Mohon tunggu...
HIKMAH FITRI ASHARI 121211079
HIKMAH FITRI ASHARI 121211079 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi di Universitas Dian Nusantara

Accounting student at Dian Nusantara University. Supporting lecturer Prof. Dr. Apollo Daito, M.Sc.Ak, Forensic Accounting Course

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persamaan Kecurangan Akuntansi yang ditemukan oleh Auditor pada PT. XYZ Selama 5 Tahun Terakhir (2019-2023)

17 Mei 2024   21:33 Diperbarui: 17 Mei 2024   21:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memasuki era reformasi yang gaungnya dimulai sejak 25 tahun yang lalu, salah satu tuntutan masyarakat luas adalah terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

Mengingat dampak dari praktik fraud yang sangat merugikan dan mengancam keberlangsungan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government), sudah seharusnya pimpinan mengendalikan risiko terjadinya fraud.

Area rawan fraud merupakan area atau wilayah tugas pada suatu organisasi yang rawan terjadi kecurangan atau penyimpangan. Beberapa di antaranya adalah instansi yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan dan anggaran, pengadaan barang dan jasa, pemberian pelayanan publik, dan area kegiatan lainnya. Pada area yang rawan fraud tersebut, peran manajemen risiko pengendalian fraud sangat diperlukan sehingga tujuan organisasi tidak terhambat. 

Tentu dengan berbagai banyaknya cara-cara dalam melakukan kecurangan pada suatu usaha, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut tidak terjadi, baik segi individu atau kelompok. Beberapa upaya pencegahan fraud yang dapat dilakukan PT XYZ adalah:

  • Memperkuat pengendalian internal: PT XYZ perlu memperkuat pengendalian internalnya dengan menerapkan kebijakan dan prosedur yang jelas dan efektif untuk mencegah dan mendeteksi fraud. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan pemisahan tugas, otorisasi yang tepat, dan rekonsiliasi akun secara berkala.
  • Meningkatkan kesadaran karyawan: PT XYZ perlu meningkatkan kesadaran karyawan tentang fraud melalui pelatihan dan edukasi. Karyawan perlu memahami apa itu fraud, bagaimana cara mencegahnya, dan bagaimana cara melaporkannya.
  • Membuat saluran pelaporan fraud yang mudah diakses: PT XYZ perlu membuat saluran pelaporan fraud yang mudah diakses oleh karyawan. Saluran ini harus anonim dan aman sehingga karyawan merasa nyaman untuk melaporkan fraud tanpa takut akan represali.
  • Melakukan audit internal secara berkala: PT XYZ perlu melakukan audit internal secara berkala untuk mendeteksi fraud. Audit internal harus dilakukan oleh auditor independen yang kompeten dan objektif.

Perbaikan bagi PT XYZ dikaitkan dengan teori COSO?

Pada tahun 2023 COSO mengeluarkan panduan tambahan bagi organisasi untuk mencapai pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keberlanjutan (ICSR), menggunakan COSO Internal Control-Integrated Framework (ICIF) yang diakui secara global. Standar pengendalian internal yang dipakai hampir seluruh organisasi di dunia, dan diterapkan pula oleh instansi pemerintahan di Indonesia adalah standar dari COSO

COSO menyatakan keseluruhan pihak dari sebuah entitas/organisasi mempengaruhi pengendalian internal, dan bahwa pengendalian internal menyediakan keyakinan memadai (namun bukan mutlak) terkait pencapaian tujuan organisasi dalam aspek operasional, pelaporan, dan kepatuhan.

Teori COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) adalah kerangka kerja yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengendalian internal dan mencegah fraud. Berdasarkan teori COSO, PT XYZ dapat melakukan beberapa perbaikan sebagai berikut:

  • Meningkatkan tata kelola perusahaan: PT XYZ perlu meningkatkan tata kelola perusahaannya dengan memastikan bahwa dewan direksi dan manajemen memiliki komitmen yang kuat terhadap pengendalian internal dan pencegahan fraud.
  • Memperkuat manajemen risiko: PT XYZ perlu memperkuat manajemen risikonya dengan mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko fraud dengan tepat.
  • Memperkuat kegiatan pengendalian: PT XYZ perlu memperkuat kegiatan pengendaliannya dengan menerapkan kebijakan dan prosedur yang jelas dan efektif untuk mencegah dan mendeteksi fraud.
  • Meningkatkan komunikasi dan informasi: PT XYZ perlu meningkatkan komunikasi dan informasi tentang pengendalian internal dan pencegahan fraud kepada semua pemangku kepentingan.
  • Melakukan pemantauan dan evaluasi: PT XYZ perlu melakukan pemantauan dan evaluasi pengendalian internal secara berkala untuk memastikan bahwa pengendalian internal tersebut efektif dan efisien.

Dengan menerapkan upaya pencegahan fraud dan perbaikan berdasarkan teori COSO, PT XYZ dapat meningkatkan pengendalian internalnya dan mencegah fraud di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun