada masalah utama
Membayangkan masa depan
Mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan -- selalu bertanya apa yang kurang?
Berpikir tentang kesuksesan yang telah diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Fokus mencari bantuan dari sponsor atau institusi lain
Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan)
Merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah
Merancang sebuah rencana berdasarkan visi dan kekuatan
Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan proyek
Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan
Dalam kita mengelolah sumber daya  agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah maka langkah pertama yang kita lakukan mengidentifikasikan aset/kekuatan dan menyusun program dalam pelaksanaannya,sehingga pada tahapan menyusun program ini kita mengunakan Tahapan "BAGJA
PRAKARSA
PERUBAHAN
Rancangan implementasi model Bagja pada Inkuiri Apresiatif
Dalam  mengembangkan  6 aspek kemampuan anak disekolah
TAHAPAN
Pertanyaan
Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan
B-uat pertanyaan (Define)
Bagaimana meningkatkan pencapaian 6 aspek perkembangan peserta didik
Apa tujuan yang dicapai pada 6 pengembangan  disekolah
Apa yang harus saya lakukan untuk mengali potensi siswa pada 6 aspek perkembangan
- Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid
- Dapat lebih mengenal minat dan bakat murid
- Menerapkan model pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran yang dapat dinikmati oleh peserta didik
A-mbil pelajaran (Discover)
Apa manfaat dari mengembangkan 6 aspek peekembangan kemampuan anak?
Model pembelajaran apa yang akan dipakai?
- Keenam aspek ini harus berkembang secara optimal agar anak bisa melangkah ke perkembangan selanjutnya (SD) tanpa kekurangan suatu apapun. 6 aspek yaitu :(1) Nilai agama dan moral, (2) Fisik-Motorik, (3) Kognitif, (4) Bahasa, (5) Sosial-Emosional, dan (6) Seni.
- Menerapkan model pembelajaran  yang mendukung kolaborasi
G-ali mimpi (Dream)
Seperti apa orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk meningkatkan 6 aspek tersebut?
Apakah perubahan proses pembelajaran baru yang kita bayangkan akan terjadi?
- Kepala sekolah : Sebagai pendukung dalam kelancaran program yang dilaksanakan
- Guru : memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
- Orang tua : memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pertumbuhan anak.dan             Â
- orang di sekitar murid tersebut
- Merdeka belajar,pembelajaran yang berpusat pada murid
J-abarkan rencana (Design)
Siapa yang akan melakukan?
langkah apa  yang diperlukan?Â
- Kepala sekolah,Guru,orang tua dan masyrakat disekitar.
- Melakukan perubahan proses pembelajaran yang tadinya guru yang memegang peranan penting sekarang harus berpusat pada murid  sesuai kodrat dan zaman mereka,kepala sekolah,orang tua dan masyrakat sebagai kekuatan dalam mendorong terlaksanya perubahan ini.
- Membuat rencana Program pembelajaran yang berpihak pada murid,menyiapakan metode pembelajaran yang menyenangkan dan alat peraga yang dapat menarik minat ,bakat siswa sesuai tema pembelajaran.
A-tur eksekusi (Deliver)
Siapa yang akan terlibat mewujudkan rencana-rencana?
Bagaiman langkah pembelajaran yang mampu menarik potensi minat dan bakat murid?
- Melibatkan Semua komponen pendidikan baik pengawas,kepala sekolah,Guru dan orang tua wali.
- Bekerja sama dengan kepala sekolah dan teman guru untuk merancang pembelajara dengan metode bermain menyenangkan
B.alasan mengapa melakukan aksi
Dalam melakukan aksi ada 7 aset atau modal yang dimiliki salah satunya  modal  manusia,sehingga  Upaya untuk  meningkatkan sumber daya dan potensi yang dimiliki agar dari seorang guru yang diimbaskan kemurid dalam memberikan  pembelajaran , Menerapkan pembelajaran yang berpihak pada murid Dapat lebih mengenal minat dan bakat murid.
Menerapkan model pembelajaran dan menciptakan suasana pembelajaran yang dapat dinikmati oleh murid ,Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak, diantaranya adalah Model Pembelajaran Klasikal, Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-Sudut Kegiatan, Model Pembelajaran Area, dan Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra.Dengan bebrapa model ini maka kita dapat melakukan proses pembelajaran yang dapat merangsang kebutuhan belajar murid sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Adapun komponen model pembelajaran meliputi: konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.
Penyusunan model pembelajaran di TK didasarkan pada silabus yang dikembangkan menjadi Program semester (prosem/Promes), Rencana Peleaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Dengan demikian model pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.
Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak, diantaranya adalah Model Pembelajaran Klasikal, Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-Sudut Kegiatan, Model Pembelajaran Area, dan Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra. Model-model pembelajaran tersebut pada umumnya menggunakan langkah-langkah yang relatif sama dalam sehari, yaitu kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti, istirahat/makan, dan kegiatan akhir/penutup.
Kegiatan pendahuluan adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan untuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi sehingga peserta didik siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.Â
Kegiatan inti, merupakan proses untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan partisipatif.Â
Kegiatan inti dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan penutup adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran.Â
Bentuk kegiatannya berupa menyimpulkan, umpan balik, dan tindak lanjut.Sehingga proses pembelajaran di Taman kanak-kanak dapat berjalan dengan baik sesuai dengan 6 aspek /6 bidang Kemampuan diantaranya :(1) Nilai agama dan moral, (2) Fisik-Motorik, (3) Kognitif, (4) Bahasa, (5) Sosial-Emosional, dan (6) Seni
C.Hasil dari ketiga Aksi Nyata
Hasil dari aksi nyata yang dilakukan adalah terlaksananya kegiatan Pembelajaran yang mengunakan model kelompok dengan sudut pengaman yang dipakai ,sehingga dalam memetakan kebutuhan belajar murid dapat dilihat sesuai dengan keingginan dari murid pada saat proses pembelajaran berlangsung yang mana pada pembelajaran model  kelompok ini guru sudah bisa melihat kebutuhan belajar murid sesuai dengan gaya belajar masing-masing murid dengan begitu proses merdeka belajar dan pembelajaran yang berpihak pada murid dengan mengunakan pembelajaran berdeferensiasi dapat terwujud.
2..Perasaan setelah Melakukan Aksi Nyata
Dalam melakukan aksi nyata ini ada perasaan senang karena dengan mempelajari modul Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya saya bisa belajar banyak hal mulai dari mengetahui Keberhasilan sebuah proses pembelajaran sangat tergantung pada cara pandang sekolah melihat ekosistemnya: apakah sebagai kekuatan atau sebagai kekurangan.Â
Mengidentifikasi dan mendapatkan sumber daya dari berbagai sumber yang sah untuk menjalankan program sekolah menggunakan sumber daya sekolah secara efektif untuk meningkatkan kualitas belajar dan aset atau modal yang ada di sekolah kita
3.Pembelajaran yang didapat dari Aksi Nyata
Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan aksi nyata adalah Dapat mentransfer praktek-praktek baik kepada teman sejawat dan murid-murid dan dapat memetahkan aset yang ada disekolah dengan melihat potensi atau sumber daya yang ada ,adapun kegagalan dari aksi ini yaitu kurang adanya kemauan merubah pola  berpikir dari teman guru yang lain dan murid yang  belum siap menerima apa yang diajarkan guru sesuai dengan kebutuhan belajar.
4.Penerapan ke depan (Future)
Rencana Tindak Lanjut dalam menerapan ilmu yang saya pelajari dari Modul 3.2 ini  yaitu saya ingin menerapkan dilingkungan sekolah saya dan komonitas saya agar menjadi pendorong dan motivasi belajar menjemput berubahan,ini menjadi awal yang baik bagi seorang guru untuk mengajarkan murid-muridnya suatu kegiatan yang bermakna dan menyenangkan agar murid bisa betah dan menerima pembelajaran dengan bahagia
DOKUMENTASI KEGIATAN
Pembelajaran Berpusat Pada Murid dengan Mengunakan Model Kelompok(Sudut Pengaman)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H