Mohon tunggu...
Karimah
Karimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis genre Moody

Percaya Tuhan, dan zodiak kelahiran. Anak pertama yang berzodiak Aquarius, suka ngemil garlic, doyan ikan, dan warna putih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Apa Dengan Usia Dua Puluh Lima Tahun?

11 Juli 2021   22:30 Diperbarui: 11 Juli 2021   23:20 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Aku sama sepertimu Liya, sebenarnya meskipun aku memiliki pacar tapi kita belum bisa menikah. Aku masih merasa belum siap terlebih pacarku ...",

Tiba-tiba terhenti. Diatmika selalu merasa tidak percaya diri ketika ditatap oleh Nadiya. Baginya, Nadiya dengan kelogisannya dan  memiliki indera yang lebih sehingga mampu memahami isi pikiran dan hati temannya.

"Kedewasaan tidak diukur berdasarkan usia, dan menikah bukan karena ada pasangan atau belum menikah karena tidak punya pasangan kan? Melainkan menikah karena mampu dan siap", ujar Nadiya

"Tapi 25 tahun itu tua ga sih?", tanya Diatmika malu

"Kata siapa 25 tahun tua?", tanya Aliyah serasa intimidasi kepada Diatmika

"Aku merasa asing dengan usiaku saat ini",  dengan tiba-tiba suara berat Nadiya terdengar

" Posisiku ditengah, kesibukanku belajar mengerjakan tugas kuliah, menemani mama yang tidak bisa aku tinggal lama, dengan segala kekhawatirannya berlebih, tentang cinta nya laki-laki yang cepat datang dan mudah hilang mudah pergi, dan kekhawatiran tentang masa depanku sendiri. Mikir lagi, aku kurang apa kok belum ada callingan di lamaran kerjaku? Tahun ini aku jadi overthinking", Nadiya menghela napas

"Kamu punya banyak pikiran? Itu artinya kamu punya waktu lebih. Oranglain bahkan tidak punya waktu untuk berpikir, mereka hanya berlatih tanpa berpikir dan menghadapi segalanya tanpa berpikir. Akupun begitu, jika aku memiliki banyak pikiran, berarti aku sedang punya banyak waktu".

 "Setiap orang punya insecure tapi kata orang kita harus banyak bersyukur. Haha lelucon apa ini?", canda Aliyah

"Ada kalanya ketika aku memiliki tugas kuliah dan tugas itu ternyata susah bagiku, saat itu aku bilang pada diriku sendiri jangan berpikir ini melelahkan dan sulit, ini sesuatu yang harus disyukuri".

"Benar, akupun begitu. Berpikir bahwa tidak apa-apa sedikit sakit saat bekerja karena perlahan akan hilang. Merasa bahwa pekerjaanku adalah hal utama dan aku harus melakukannya dengan lebih baik lagi aku tidak boleh bermalas-malasan nanti dipecat dan nanti orangtuaku makan apa? ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun