“Be sure to taste your words before you spit them out.”
Hah? Memangnya bisa merasakan kata? Bukan secara harfiah, tentu saja. Maksudnya adalah kita harus hati-hati ketika berbicara dengan orang lain. Pastikan kita sudah memikirkan masak-masak apa yang akan kita katakan sebelum mengucapkannya.
[caption caption="Sumber gambar: ashabulf.blogspot.com"][/caption]Lho, memang kenapa harus dipikirkan masak-masak? Ketika kita berinteraksi dengan orang, entah itu orangtua, saudara, teman atau bahkan orang tak dikenal, tak jarang mereka melakukan hal menjengkelkan bagi kita. Bisa juga sikapnya baik, tapi karena kita sedang diselimuti emosi negatif, semua yang dia lakukan jadi sangat menyebalkan dimata kita. Kalau sudah tak tertahankan, rasanya ingin melemparkan pisau, golok, pedang dan segala benda tajam padanya.
Eh, ternyata tidak punya golok, apalagi pedang. Pisau di dapur pun sedang dipakai mencincang cabai dan bawang. Alhasil senjata lain yang tersisa adalah lidah. Tak bertulang tapi aduhai tajamnya melebihi pedang!
Tapi, yakin mau mengiris-ngiris orang lain dengan lidahmu? Yakin tidak akan menyesal? Karena saat lidah menjadi senjata, yang terluka bukan fisik, melainkan hati. Mana ada sih obat untuk menyembuhkan luka hati? Kata orang, luka dihati dibawa mati. Seram!! Nah, sebelum terlambat, yuk kendalikan lidahmu dengan cara-cara berikut:
1. Kendalikan Emosi Negatif, Redam Amarahmu
Mengendalikan emosi adalah hal pertama yang harus kamu lakukan untuk mengendalikan lidah. Selama emosi negatif masih menguasaimu, amarahmu masih di ubun-ubun, lidahmu bisa beraksi kapan saja dengan tingkat ketajaman maksimal. Korban yang berjatuhan semakin banyak. Abang-abang penjual panci yang lewat didepanmu saja bisa jadi korban! Mengerikan sekali, bukan?
Segera redam amarahmu. Diamlah sejenak. Tarik nafas yang dalam. Lakukan berulang-ulang. Sambil mendengarkan musik akan semakin membuat hatimu tenang. Amarahmu pun hilang.
2. Biarkan Pikiran Mengambil Alih Situasi
Pertimbangkan kembali apa yang kamu lakukan. Misal saat berkonflik dengan teman, kamu marah sekali padanya. Rasanya kamu ingin meledak melebihi Big Bang. Sebelum lidahmu beraksi, pikirkan kembali apa akibatnya. Pada temanmu. Dan pada hubungan kalian. Hatinya sakit mendengar ucapanmu yang kasar. Konflik semakin lebar, hubungan pertemanan kalian tak terselamatkan. Tidak berhenti sampai situ. Bagaimana jika temanmu yang sakit hati ini ingin balas dendam dengan mendorongmu ke kolam lumpur yang penuh tikus dan kecoa? Iiiiiyyyuuuhhh.. Lebih baik alihkan lidahmu melakukan hal lain yang bermanfaat.
3. Sedia Permen Sebelum Lidah Beraksi
Tidak ada salahnya berjaga-jaga. Prinsip yang sama dengan “sedia payung sebelum hujan”. Tapi untuk mengendalikan lidah, yang harus kamu sediakan adalah permen. Kok permen? Yep. Saat mulut sudah terbuka, kata-kata tajam nan menusuk sudah siap, dan lidah sudah ambil ancang-ancang, segera sumpal mulutmu dengan permen. Selain menghentikan aksi si Lidah, permen yang manis akan membuatmu senang.
Tak perlu khawatir akan gemuk karena kebanyakan makan permen. Karena dalam Nutrition Journal, disebutkan kalau orang dewasa yang makan permen tidak lebih berisiko kegemukan dibanding mereka yang jarang makan permen. Jadi, sediakan selalu permen dalam kantongmu.
4. Nikmati Buah Yang Baik Untuk Kesehatan
Sama seperti poin ketiga. Jika kamu tidak begitu suka permen, maka pilihlah buah untuk menyumpal mulutmu. Lebih baik membuat lidah sibuk mencecap buah yang enak dan baik untuk kesehatan daripada membiarkannya sibuk mencincang perasaan orang lain. Selain menjauhkan diri dari dosa, tubuh pun menjadi sehat dan bugar. Kalau perlu, berikan juga pada orang yang akan kamu cincang perasaannya, makanlah bersama. Suasana menjadi hangat, kalian pun sehat bersama-sama.
5. Bernyanyilah
Cara lain untuk membuat lidahmu sibuk adalah bernyanyi. Kamu juga bisa tetap meluapkan kekesalanmu dengan bernyanyi lho. Misal dengan menyanyikan salah satu lagu BCL tepat didepan temanmu. “Hampa, kesal, dan amarah.. sluruhnya ada dibenakku… huwoo huwoo…” Atau lagu yang sedang digandrungi sekarang. “Saakitnya tuh disini didalam hatiku… Sakitnya tuh disini…”. Jangan lupa dengan joget khas ala Cita Citata dan ekspresi wajah yang pas dengan isi lagu. Kalau penampilanmu menarik, kamu berpeluang besar lolos ajang pencarian bakat di televisi dan menjadi artis terkenal! Luar biasa, bukan?
6. Senam Lidah Saat Ini Juga
Senam lidah? Eh, apa ya? Kalau senam kebugaran sering! Nah, senam lidah juga bisa jadi salah satu cara yang digunakan untuk mengerem lidahmu. Senam lidah sendiri dilakukan untuk melatih lidah orang Indonesia agar tidak kaku berbicara dalam bahasa Inggris. Ada dua keuntungan yang kamu dapat disini bukan? Kamu bisa mengendalikan lidah sekaligus lancar berbicara bahasa Inggris! Kamu akan semakin percaya diri memperluas pergaulan dengan orang-orang dari benua lain.
Nah, yang perlu kamu lakukan hanyalah menyiapkan kertas dengan tulisan berikut: A big black bug bit the big black dog, but the big black dog bit the big black bug back (ini adalah salah satu kalimat untuk latihan senam lidah yang biasa dilakukan di Kampung Inggris, Pare, Kediri). Lalu, saat kamu hendak mengiris hati orang lain dengan lidahmu, segera keluarkan kertas tersebut dan ucapkan kalimat yang tertulis disana berulang-ulang. Siap-siap jika temanmu mengira kamu adalah penyihir yang sedang melafalkan mantra. Abaikan saja. Jelas kamu bukan penyihir karena tidak punya tongkat sihir!
7. Menjauhlah
Jika hal-hal untuk mengalihkan lidahmu dengan kesibukan lain tidak membuahkan hasil, kemarahanmu tak teredam, dan kamu merasa harus mengeluarkan kekesalanmu dengan kata-kata yang menyakitkan, langkah terakhir yang bisa kamu lakukan adalah menjauh. Tak perlu menjauh sampai kutub utara. Kamu bisa mati kedinginan disana. Atau seperti Rumor yang tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Cukup mengambil jarak seperlunya dan tidak berinteraksi dulu selama beberapa waktu.
Dengan begitu, kamu bisa menenangkan hati dan pikiranmu. Kamu juga memiliki waktu untuk memikirkan ulang semuanya dengan pikiran yang lebih sehat. Tentang pertengkaran yang terjadi. Apa salahmu dan apa salahnya. Jika sudah tenang, hubungi kembali temanmu dan bicarakan masalah kalian dengan kepala dingin. Masalah bisa selesai tanpa menambah masalah baru karena lidah yang tak terkendali, bukan?
Memang puas rasanya ketika kamu berhasil meluapkan kekesalanmu pada seseorang dengan rentetan kata yang menyakitkan. Tapi percayalah, kepuasan itu hanya sementara. Saat kamu sadar kamu telah kehilangan seorang teman karena ucapanmu sendiri, musuhmu bertambah banyak tanpa kamu sadari, kamu akan menyesal. Yuk, belajar mengendalikan lidah sebelum penyesalan itu datang. Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H