Siti mulai mengaji
Mendekatkan diri pada Ilahi
Setiap bulan…
Setiap minggu…
Lalu setiap hari…
Â
Sore mengaji, malam melayani
Sore membaca kitab suci
Malam merias diri
Mengenakan rok mini
Â
Lepas dari tempat terkutuk
Butuh waktu
Tapi Siti telah bersungguh-sungguh
Niatnya sudah teguh
Dia ingin pulang…
Â
Tak sedikit yang mencemooh
Sok Suci!
Mana mau Allah mengampuni?
Biarlah…
Belas kasih Allah tak terbatas
Berbeda dari milik manusia
Â
Tak sedikit yang bersikap kasar
Menarik lepas jilbabnya selepas mengaji
Lalu membakarnya
Sambil tertawa-tawa
Biarlah…
Hanya selembar kain yang dibakar,
Niatnya tetap teguh
Tak tersentuh
Â
Diangkatnya kepala tinggi-tinggi
Ditantangnya segala tatapan hina
Aku pelacur! Aku ingin tobat!
Aku ingin hidup wajar
Aku ingin pulang
Â
(12)
Tahun 2011
Akhirnya datang
Siti bersama ratusan WTS lain
Pulang
Kembali ke kampung halaman
Â
Bahagia tak terkira
Tak dapat menjelma kata
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Â
Dia bisa hidup normal
Layaknya wanita lain yang ia kenal
Dimilikinya modal
Untuk berusaha
Untuk hidup baru
Â
Mimpi buruknya sudah berlalu
Siti yang dulu juga berlalu
Dia bukan lagi gadis desa
Yang mudah diperdaya
Mentalnya tertempa
Menjadikannya lebih berharga
Tak ada lagi alasan
Untuk sebuah penyesalan
Â
(13)
Sayang Siti tak mengerti
Tak semua orang memahami
Kampungnya mendengar desas-desus
Kata mereka,
Pelacur tetap saja pelacur!
Â
Tatapan hina masih mengintainya
Cemoohan masih menyapanya
Pelacur!
Wanita jalang!
Pendosa!
Dia masih wanita hina
Ah ya, jalan ini belum sampai
Pada sebuah akhir
Â
Kenapa mereka tak mengerti?
Aku dikelabui
Oleh suami sendiri
Kenapa mereka tak memahami?
Wanita mana yang tak berontak
Saat tubuhnya dijamah
Lelaki asing yang tak ramah
Siti menangis
Dalam kesendirian
Dalam keterasingan
Â
Apa mereka semua suci?
Dari segala dosa duniawi?
Ya Allah…
Tak adakah jalan kembali?
Dari mimpi buruk yang kualami?
Â
Dalam sujud airmatanya meleleh
Dia lelah
Dengan segala cacian
Dengan segala makian
Â
Dia semakin melemah
Kaki dan tangan terasa kelu
Tak lagi sanggup berpijak
Virus terkutuk telah bersarang
Menggerogoti tubuh
Virus yang paling ditakuti
Penghuni dunia prostitusi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H