Mohon tunggu...
Hikmatul Hasanah
Hikmatul Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif jurusan Pendidikan Agama Islam FTIK

Mahasiswi UIN Khas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Sosial dan Lembaga Pendidikan Islam aebagai Agent of Change

5 Desember 2021   12:30 Diperbarui: 5 Desember 2021   12:51 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Channels of Sosial Change

Channels of social change disebut evenues atau channels of Change adalah seluruh yang melalui proses perubahan social dalam masyarakat adalah saluran yang melalui proses perubahan dalam masyarakat secara luas terdiri dari Lembaga-lembaga social dalam bidang pemerintahan ekonomi, Pendidikan, agama, politik, dll. Institusi social yang pada waktu tertentu adalah menerima telah apresiasi paling besar dari masyarakat cenderung menjadi sumber atau saluran utama perubahan social. Perubahan lembaga-lembaga tersebut akan berdampak pada Lembaga-lembaga social lainnya. Hal ini karna pranata social merupakan suatu sistem yang terintegrasi. Melalui saluran-saluran tersebut, perubahan social memiliki arah dan tujuan yang jelas. Misalnya dengan Pendidikan, bagaimana siswa dan masyarakat mengubah masyarakat dalam hal nilai, norma dan pengetahuan.

Mengatur dan menata Kembali

Organisasi

Organisasi adalah suatu unit bagian-bagian dalam suatu keseluruhan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing. Kota adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat berbagai kompenen yang menjalankan fungsinya masing-masing untuk membuat roda kehidupan berputar. Bagian-bagian tersebut saling berhubungan, dimana setiap bagian memiliki ketergantungan.

Disorganisasi

Disorganisasi adalah proses penghilangan norma dan nilai dari suatu masyarakat akibat perubahan pranata social. Disorganisasi terjadi Ketika dalam suatu sistem atau organisasi terdapat ketidaksesuaian antara beberapa bagian atau elemen, sehingga menyebabkan sistem menjadi berantakan.

Reorganisasi

Reorganisasi adalah proses pembentukan norma dan nilai baru untuk beradaptasi dengan perubahan pranata social. Artinya ada proses penyesuaian bagian-bagian organisasi atau perusahaan dengan konsep organisasi yang baru.

Faktor-faktor penyebab perubahan social

Faktor-faktor penyebab perubahan social meliputi dua jenis, yaitu factor internal dan factor eksternal, secara spesifik dapat sebagia berikut:

  • Faktor internal, Faktor internal disebut juga factor social, artinya masyarakat itu sendiri merupakan sumber perubahan social. Makna masyarakat disini bisa bersifat kolektif dan juga individual. Faktor internal ini dapat dibagi menjadi factor internal eksplisit atau disengaja dan factor laten atau tidak sengaja. Faktor internal dapat berupa fenomena social sebagai berikut.
    • Penduduk
      Di Indonesia, pertumbuhan penduduk yang pesat menyebabkanperubahn struktur social, terutama terutama perubahan institusi social. Salah satu contohnya adalah perubahan sistem kepemilikan tanah dari pemilik komunal menjadi milik pribadi. Contoh terbaru yang dapat dicermati adalah munculnya pemekaran daerah dan provinsi di Indonesia yang berdampak pada perubahan struktur kelembagaan.
    • Penemuan Baru
      Penemuan adalah persepsi umum manusia tentang aspek realitas yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, prinsip sirkulasi darah ditemukan. Keadaan ini sudah ada sebelumnya. Misalnya, prinsip dam sirkulasi darah ditemukan. Keadaan ini sudah ada sebelumnya, tetapi kemudian manusia berusaha untuk menambah pengetahuan tentangnya, sehingga terjadi pergeserankearah yang positif, terutama dalam hal dinamika ilmu pengetahuan.
      Contoh paling sederhana adalah penemuan unsur-unsur baru dari suatu kebudayaan baru, baik berupa alat-alat maupun gasasan-gasasan. Asal usul mobil misalnya tidak langsung dalam bentuknya yang sekarang S.Marcus daru Austria pada tahun 1875 membuat mobil yang sangat sederhana. Iya menggunakan mesin bensin sebagai trailer untuk menggantikan tenaga kuda.Penemuan kendaraan ini disebut penemuan. Contoh lain yang banyak diadopsi di Indonesia adalah pemanfaatan kotoran sapi sebagai biogas yang digunakan sebagai gas memasak . Demikian pula penemuan-penemuan baru tentang bentuk energi alternatif pengganti bahan bakar minyak, seperti saat ini sedang diupayakan untuk pembangkit listrik tenaga sampah.
    • Ivensi
      Invensi adalah suatu invensi sebagai suatu inovasi dan sebagi perluasan dari suatu penemuan. Atau kombinasi baru dan cara baru untuk menggunakan pengetahuan yang ada. Mobil yang ditemukan S.Marcus kemudian disempurnakan di amarika serikat. Beberapa ilmuan telah meningkatkan sistem kendaraan S. Marcus sedangkan pada tahun 1911, produksi masal dimulai di amerika serikat. Mobil produksi massal, yang kemudian di gunakan oleh seluruh masyaraka. Dengan demikian, terjadi perubahan social budaya karena penemuan mobil.
    • Konflik
      Dalam masyarakat, terkadang antara individu dan kolektif terjadi konflik dan kontradiksi. Konflik pasti mengarah pada perubahan, baik melalui kompromi "menang-menang" atau melalui paksaan. Konflik ini timbul antar hukum adat lama dan hukum agama.
    • Revolusi
      Revolusi adalah perubahan yang terjadi secara cepat sebagai akibat dari situasi suatu sistem yang tidak dapat di pertahankan lagi. Motif revolusi adalah keinginan orang-orang yang menginginkan tatanan baru, karena mereka percaya bahwa sistem lama tidak lagi sesuai dengan harapan mereka. Perubahan besar terhadap sesuatu yang mendasar sedang terjadi dan mempengaruhi kehidupan masyarakat.
  • Faktor eksternal, Faktor eksternal adalah factor di luar masyarakat yang menyebabkan terjadinya perubahan social. Termasuk factor eksternal adalah:Lingkungan alam, perang dan pengaruh budaya orang lain.
    • Lingkungan alam, Lingkungan alam menglami perubahan akibat gempa bumi atau factor alam lainnya yang dapat menyebabkan perubahan social dalam masyarakat.
    • Perang, Dalam skala yang lebih kecil, munculnya perang devisi baru-baru ini di masyarakat pedesaan telah membawa perubahan social, terutama bagi suku-suku yang terpinggirkan. Karena perang, yang kalah sendiri adalah pemenang dan pecundang. Perubahan social yang mungkin terjadi antara lain pengurangan penduduk di daerah konflik, aktivitas masyarakat yang tidak stabil, keamanan dan kenyamananyang terganggu, perubahan stratifikasi social masyarakat, perubahan sistem pemerintahan dan tatanan kehidupan social, dan banyak masalah lainnya.
    • Pengaruh budaya masyarakat lain, Pertumbuhan islam di Indonesia membawa perubahan social yang besar di kalangan masyarakat Indonesia, terutama pada awal perkembangannya. Antara budaya islam dengan budaya masyarakat setempat, dimana masih terdapat pengaruh hindu yang kuat, terjadi proses akulturasi. Hal ini terlihat dari sejumlah bangunan yang yang mencerminkan bentuk gabungan tersebut misalnya masjid agung banten yang mencerminkan perpaduan tersebut. Masjid agung banten , sturuktur bangunannya mencerminkan seni konstruksi meru sebagi ciri utama bangunan hindu. Namun dalam islam, ia mengambil makna baru dan akomodatif. Perubahan ini terjadi secar langsung, karena kedua budaya bertemu secara langsung. Masih banyak contoh lain, di dalam dan di luar jawa, yang menunjukkan perubahan social di masyarakat.Selain kontak langsung, pengaruh budaya dapat menembus melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik, seperti televisi, radio, internet, surat kabar, majalah dll. . Berkat media massa, pengaruh budaya barat dengan mudahmerambah ke Indonesia dan m,enyebabkan berbagai perubahan perilaku anak muda, gaya makan, dll.
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan social
    • Paparan budaya lain, Salah satu proses yang terlibat dalam proses ini adalah difusi. Limpahan adalah proses penyebaran unsur budaya dari satu individu ke individu lain dan dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Proses indoktrinasi diikuti dengan kontak budaya satu sama lain. Dengan timbulnya limpahan, penemuan baru yang diterima secara sosial dapat ditransmisikan dan disebarkan ke seluruh umat manusia. Dampak positifnya adalah kekayaan khasanah budaya. Limpahan terjadi ketika orang berinteraksi satu sama lain atau bersentuhan dengan budaya. Prosesnya selalu dua arah, sering disertai dengan modifikasi atau penyempurnaan dan modifikasi model. Difusi adalah proses selektif di mana tidak semua elemen budaya diterima oleh masyarakat lain. Secara agama dan budaya, indoktrinasi dapat terjadi dalam bentuk asimilasi. Misalnya, orang-orang Arab menerima kemajuan ilmu pengetahuan Eropa, tetapi mereka menolak Kekristenan.
    • Sistem pendidikan formal lanjutan, Pendidikan multi-keterampilan. Pendidikan membawa nilai-nilai tertentu kepada manusia, terutama dalam keterbukaan pikiran, menerima hal-hal baru dan pemikiran ilmiah. Pendidikan adalah cara terbaik untuk menanamkan budaya baru. Hampir semua perubahan besar datang dari lingkungan pendidikan. Semakin maju sistem pendidikan maka semakin cepat pula perubahan sosial budaya masyarakat. Contoh yang dapat diamati antara lain gerakan protes mahasiswa yang telah mempengaruhi masyarakat untuk berpartisipasi dalam massa, membawa perubahan dalam kehidupan sosial, sistem politik, sistem ekonomi dan kehidupan masyarakat yang lebih demokratis, sistem pendidikan formal yang maju memiliki pengaruh yang tinggi tingkat tingkat intelektual masyarakat dan dengan pencapaian pendidikan yang lebih tinggi memungkinkan untuk penemuan dan penemuan.
    • Menghargai hasil karya orang lain, Menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang perlu dikembangkan dalam masyarakat. Jika sikap ini dilembagakan dalam masyarakat, maka akan mendorong upaya eksplorasi lebih lanjut. Misalnya, Hadiah Nobel adalah kekuatan pendorong di balik lahirnya karya-karya baru. Either way, penghargaan memberi seseorang motivasi yang lebih besar untuk unggul atau mendorong orang untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. ) Sikap Toleransi Toleransi antar sesama atau antar kelompok masyarakat merupakan sikap bijak yang perlu dilembagakan untuk menciptakan masyarakat yang dinamis. Toleransi adalah sikap menghargai ide, gagasan atau karya orang lain, orang lain. Sebuah pekerjaan yang asing bagi kita, jangan dikutuk sebagai aktivitas yang buruk. Tetapi perlu untuk berkomunikasi untuk memahami dan menghormati satu sama lain sebelum budaya baru yang lebih maju dapat lahir. Ide-ide orang lain harus dihormati agar terus berkembang tanpa diejek oleh orang lain.
    • Sistem terbuka, Sistem terbuka memungkinkan gerakan sosial vertikal yang luas atau dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi individu untuk maju berdasarkan kemampuan mereka sendiri. Dalam hal ini memungkinkan seseorang untuk meningkatkan posisi sosialnya karena perasaan tidak puas dengan posisi sosialnya sendiri. Kondisi ini disebut keadaan cemas.
    • Heterogenitas, Penduduk Heterogenitas berarti keragaman. Indonesia merupakan negara dengan masyarakat yang heterogen, yaitu banyak suku, agama, adat istiadat, dll. Penduduk yang heterogen secara signifikan mempercepat proses sosial budaya, karena pertemuan antara penduduk yang berbeda merangsang pertukaran sosial dan budaya yang lebih cepat. Misalnya, seni patung di Bali berkembang pesat di Jogjakarta. Seni layar televisi sering menampilkan kombinasi dua pertunjukan seni yang diformat menjadi satu, seperti komedi ketoprak.
    • Ketidakpuasan rakyat dengan semua bidang kehidupan, Ketidakpuasan bertahan begitu lama dalam masyarakat sehingga revolusi mungkin terjadi. Individu dan masyarakat terkadang merasa tidak puas dengan keadaan yang ada. Sisi positifnya, ketidakpuasan masyarakat akan mendorong mereka untuk menemukan cara-cara baru yang menurut mereka lebih baik. Misalnya, ketika dia tidak puas dengan teknologi irigasi, dia mengembangkan sistem irigasi modern. Tetapi jika ketidakpuasan rakyat disebabkan oleh frustrasi suatu sistem, itu dapat menyebabkan revolusi atau pemberontakan.
    • Berorientasi ke masa depan, Dalam masyarakat yang berorientasi pada masa depan dalam segala bidang kehidupan, sudah menjadi sifat manusia untuk selalu ingin bertujuan dan menjadi yang terbaik. Di Asia, Jepang memiliki orientasi masa depan yang lebih besar daripada negara Asia lainnya, sehingga Jepang terus belajar dan membuat perubahan besar.
    • Orientasi, Nilai Suatu masyarakat yang berorientasi pada nilai-nilai dalam proses sosialisasinya, dalam masyarakat ini akan muncul upaya-upaya untuk membentuk nilai-nilai yang lebih baik. Menciptakan nilai-nilai baru dan lebih baik seperti yang mereka harapkan adalah tujuan mereka. Dalam pandangan ini sangat jelas bahwa manusia harus selalu berusaha untuk memperbaiki kehidupannya sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
  •  Faktor penghambat perubahan sosial .
    • Kurangnya hubungan dengan komunitas lain Hidup dalam keterasingan berarti suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang terjadi di komunitas lain. Orang-orang yang tinggal di pedesaan dan memiliki sedikit akses ke dunia luar adalah faktor-faktor yang menghambat perubahan sosial. Mereka cenderung menutup diri terhadap berbagai perubahan dinamis. Akibatnya, mereka tetap primitif atau sederhana dalam kehidupan mereka. Di Indonesia, masih banyak daerah terpencil yang cenderung tertutup dari dunia luar.
    • Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat, Dalam kasus Jepang, tidak ada penundaan lama dalam perkembangan ilmu pengetahuan, karena mereka mengikuti perkembangan terbaru, sehingga setiap perkembangan ilmu pengetahuan di tempat lain selain di Eropa, Jepang tetap mengikutinya. Dalam hal ini, pemerintah Jepang selalu menerjemahkan buku-buku asing terbaru ke dalam bahasa Jepang, sehingga setiap orang Jepang dapat mengakses pengetahuan baru. Namun dalam kasus Indonesia sepertinya belum terlihat, sehingga tidak salah jika pemerintah Indonesia juga meniru kebijakan pemerintah Jepang yaitu dengan menerjemahkan buku-buku ilmiah terbaru ke dalam bahasa Inggris. Semua orang Indonesia bisa mengaksesnya. Jika hal ini tidak bisa kita lakukan, perkembangan ilmu pengetahuan yang tertunda atau ditinggalkan oleh negara lain akan selalu menjadi hal yang biasa terjadi di negara kita.
    • Sikap Masyarakat Menghargai Tradisi, Sikap yang sangat menjunjung tinggi tradisi dan masa lalu, mengingat tradisi mutlak tidak dapat diubah, hal ini menghambat proses perubahan. Apalagi jika komunitas yang dimaksud dikuasai oleh kelompok konservatif. Saat ini. Orang atau kelompok yang sudah merasa stabil dengan situasi saat ini berusaha mencegah terjadinya perubahan. Karena merasa sudah punya kelebihan, kalau ada perubahan takut ketinggalan.
    • Perasaan Takut, Beberapa orang menjadi takut setelah pengaruh budaya luar merusak budaya yang telah mereka pertahankan sejak lama. Karena ketakutan ini, orang cenderung hidup tertutup dari budaya luar, padahal budaya luar juga positif. Sikap ini juga menghambat pros es perubahan sosial di masyarakat.
    • Sikap apriori, Apriori adalah sikap yang bias terhadap setiap faktor asing yang masuk ke dalam masyarakat. Mereka takut bahwa faktor asing dapat mempengaruhi budaya mereka. Kelompok masyarakat ini sulit menjalin hubungan dengan kelompok lain. Sikap apriori selalu menanggapi pendapat dan gagasan orang atau kelompok lain sebagai sesuatu yang mengancam eksistensinya.
    • Ideologi, Ideologi tertentu adalah ideologi yang sangat bertentangan dengan ideologi lain, dipandang bertentangan dengan ideologinya atau bahkan mengancam keberadaannya. Contoh nyata adalah sikap anti-Muslim Amerika Serikat yang menghambat kemajuan ideologi Islam di seluruh dunia. Demikian juga ideologi anti komunis Pancasila, dll.
    • Adat dan tradisi, Adat dan tradisi mencakup sistem penghidupan, pembangunan rumah, cara berpakaian dan tata krama, yang digunakan sedemikian rupa sehingga sulit untuk diubah. Butuh waktu lama untuk mengubah kebiasaan. Karena adat sudah mengakar kuat di masyarakat. Adat juga memiliki nilai sejarah berupa warisan para pendahulunya. Mereka yang masih memiliki adat dan kebiasaan sulit menerima perubahan. Oleh karena itu, dalam konteks itu, adat menjadi salah satu penghambat proses perubahan sosial.
  • Bentuk-bentuk perubahan social.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun