Petik Laut Muncar telah digelar pada hari Rabu, 2 Agustus 2023. Upacara Petik Laut merupakan salah satu rangkaian upacara adat yang dilakukan di bulan Suro. Bulan Suro sendiri merupakan bulan sakral bagi suku Jawa karena menjadi bulan awal dalam penanggalan Saka.Â
Petik Laut biasa dilakukan oleh masyarakat pesisir Jawa Timur, seperti di Banyuwangi, Probolinggo, Jember, dan Madura. Kabupaten Banyuwangi menjadi kabupaten yang menggelar banyak upacara Petik Laut karena geografi wilayahnya dikelilingi oleh lautan. Terdapat beberapa wilayah yang melaksanakan upacara Petik Laut, diantaranya adalah Lampon, Rajegwesi, Grajagan, dan Muncar.Â
Petik Laut Muncar menjadi Petik Laut terbesar karena memiliki beberapa keunikan yang membedakannya dengan upacara Petik Laut lainnya. Beberapa keunikan dari Petik Laut Muncar diantaranya:
1. Dilakukan di Pelabuhan Perikanan Aktif Terbesar di Indonesia
Petik Laut Muncar dilakukan di TPI Muncar yang menjadi pelabuhan perikanan aktif terbesar di Indonesia. Pelabuhan seluas 17,7 ha ini memiliki sejarah panjang pada masa Kerajaan Blambangan. Hingga saat ini, Pelabuhan Muncar aktif melakukan aktivitas perikanan didukung dengan berbagai sarana dan prasarana, termasuk dermaga tambahan untuk melakukan tradisi Petik Laut.
2. Memiliki Panggung di Atas Kapal
Pada malam puncaknya, Petik Laut Muncar memiliki hiburan berupa nyanyian yang ditampilkan di atas kapal Slerek. Kapal Slerek Suami Istri akan disandingkan pada bibir dermaga Pelabuhan Muncar di sisi timur. Di atas kapal, terdapat panggung tempat penyanyi dilengkapi dengan kru musik. Penonton dapat melihat nyanyian di bibir dermaga sambil menikmati aneka jajanan di ruang terbuka hijau dermaga timur. Â Â
3. Menjadi Salah Satu Event Regional Jawa Timur
Tradisi Petik Laut Muncar masuk ke dalam event budaya Kalender Pariwisata Jawa Timur 2023. Tradisi ini dilaksanakan di bulan Suro (penanggalan Jawa) sebagai sedekah masyarakat terhadap laut yang selama satu tahun menjadi tempat nelayan mengais rezeki. perahu. Nelayan Muncar melarung sesaji yang diangkut dengan menggunakan perahu mini. Sesaji tersebut berupa hasil bumi dan laut, seperti buah, sayur, dan bagian hewan. Target dalam event budaya ini adalah regional yang berasal dari kabupaten/kota di Jawa Timur.
4. Dilakukan Selama 2 Minggu dengan Puncaknya pada Tanggal 15 Suro
Bebeda dengan Petik Laut lainnya yang dilaksanakan pada awal bulan Suro, Petik Laut Muncar memiliki puncak pada 15 Suro atau pada pertengahan bulan. Alasannya adalah pada waktu tersebut terjadi bulan purnama, sehingga air laut pasang. Hidrografi kawasan Teluk Pang-pang memiliki perairan dangkal, sehingga apabila tradisi melarung sesaji dilakukan pada saat air surut akan sulit. Oleh karena itu, 15 Suro dipilih menjadi tanggal puncak Petik Laut setelah 2 minggu rangkaian acara hiburan, seperti musik, tarian, selawat, dan pameran. Â
5. Mampu Menarik Ribuan Pengunjung
Tradisi Petik Laut Muncar tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat Kecamatan Muncar. Upacara yang dilaksanakan satu tahun sekali ini mampu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal di luar Kecamatan Muncar. Bahkan, dalam satu bulan sebelum puncak Petik Laut, banyak pengunjung yang datang untuk menikmati matahari terbenam di dermaga Pelabuhan Muncar. Selain itu, banyak pedagang yang mulai memadati kawasan pelabuhan pada sore hari. Diperkirakan, setiap harinya terdapat ribuan pengunjung yang memadati Pelabuhan Muncar saat Petik Laut Muncar berlangsung. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H