Setiap manusia terus berkembang. Siklus perubahan yang dialami manusia dimulai dari kelahiran, masa bayi, anak, remaja, dewasa, tua, dan kematian. Setiap orang dalam masyarakat berubah, orang juga merupakan integral dari sistem perusahaan ini. Sebagai hasil dari gagasan budaya, kreativitas, selera dan Prakarsa masyarakat, budaya yaitu dibagi menjadi beberapa hal pertama budaya material dan kedua material immaterial. Demikian juga perubahan social yang terjadi dalam masyarakat juga dapat digolongkan menjadi perubahan material dan immaterial.Â
Perubahan social dalam masyarakat juga dapat dibedakan menjadi perubahan material dan perubahan immaterial. Perubahan manusia dan masyarakat disebut perubahan social, segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan harus mengalami perubahan, yaitu karena adanya perubahan hidup. Tanpa kehidupan, tidak ada yang akan Setiap masyarakat mengalami perubahan secara alami. Kita bisa mengamati perubahan lingkungan social kita, mulai dari keluarga, desa, jalan, listrik, dll. Perubahan social dapat memanifestasikan dirinya dalam nilai, norma, pola perilaku, organisasi, struktur social, kelas social, kekuasaan dan banyak lagi. Perubahan modern seperti sekarang cenderung lebih cepat daripada zaman tradisional. Salah satu keunggulannya adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perubahan social berlangsung dalam dua arah, baik kea rah positif maupun negative. Perubahan positif disebut pertumbuhan atau dinamika. Meskipun perubahan kea rah negative, mencakup banyak kondisi seperti resesi, kemunduran, dll. Setiap perubahan social baik positif  maupun negative membawa dampak atau pengaruh bagi masyarakat. Efek dari sebuah perubahan seringkali bertahan lama bahkan jika penyebabnya sederhana. Jadi, sebagai individu dan anggota masyaraka, kita perlu menyadarinya.
Dari pentingnya perubahan dan menafsirkannya untuk kelangsungan hidup yang lebih baik. Artinya perubahan yang diharapkan adalah perubahan kea rah positif atau dalam bentuk pembangunan. Kemajuan pembangunan di berbagai bidang telah menyebabkan tingginya tingkat keterlibatan dalam Pendidikan dan kemajuan teknologi.
Tingkat Pendidikan yang tinggi mempengaruhi tingkat ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah contoh perubahan positif. Di sisi lain, kemajuan teknologi informasi telah telah menyebabkan globalisasi. Semua peristiwa di dunia dapat mempengaruhi perusahaan setiap saat. Pengaruh asing merambah, dan nilai-nilai social, agama, dan budaya local memudar. Gejala ini merupakan contoh dari perubahan negative. Kita tidak bisa menolak perubahan positif dan negative. Di era globalisasi, kita hanya bisa meminimalkan terjadinya perubahan negative dan memperkuat perubahan positif .
Pengertian perubahan social menurut beberapa ilmuwan
perubahan social adalah sebagi berikut:
- William F. Ogburn, Ogburn berpendapat bahwa ruang lingkup perubahan social dalam masyarakat mencakup unsur-unsur budaya, baik yang berwujud maupun tidak berwujud, dengan focus pada pengaruh, dari unsur-unsur utama budaya material sampai yang tidak berwujud.
- Kingsley Davis, Davis mendevinisikan perubahan social sebagai perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa perubahan social, apa yang akan mengubah struktur social dan sistem social.
- Mac Iver, Mac Iver membedakan lebih lanjut antara elemen utilitarian dan budaya berdasarkan kepentingan primer dan sekunder manusia. Unsur pragmatis disebut peradapan. Ini berarti semua mekanisme dan organisasi buatan manusia yang mengendalikan kondisi kehidupan, termasuk sistem organisasi social, teknis, dan instrumental. Oleh karena itu, menurut iver, perubahan social yang terjadi terkait dengan factor budaya dan pragmati
- JP Gillin dan JL Gillin, JP Gillin dan JLGillin berpendapat bahwa perubahan social adalah variasi dari cara hiidup yang diterima. Atau disebabkan oleh perubahan kondisi geografis, budaya material, komposisi, atau populasi ideologi, atau mempopulerkan atau penemuan-penemuan baru di masyarakat.
- Samuel Konieng, Samuel Konieng pernah mengatakan bahwa perubahan social mengacu pada pada perubahan yang terjadi dalam pole kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut terjadi karena adanya penyebab internal dan eksternal yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut.
- Selo Soemarja, Selo Soemarjan mendefinisikan perubahan social sebagai perubahan pranata social dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem social yermasuk nilai, sikap, dan pola perilaku diantara anggota masyarakat dan kelompok masyarakat. Definisi menekankan bahwa Lembaga-lembga social adalah himpunan dasara manusia dimana terjadi perubahan-perubahan yang mempengaruhi aspek-aspek lain dari struktur social.
Proses perubahan social
Adaptasi masyarakat terhadap perubahan dalam masyarakat, keseimbangan social adalah sesuatu dari harapan dan tujuan Bersama. Dalam asas keseimbangan ini terdapat kedudukan yang saling melengkapi pranata social untuk menciptakan masyarakat yang damai dan tentram. Jika ada perubahan social maka, akan terjadi  penyesuaian. Terkadang ada elemen baru yang bertentangan dengan yang lama, dan ada adaptasi terhadap perubahan. Proses konflik dasar yang berakhir dengan penyesuaian disebut penyesuaian. Oleh karena itu, orang secara individu dan kelompok juga akan beradtasi dengan perubahan.
Ketika orang tidak mampu untuk beradaptasi dengan perubahan mereka terpinggirkan atau tertinggal. Sebagi contoh, proses modernisasi yang melanda berbagai wilayah di Indonesia.telah memaksa individu untuk beradtasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terakhir, individu dan kelompok berkembang untuk beraptasi dengan perubahan social missalnya melalui Pendidikan. Perubahan social selalu bergerak dari situasi lam ke situasi baru. Apabila terjadi perubahn dari bentuk bentuk lam ke bentuk baru maka akan melalui masa yang di sebut masa peralihan dan transisi ini membawa kondisi ketikoastian yang lengkap.
Semakin banyak orang yang beraksi untuk menerima perubahan, semakin pasti jadinya. Tetapi jika minat public untuk melacak perubahn rendah, kepastian perubahan akan rendah. Ini berarti perubahan yang sangat bergantung pada persiapan, kesadaran partisipasi masyarakat. Jika perubahn social menyangkut nilai-nilai dan norma social maka akan maka transisi sampai norma-norma baru yang mengantikan  yang lama terinternalinisasi dalam masyarakat pada masa transisi ini terjadi kerukunan, dimana kondisi Indonesia tidak sesuai konflik muncul karena pengelola standar yang lama harus menghadapi standar baru. Penyesuaian masyarakat terhadap perubahan social dapat dicapai melalui pranata social.
Channels of Sosial Change
Channels of social change disebut evenues atau channels of Change adalah seluruh yang melalui proses perubahan social dalam masyarakat adalah saluran yang melalui proses perubahan dalam masyarakat secara luas terdiri dari Lembaga-lembaga social dalam bidang pemerintahan ekonomi, Pendidikan, agama, politik, dll. Institusi social yang pada waktu tertentu adalah menerima telah apresiasi paling besar dari masyarakat cenderung menjadi sumber atau saluran utama perubahan social. Perubahan lembaga-lembaga tersebut akan berdampak pada Lembaga-lembaga social lainnya. Hal ini karna pranata social merupakan suatu sistem yang terintegrasi. Melalui saluran-saluran tersebut, perubahan social memiliki arah dan tujuan yang jelas. Misalnya dengan Pendidikan, bagaimana siswa dan masyarakat mengubah masyarakat dalam hal nilai, norma dan pengetahuan.
Mengatur dan menata Kembali
Organisasi
Organisasi adalah suatu unit bagian-bagian dalam suatu keseluruhan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kota adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat berbagai kompenen yang menjalankan fungsinya masing-masing untuk membuat roda kehidupan berputar. Bagian-bagian tersebut saling berhubungan, dimana setiap bagian memiliki ketergantungan.
Disorganisasi
Disorganisasi adalah proses penghilangan norma dan nilai dari suatu masyarakat akibat perubahan pranata social. Disorganisasi terjadi Ketika dalam suatu sistem atau organisasi terdapat ketidaksesuaian antara beberapa bagian atau elemen, sehingga menyebabkan sistem menjadi berantakan.
Reorganisasi
Reorganisasi adalah proses pembentukan norma dan nilai baru untuk beradaptasi dengan perubahan pranata social. Artinya ada proses penyesuaian bagian-bagian organisasi atau perusahaan dengan konsep organisasi yang baru.
Faktor-faktor penyebab perubahan social
Faktor-faktor penyebab perubahan social meliputi dua jenis, yaitu factor internal dan factor eksternal, secara spesifik dapat sebagia berikut:
- Faktor internal, Faktor internal disebut juga factor social, artinya masyarakat itu sendiri merupakan sumber perubahan social. Makna masyarakat disini bisa bersifat kolektif dan juga individual. Faktor internal ini dapat dibagi menjadi factor internal eksplisit atau disengaja dan factor laten atau tidak sengaja. Faktor internal dapat berupa fenomena social sebagai berikut.
- Penduduk
Di Indonesia, pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkanperubahn struktur social, terutama terutama perubahan institusi social. Salah satu contohnya adalah perubahan sistem kepemilikan tanah dari pemilik komunal menjadi milik pribadi. Contoh terbaru yang dapat dicermati adalah munculnya pemekaran daerah dan provinsi di Indonesia yang berdampak pada perubahan struktur kelembagaan. - Penemuan Baru
Penemuan adalah persepsi umum manusia tentang aspek realitas yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, prinsip sirkulasi darah ditemukan. Keadaan ini sudah ada sebelumnya. Misalnya, prinsip dam sirkulasi darah ditemukan. Keadaan ini sudah ada sebelumnya, tetapi kemudian manusia berusaha untuk menambah pengetahuan tentangnya, sehingga terjadi pergeserankearah yang positif, terutama dalam hal dinamika ilmu pengetahuan.
Contoh paling sederhana adalah penemuan unsur-unsur baru dari suatu kebudayaan baru, baik berupa alat-alat maupun gasasan-gasasan. Asal usul mobil misalnya tidak langsung dalam bentuknya yang sekarang S.Marcus daru Austria pada tahun 1875 membuat mobil yang sangat sederhana. Iya menggunakan mesin bensin sebagai trailer untuk menggantikan tenaga kuda.Penemuan kendaraan ini disebut penemuan. Contoh lain yang banyak diadopsi di Indonesia adalah pemanfaatan kotoran sapi sebagai biogas yang digunakan sebagai gas memasak . Demikian pula penemuan-penemuan baru tentang bentuk energi alternatif pengganti bahan bakar minyak, seperti saat ini sedang diupayakan untuk pembangkit listrik tenaga sampah. - Ivensi
Invensi adalah suatu invensi sebagai suatu inovasi dan sebagi perluasan dari suatu penemuan. Atau kombinasi baru dan cara baru untuk menggunakan pengetahuan yang ada. Mobil yang ditemukan S.Marcus kemudian disempurnakan di amarika serikat. Beberapa ilmuan telah meningkatkan sistem kendaraan S. Marcus sedangkan pada tahun 1911, produksi masal dimulai di amerika serikat. Mobil produksi massal, yang kemudian di gunakan oleh seluruh masyaraka. Dengan demikian, terjadi perubahan social budaya karena penemuan mobil. - Konflik
Dalam masyarakat, terkadang antara individu dan kolektif terjadi konflik dan kontradiksi. Konflik pasti mengarah pada perubahan, baik melalui kompromi "menang-menang" atau melalui paksaan. Konflik ini timbul antar hukum adat lama dan hukum agama. - Revolusi
Revolusi adalah perubahan yang terjadi secara cepat sebagai akibat dari situasi suatu sistem yang tidak dapat di pertahankan lagi. Motif revolusi adalah keinginan orang-orang yang menginginkan tatanan baru, karena mereka percaya bahwa sistem lama tidak lagi sesuai dengan harapan mereka. Perubahan besar terhadap sesuatu yang mendasar sedang terjadi dan mempengaruhi kehidupan masyarakat.
- Penduduk
- Faktor eksternal, Faktor eksternal adalah factor di luar masyarakat yang menyebabkan terjadinya perubahan social. Termasuk factor eksternal adalah:Lingkungan alam, perang dan pengaruh budaya orang lain.
- Lingkungan alam, Lingkungan alam menglami perubahan akibat gempa bumi atau factor alam lainnya yang dapat menyebabkan perubahan social dalam masyarakat.
- Perang, Dalam skala yang lebih kecil, munculnya perang devisi baru-baru ini di masyarakat pedesaan telah membawa perubahan social, terutama bagi suku-suku yang terpinggirkan. Karena perang, yang kalah sendiri adalah pemenang dan pecundang. Perubahan social yang mungkin terjadi antara lain pengurangan penduduk di daerah konflik, aktivitas masyarakat yang tidak stabil, keamanan dan kenyamananyang terganggu, perubahan stratifikasi social masyarakat, perubahan sistem pemerintahan dan tatanan kehidupan social, dan banyak masalah lainnya.
- Pengaruh budaya masyarakat lain, Pertumbuhan islam di Indonesia membawa perubahan social yang besar di kalangan masyarakat Indonesia, terutama pada awal perkembangannya. Antara budaya islam dengan budaya masyarakat setempat, dimana masih terdapat pengaruh hindu yang kuat, terjadi proses akulturasi. Hal ini terlihat dari sejumlah bangunan yang yang mencerminkan bentuk gabungan tersebut misalnya masjid agung banten yang mencerminkan perpaduan tersebut. Masjid agung banten , sturuktur bangunannya mencerminkan seni konstruksi meru sebagi ciri utama bangunan hindu. Namun dalam islam, ia mengambil makna baru dan akomodatif. Perubahan ini terjadi secar langsung, karena kedua budaya bertemu secara langsung. Masih banyak contoh lain, di dalam dan di luar jawa, yang menunjukkan perubahan social di masyarakat.Selain kontak langsung, pengaruh budaya dapat menembus melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik, seperti televisi, radio, internet, surat kabar, majalah dll. . Berkat media massa, pengaruh budaya barat dengan mudahmerambah ke Indonesia dan m,enyebabkan berbagai perubahan perilaku anak muda, gaya makan, dll.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan social
- Paparan budaya lain, Salah satu proses yang terlibat dalam proses ini adalah difusi. Limpahan adalah proses penyebaran unsur budaya dari satu individu ke individu lain dan dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Proses indoktrinasi diikuti dengan kontak budaya satu sama lain. Dengan timbulnya limpahan, penemuan baru yang diterima secara sosial dapat ditransmisikan dan disebarkan ke seluruh umat manusia. Dampak positifnya adalah kekayaan khasanah budaya. Limpahan terjadi ketika orang berinteraksi satu sama lain atau bersentuhan dengan budaya. Prosesnya selalu dua arah, sering disertai dengan modifikasi atau penyempurnaan dan modifikasi model. Difusi adalah proses selektif di mana tidak semua elemen budaya diterima oleh masyarakat lain. Secara agama dan budaya, indoktrinasi dapat terjadi dalam bentuk asimilasi. Misalnya, orang-orang Arab menerima kemajuan ilmu pengetahuan Eropa, tetapi mereka menolak Kekristenan.
- Sistem pendidikan formal lanjutan, Pendidikan multi-keterampilan. Pendidikan membawa nilai-nilai tertentu kepada manusia, terutama dalam keterbukaan pikiran, menerima hal-hal baru dan pemikiran ilmiah. Pendidikan adalah cara terbaik untuk menanamkan budaya baru. Hampir semua perubahan besar datang dari lingkungan pendidikan. Semakin maju sistem pendidikan maka semakin cepat pula perubahan sosial budaya masyarakat. Contoh yang dapat diamati antara lain gerakan protes mahasiswa yang telah mempengaruhi masyarakat untuk berpartisipasi dalam massa, membawa perubahan dalam kehidupan sosial, sistem politik, sistem ekonomi dan kehidupan masyarakat yang lebih demokratis, sistem pendidikan formal yang maju memiliki pengaruh yang tinggi tingkat tingkat intelektual masyarakat dan dengan pencapaian pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan untuk penemuan dan penemuan.
- Menghargai hasil karya orang lain, Menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang perlu dikembangkan dalam masyarakat. Jika sikap ini dilembagakan dalam masyarakat, maka akan mendorong upaya eksplorasi lebih lanjut. Misalnya, Hadiah Nobel adalah kekuatan pendorong di balik lahirnya karya-karya baru. Either way, penghargaan memberi seseorang motivasi yang lebih besar untuk unggul atau mendorong orang untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. ) Sikap Toleransi Toleransi antar sesama atau antar kelompok masyarakat merupakan sikap bijak yang perlu dilembagakan untuk menciptakan masyarakat yang dinamis. Toleransi adalah sikap menghargai ide, gagasan atau karya orang lain, orang lain. Sebuah pekerjaan yang asing bagi kita, jangan dikutuk sebagai aktivitas yang buruk. Tetapi perlu untuk berkomunikasi untuk memahami dan menghormati satu sama lain sebelum budaya baru yang lebih maju dapat lahir. Ide-ide orang lain harus dihormati agar terus berkembang tanpa diejek oleh orang lain.
- Sistem terbuka, Sistem terbuka memungkinkan gerakan sosial vertikal yang luas atau dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi individu untuk maju berdasarkan kemampuan mereka sendiri. Dalam hal ini memungkinkan seseorang untuk meningkatkan posisi sosialnya karena perasaan tidak puas dengan posisi sosialnya sendiri. Kondisi ini disebut keadaan cemas.
- Heterogenitas, Penduduk Heterogenitas berarti keragaman. Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang heterogen, yaitu banyak suku, agama, adat istiadat, dll. Penduduk yang heterogen secara signifikan mempercepat proses sosial budaya, karena pertemuan antara penduduk yang berbeda merangsang pertukaran sosial dan budaya yang lebih cepat. Misalnya, seni patung di Bali berkembang pesat di Jogjakarta. Seni layar televisi sering menampilkan kombinasi dua pertunjukan seni yang diformat menjadi satu, seperti komedi ketoprak.
- Ketidakpuasan rakyat dengan semua bidang kehidupan, Ketidakpuasan bertahan begitu lama dalam masyarakat sehingga revolusi mungkin terjadi. Individu dan masyarakat terkadang merasa tidak puas dengan keadaan yang ada. Sisi positifnya, ketidakpuasan masyarakat akan mendorong mereka untuk menemukan cara-cara baru yang menurut mereka lebih baik. Misalnya, ketika dia tidak puas dengan teknologi irigasi, dia mengembangkan sistem irigasi modern. Tetapi jika ketidakpuasan rakyat disebabkan oleh frustrasi suatu sistem, itu dapat menyebabkan revolusi atau pemberontakan.
- Berorientasi ke masa depan, Dalam masyarakat yang berorientasi pada masa depan dalam segala bidang kehidupan, sudah menjadi sifat manusia untuk selalu ingin bertujuan dan menjadi yang terbaik. Di Asia, Jepang memiliki orientasi masa depan yang lebih besar daripada negara Asia lainnya, sehingga Jepang terus belajar dan membuat perubahan besar.
- Orientasi, Nilai Suatu masyarakat yang berorientasi pada nilai-nilai dalam proses sosialisasinya, dalam masyarakat ini akan muncul upaya-upaya untuk membentuk nilai-nilai yang lebih baik. Menciptakan nilai-nilai baru dan lebih baik seperti yang mereka harapkan adalah tujuan mereka. Dalam pandangan ini sangat jelas bahwa manusia harus selalu berusaha untuk memperbaiki kehidupannya sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
- Â Faktor penghambat perubahan sosial .
- Kurangnya hubungan dengan komunitas lain Hidup dalam keterasingan berarti suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang terjadi di komunitas lain. Orang-orang yang tinggal di pedesaan dan memiliki sedikit akses ke dunia luar adalah faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial. Mereka cenderung menutup diri terhadap berbagai perubahan dinamis. Akibatnya, mereka tetap primitif atau sederhana dalam kehidupan mereka. Di Indonesia, masih banyak daerah terpencil yang cenderung tertutup dari dunia luar.
- Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat, Dalam kasus Jepang, tidak ada penundaan lama dalam perkembangan ilmu pengetahuan, karena mereka mengikuti perkembangan terbaru, sehingga setiap perkembangan ilmu pengetahuan di tempat lain selain di Eropa, Jepang tetap mengikutinya. Dalam hal ini, pemerintah Jepang selalu menerjemahkan buku-buku asing terbaru ke dalam bahasa Jepang, sehingga setiap orang Jepang dapat mengakses pengetahuan baru. Namun dalam kasus Indonesia sepertinya belum terlihat, sehingga tidak salah jika pemerintah Indonesia juga meniru kebijakan pemerintah Jepang yaitu dengan menerjemahkan buku-buku ilmiah terbaru ke dalam bahasa Inggris. Semua orang Indonesia bisa mengaksesnya. Jika hal ini tidak bisa kita lakukan, perkembangan ilmu pengetahuan yang tertunda atau ditinggalkan oleh negara lain akan selalu menjadi hal yang biasa terjadi di negara kita.
- Sikap Masyarakat Menghargai Tradisi, Sikap yang sangat menjunjung tinggi tradisi dan masa lalu, mengingat tradisi mutlak tidak dapat diubah, hal ini menghambat proses perubahan. Apalagi jika komunitas yang dimaksud dikuasai oleh kelompok konservatif. Saat ini. Orang atau kelompok yang sudah merasa stabil dengan situasi saat ini berusaha mencegah terjadinya perubahan. Karena merasa sudah punya kelebihan, kalau ada perubahan takut ketinggalan.
- Perasaan Takut, Beberapa orang menjadi takut setelah pengaruh budaya luar merusak budaya yang telah mereka pertahankan sejak lama. Karena ketakutan ini, orang cenderung hidup tertutup dari budaya luar, padahal budaya luar juga positif. Sikap ini juga menghambat pros es perubahan sosial di masyarakat.
- Sikap apriori, Apriori adalah sikap yang bias terhadap setiap faktor asing yang masuk ke dalam masyarakat. Mereka takut bahwa faktor asing dapat mempengaruhi budaya mereka. Kelompok masyarakat ini sulit menjalin hubungan dengan kelompok lain. Sikap apriori selalu menanggapi pendapat dan gagasan orang atau kelompok lain sebagai sesuatu yang mengancam eksistensinya.
- Ideologi, Ideologi tertentu adalah ideologi yang sangat bertentangan dengan ideologi lain, dipandang bertentangan dengan ideologinya atau bahkan mengancam keberadaannya. Contoh nyata adalah sikap anti-Muslim Amerika Serikat yang menghambat kemajuan ideologi Islam di seluruh dunia. Demikian juga ideologi anti komunis Pancasila, dll.
- Adat dan tradisi, Adat dan tradisi mencakup sistem penghidupan, pembangunan rumah, cara berpakaian dan tata krama, yang digunakan sedemikian rupa sehingga sulit untuk diubah. Butuh waktu lama untuk mengubah kebiasaan. Karena adat sudah mengakar kuat di masyarakat. Adat juga memiliki nilai sejarah berupa warisan para pendahulunya. Mereka yang masih memiliki adat dan kebiasaan sulit menerima perubahan. Oleh karena itu, dalam konteks itu, adat menjadi salah satu penghambat proses perubahan sosial.
- Bentuk-bentuk perubahan social.
Bentuk-bentuk perubahan sosial  Perubahan yang lambat dan perubahan yang cepat.Â
- Perubahan lambat (evolusi), Perubahan yang terjadi selama periode waktu yang lama dan serangkaian perubahan kecil yang mengikuti satu demi satu disebut evolusi. Dalam proses evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari upaya masyarakat untuk beradaptasi dengan kebutuhan, keadaan, dan kondisi baru yang muncul seiring dengan pertumbuhan masyarakat. Urutan perubahan belum tentu sesuai dengan urutan peristiwa dalam sejarah perusahaan yang bersangkutan. Teori evolusi sering diklasifikasikan menjadi beberapa hal sebagai berikut.
- Teori Evolusi Unilinear, Teori ini pada dasarnya berpandangan bahwa manusia dan masyarakat (termasuk budayanya) berkembang dalam tahapan-tahapan tertentu, dimulai dengan pola, bentuk sederhana, kemudian dari bentuk kompleks hingga tahap penyelesaian. Pelopor teori ini adalah August Comte dan Herbert Spencer. Varian dari teori ini adalah teori siklus, yang dikemukakan oleh Vilfredo Pareto, yang berpendapat bahwa masyarakat dan budaya memiliki tahap perkembangan melingkar di mana periode tertentu dapat diulang berulang-ulang. Di antara pendukung teori ini adalah Pitirim A. Sorokin, yang juga mengemukakan teori dinamika sosial dan budaya. Sorokin mengklaim bahwa masyarakat berkembang secara bertahap, yang masing-masing didasarkan pada sistem kebenaran. Langkah pertama, dasar adalah keyakinan, langkah kedua berdasarkan indera manusia, dan langkah terakhir, dasar adalah kebenaran.
- Teori evolusi universal, Teori ini menegaskan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahapan-tahapan tertentu yang tetap. Teori ini mengasumsikan bahwa budaya manusia telah mengikuti garis penilaian tertentu. Prinsip-prinsip teori ini dijelaskan oleh Herbert Spencer, yang mengatakan bahwa antara lain masyarakat merupakan hasil perkembangan kelompok-kelompok yang homogen menuju kelompok-kelompok yang heterogen baik sifat maupun komposisinya.
- Teori Evolusi Multilinear, Teori ini menekankan pada kajian tahapan-tahapan tertentu dalam penilaian perkembangan masyarakat, misalnya dengan melakukan penelitian tentang pengaruh perubahan perubahan sistem penghidupan berburu pada sistem pertanian, sistem keluarga di wilayah terdampak. 2. Teori Siklus Salah satu pendukung teori siklus adalah Arnold Toynbee (1889-1975). Toynbee adalah seorang sejarawan Inggris yang percaya bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan kematian. Ia kemudian akan menelurkan peradaban baru dan seterusnya. Teori ini pada dasarnya mengatakan bahwa perubahan terjadi secara bertahap, tetapi setelah mencapai tahap penyelesaian akhir, akan kembali ke tahap awal untuk melakukan perubahan lebih lanjut. Prinsip utama teori siklus adalah bahwa perubahan sosial dimulai dengan kelahiran, pertumbuhan, dan kemunduran. Setelah itu, perusahaan akan memulai fase regenerasi.
- Teori Fungsional, Teori ini berpendapat bahwa setiap elemen masyarakat menyediakan
fungsi bagi elemen masyarakat lainnya. Perubahan yang terjadi di satu bagian masyarakat juga akan membawa perubahan di bagian lain. . Teori Konflik Teori ini didasarkan pada beberapa asumsi, antara lain: a. Setiap masyarakat tunduk pada perubahan sosial. tahun b. Setiap masyarakat harus melalui perjuangan dan konflik. Semua elemen masyarakat berkontribusi pada disintegrasi dan perubahan. d. Setiap masyarakat hidup atas dasar paksaan dari satu anggota masyarakat ke anggota masyarakat lainnya.
Keempat teori ini paling banyak digunakan oleh para ilmuwan sosial. Selain kedua teori tersebut, ada beberapa teori tentang arah perubahan sosial, seperti teori fungsional, teori konflik, dan lain-lain. Dari dua teori yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang besar dimulai dengan masa pertumbuhan, perkembangan, kejayaan, dan kematian. Fakta ini semakin menyadarkan kita bahwa arogansi beberapa negara besar, karena penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologinya, suatu saat akan hancur.
- lembaga pendidikan adalah agen perubahan
Dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia, mengikuti semua aspek kehidupan, dan beradaptasi dengan perubahan global dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, rakyat Indonesia menyetujui DPR dan Presiden pada 11 Juni 2003, mengesahkan UU Sisdiknas yang baru, menggantikan UU Sisdiknas No. 2 Tahun 1989. UU No. 20 2003 tentang sistem pendidikan nasional, termasuk 22 bab dan 77 pasal, dan adalah satu dari persyaratan reformasi yang muncul sejak tahun 1998. Perubahan mendasar diumumkan dalam UU. Sistem pendidikan nasional baru meliputi demokratisasi dan desentralisasi pendidikan, masyarakat partisipatif, tantangan globalisasi, kesetaraan dan keseimbangan, jalur pendidikan dan peserta didik.
Sebagai suatu sistem sosial, lembaga pendidikan harus mempunyai fungsi dan peran untuk pembangunan masyarakat menuju kesempurnaan di segala bidang. Dalam kasus ini, lembaga pendidikan umumnya memiliki dua karakteristik. Pertama, memenuhi peran fungsi dan harapan untuk mencapai tujuan suatu sistem. Metode kedua mendaftarkan siswa yang berbeda dengan kebutuhan dan karakteristik kepribadian.
Kemudian, sebagai agen perubahan, lembaga pendidikan bertindak sebagai alat: 1) Pengembangan pribadi 2) Pengembangan warga negara 3) Pengembangan budaya) Pembangunan nasional Pendidik telah memahami bahwa misi pendidikan adalah untuk mewariskan pengetahuan dari generasi ke generasi. generasi. generasi. Ilmu-ilmu yang dimaksud meliputi: pengetahuan, tradisi dan nilai-nilai budaya (peradaban). Secara umum, transmisi pengetahuan telah dilakukan oleh mereka yang bertanggung jawab kepada generasi berikutnya.
Mereka diwakili oleh orang-orang yang memiliki visi masa depan, yaitu menciptakan dan menandai generasi yang lebih baik dan beradab. Peradaban kuno mencatat metode penyampaian ajaran melalui lagu dan lagu, puisi atau cerita sederhana tentang pahlawan biasa. Perubahan sosial budaya Tidak dapat dihindari untuk menghindari perubahan sosial yang kami sebutkan di atas, maka kami akan meminta lembaga pendidikan untuk menjadi agen perubahan untuk  melengkapinya.Â
Dalam hal ini lembaga pendidikan harus memiliki konsep dan prinsip yang jelas, baik lembaga formal maupun lembaga lainnya, untuk mewujudkan cita-cita tersebut perlu ditetapkan kurikulum pengajaran yang sesuai. Prinsip-prinsip dasar pelatihan meliputi :1) Penetapan tujuan kelembagaan, meliputi: Orientasi nasional pendidikan Kebutuhan dan perubahan masyarakat Kebutuhan kelembagaan. 2) menentukan isi dan struktur program 3)menyusun strategi persiapan dan pelaksanaan program) mengembangkan Semoga kedepannya dengan persiapan dan bimbingan yang jelas Seperti di atas, dapat kita harapkan , dapat diharapkan lembaga pendidikan mampu menciptakan kerangka perubahan untuk perbaikan masyarakat.Â
Selain itu, dalam pengembangan kurikulum, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan: 1) relevansi pendidikan lingkungan di masyarakat 2) sesuai dengan perkembangan kehidupan sekarang dan masa depan 3) efektivitas waktu guru dan siswa 4) efektivitas, dengan usaha dan hasil sesuai 5) kontinuitas antara jenis, program dan tingkat studi 6) fleksibilitas atau kebebasan bertindak dalam pemilihan program, kurikulum dan pengembangan kurikulum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H