Upacara biasanya dilaksanakan pada bulan Suro, menandai Tahun Baru Jawa, sebagai bentuk syukur dan permohonan keselamatan serta kemakmuran selama musim penangkapan ikan
Awalnya dikenal sebagai selametan atau wilujengan, kemudian berkembang menjadi Larung Sesaji. Labuh Laut dan Larung Sesaji adalah upacara syukur Jawa, juga dikenal sebagai Larung Semboyo atau Sedekah Laut, dilaksanakan di pantai dengan persembahan dan doa.Â
Legenda Raden Trenggalek menjadi asal usul tradisi ini, di mana persembahan dibuat kepada dewi laut berupa bunga, buah, dan kue tradisional.Â
Mencerminkan hubungan erat masyarakat Popoh dengan laut sebagai sumber penghidupan. Bertujuan membangun hubungan harmonis antara manusia, Tuhan, alam, dan semua makhluk hidup.
Prosesi dan ritual Labuh Laut dan Larung Sesaji
Menurut Cerita dari seorang warga lokal Desa Besole, yaitu Ibu Rahmawati Umasugi. "Pertama, yaitu pembukaan yaitu Sambutan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Tulungagung, Sambutan Kepala Dinas Kelautan Provinsi Jawa Timur, Sambutan Bupati Tulungagung, Sambutan Kepala Kecamatan Besuki, Sambutan Kepala Desa Besole, dan terakhir sambutan dari Ketua Panitia Labuh Laut.
Kedua yaitu juru kunci mengumumkan gunungan tumpeng yang dibawa oleh setiap nelayan. Isi dari sembonyo yang dilarungkan yaitu kepala kambing, sesajen, kembang setaman, sego gurih dll. Para tetua membacakan doa dan membakar kemenyan.
Ketiga yaitu, Warga langsung menyerbu gunungan hasil bumi. Mereka berebut buah-buahan dan sayur mayur yang dipasang di gunungan. Bahkan mereka sampai saling gendong untuk meraih buah yang paling atas di gunungan.Â
Lalu sesajen yang ditempatkan di dalam perahu khusus yang dihias dengan janur kuning. Pelan-pelan sesajen diturunkan ke laut lewat dermaga dan langsung ditarik dengan kapal nelayan. Perahu sesajen mengapung di laut lalu ditarik ke tengah teluk Popoh untuk dilepaskan.
Biaya labuh laut yaitu berupa sumbangan dari kapal para nelayan local, kapal nelayan pendatang yang sedang berlabuh di dermaga dan sumbangan dari dinas setempat yang terkait."Â