[caption id="attachment_99439" align="aligncenter" width="400" caption="from Google"][/caption]
Akhirnya waktu kepergianku pun telah tiba, dan yang kurasakan pun sama dengan perasaan seluruh warga. Berat sekali kaki ini untuk melangkah meninggalkan desa yang tercinta ini. Tapi disisi lain harapan masa depan yang mungkin tak dapat kuperoleh untuk yang kedua kalinya. Karena kesempatan ini mungkin hanya sekali seumur hidupku.
Aku pun mengawali langkahku dengan diiringi do’a dan harapan dari seluruh warga.Ya. Harapan....., harapan warga untuk bisa kembali bercengkerama lagi dengan mereka, itu akan aku lakukan bila saatnya tiba. Dan harapan pula yang membulatkan langkahku untuk menjalani tugas yang ada.
Tak lupa aku berpamitan dengan para warga :
“Sahabat Rangkat sekalian,
Saatnya Akang melangkahkan kaki tuk menunaikan tugas di negri sebrang, Hanya satu pesan dari Akang untuk Sahabat Rangkat sekalian, JAGA DAN PERTAHANKAN KEUTUHAN KEKELUARGAAN DAN PERSAHABATAN YANG SUDAH ADA. Harapan Akang, mudah-mudahan akang bisa segera kembali ke Desa tercinta ini.”
Dan tak lupa pula aku menitipkan Kembang pada warga khususnya Bunda Selsa dan Mommy MBKselama aku pergi menjalankan tugas.
Walaupun dengan perasaan sedih yang mendalam, terutamaharus meninggalkan Kembang yang baru saja menemukan tambatan hatinya. Dan perasaan sedih yang harus memisahkan diri ini dari celoteh warga mulai dari mata ini terbuka saat pagi hari hingga mata ini terpejam malam hari. Aku pasti akan merindukan semua ini. Aku akan merindukan canda tawa mereka. Terlebih lagi aku akan merindukan Kembang kekasih tercinta.
Aku melangkahkan kaki meninggalkan Desa tercinta diantarkan Kembang hingga ke Gerbang Desa, dan aku pun mencium keningnya sebagai tanda perpisahan.
Sambil melepas kepergianku, Kembang bersenandung lagu lama yang membuatku akan selalu teringat padanya.
Katakan sayang,.... sebelum kau pergi
Katakan sayang,.... Oh sekali lagi.
Biar hatiku tabah menjalani, selama kau jauh dari jati ini..
Cium keningku penuh perasaan,...
Tatap mataku saat perpisahan,....
Biar hatiku tabah menjalani,. Selama kau jauh dari hati ini..
Selamat jalan ..... sayang...
Rindukanlah diriku..
Bisikkanlah namaku... sebelum dirimu tidur
Selamat jalan....sayang
Percayalah padaku.....
Ku ‘kan sabar menunggu..... sampai kau kembali
SELAMAT TINGGAL DESA TERCINTA, SEMOGA KITA BISA SEGERA KEMBALI BERSAMA.
———–oooOOO&&&OOOooo————-
DESA RANGKAT menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda, datang, bergabung dan berinteraksilah bersama kami
(Klik logo kami)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H