Mohon tunggu...
HIKMAH FITRI ASHARI 121211079
HIKMAH FITRI ASHARI 121211079 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi di Universitas Dian Nusantara

Accounting student at Dian Nusantara University. Supporting lecturer Prof. Dr. Apollo Daito, M.Sc.Ak, Forensic Accounting Course

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Internal Control COSO untuk Mendeteksi Kecurangan Perusahaan

15 Mei 2024   22:39 Diperbarui: 15 Mei 2024   22:48 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Pendahuluan Internal Control/Dokpri

Setiap bisnis tentu mengawasi dan melindungi seluruh aset yang dimiliki perusahaannya, dan hal ini menjadi salah satu alasan pengendalian internal atau intenal control sangat dibutuhkan, salah satunya bagi tim produksi saat melakukan pemeriksaan harian untuk melihat jenis dan berapa banyak alat yang tersedia. Kemudian tim admin yang berhubungan dengan perlengkapan kantor untuk dicek setiap bulannya sesuai persediaan atau tidak.

Lalu bagian finance memantau dan mengawasi sistem keuangan apakah akurat dan bisa dipercaya atau tidak. Sebuah pengamanan yang melindungi aset fisik dan memastikan integritas praktik akuntansi disebut pengendalian internal.

Apa itu Internal Kontrol?

Pengendalian internal atau internal control adalah sebuah sistem elemen fisik, kebijakan, dan praktik yang diterapkan suatu perusahaan untuk melindungi aset dan informasi keuangan, mendorong akuntabilitas dan mencegah terjadinya fraud atau kecurangan. Adanya pengendalian internal bermaksud supaya seluruh karyawan bisa menaati peraturan dan SOP (Standard Operating Procedure) yang berlaku.

Intenal control mencakup langkah-langkah perusahaan untuk memastikan karyawannya mematuhi seluruh hukum, peraturan dan tidak mencuri aset perusahaan. Perusahaan biasanya mengawasi kontrol internalnya sendiri. Lalu entitas yang tidak dikelola oleh perusahaan mengelola pengendalian eksternal seperti audit dan investigasi peraturan.

Jadi, pengendalian dalam lingkup internal juga termasuk sumber daya manusia dan didukung oleh kecanggihan teknologi agar bisa membantu perusahaan atau suatu organisasi dalam mendapatkan tujuannya.

Berikut ini pengertian pengendalian internal jika dilihat dari sudut pandang para ahli. 

  • The American Institute of Certified Public Accountants, menyatakan bahwa pengendalian lingkup internal adalah suatu rencana dalam organisasi beserta ukuran juga metode yang diterapkan di suatu perusahaan. Tujuannya supaya dapat melindungi aktiva, menjaga keakuratan sekaligus kepercayaan data akuntansi, meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen, serta meningkatkan efisiensi.
  • Mulyadi (2013), menyatakan bahwa pengendalian internal adalah suatu struktur dalam organisasi, ukuran, serta metode yang dikoordinasikan dengan tujuan menjaga kekayaan perusahaan, pengecekan ketepatan terhadap laporan keuangan, meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, dan kebutuhan pada suatu kebijakan manajemen.

Di dalam pengendalian internal ini, tentu ada banyak orang yang harus bertanggungjawab dengan sistematiknya. Dikutip dari artikel kledo.com, misalnya, dalam bisnis kecil tanggung jawab terletak di pundak pemilik bisnis, sedangkan, dalam bisnis dengan ukuran yang sedikit lebih besar tanggung jawab pengendalian internal juga diserahkan kepada karyawan karena pemilik bisnis tidak mendapatkan waktu yang cukup untuk melakukan pengendalian internal.

Namun, dalam sebuah organisasi besar, ada tim orang yang dipekerjakan secara khusus untuk melakukan pengendalian internal di berbagai departemen organisasi. Dalam organisasi besar, tanggung jawab terutama terletak di pundak manajemen dan dewan direksi. Manajer puncak organisasi terutama bertanggung jawab untuk menerapkan pengendalian internal.

Dalam organisasi kecil, manajer puncak atau pemilik bisnis mengambil bagian dalam proses pengendalian internal, namun, dalam organisasi besar, manajer puncak hanya berperan sebagai pemimpin dan memberikan tanggung jawab untuk melakukan pengendalian internal kepada karyawan yang berbeda.

Manajer organisasi meninjau laporan yang dihasilkan oleh karyawan yang ditugaskan untuk melaksanakan proses pengendalian internal dan mengambil keputusan penting atas dasar output pengendalian internal dan manajemen dikendalikan oleh dewan direksi. Manajer bertanggung jawab untuk menjawab dewan direksi dan dia bertanggung jawab untuk menyampaikan jika ada masalah yang ditemukan dalam proses pengendalian internal. Dewan direksi mengambil tindakan jika manajemen mengesampingkan keputusan mereka atau melakukan pekerjaan mereka dengan ketidakjujuran.

Setelah kita memahami pengertian awal dari Internal Control, selanjutnya kita akan membahas "Apa itu Internal Kontrol COSO? Apakah ada hal yang membedakan dengan Internal Kontrol biasa?"

Apa Internal Kontrol COSO?

Pengendalian internal seharusnya memainkan peran penting dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan serta melindungi aset organisasi, baik yang berwujud (persediaan, aset tetap, dan kas) maupun yang tidak berwujud (reputasi, hak atas kekayaan intelektual, dan merek dagang). Kerangka dan pedoman implementasi pengendalian internal digagas oleh organisasi yang berbasis di Amerika Serikat, yaitu Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO).

Internal Control COSO Framework bukan hanya sebagai kerangka kerja melainkan sebagai acuan perusahaan dalam memperbaiki maupun meningkatkan kinerja perusahaan atau entitas. Perusahaan pasti menerapkan Internal Control COSO Framework dalam meminimalisir risiko-risiko salah satunya Fraud yang akan terjadi dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk peningkatan atas kinerja yang dilakukan. Serta dapat melakukan monitoring activities sebagai bahan evaluasi kinerja perusahaan.

Berikut adalah rumusan asli definisi pengendalian internal menurut COSO (2013): Internal control is a process, effected by an entity's board of directors, management, and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives relating to operations, reporting, and compliance.

Apa Manfaatnya?

Setiap langkah pengendalian suatu perusahaan tentunya memiliki keuntungan, manfaat dan keberhasilannya masing-masing. COSO framework adalah kerangka kerja yang mampu menciptakan jalur strategis untuk manajemen risiko. COSO memiliki beberapa manfaat yang baik untuk perusahaan, seperti :

  • Menciptakan Standar Proses Bisnis Ketika perusahaan menerapkan COSO framework, mereka dapat menstandarkan proses bisnis. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi, memusatkan data, sekaligus mengurangi risiko.
  • Menghadapi Risiko Dengan Cepat, COSO framework mampu menempatkan perusahaan untuk selalu terdepan dalam menghadapi risiko yang terjadi, dengan praktik yang terbaik.
  • Mengurangi Biaya, ketika semua tim mengikuti serangkaian pengendalian internal yang sama, bisnis akan menjadi lebih efisien. Dengan begitu, tim dapat bertindak dengan lebih strategis sehingga mengurangi biaya operasional.

Apakah COSO memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengendaliannya?

Dikutip dari Medium, dengan sumber Khristina Damayanti Pengendalian ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:

Kelebihan,

  • Membantu mencapai kinerja dan profitabilitas target dan mencegah hilangnya sumber daya.
  • Membantu memastikan pelaporan keuangan yang dapat diandalkan.
  • Membantu memastikan bahwa perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • Menghindari kerusakan reputasi.

Kekurangan,

Pengendalian intern dapat memastikan keberhasilan entitas yaitu, ia akan memastikan tercapainya dasar tujuan bisnis atau setidaknya menjamin kelangsungan hidup. Pengendalian yang efektif hanya dapat membantu entitas mencapai tujuan tersebut. Hal ini memberikan manajemen informasi tentang kemajuan entitas, atau kurang dari itu terhadap prestasi mereka. Tapi pengendalian intern tidak dapat mengubah manajer inheren buruk menjadi baik. Dan pergeseran kebijakan atau program pemerintah, tindakan pesaing atau kondisi ekonomi dapat melampaui control manajemen. Control internal tidak menjamin keberhasilan atau bahkan bertahan hidup.

Gambar 2 Topik Masalah/Dokpri
Gambar 2 Topik Masalah/Dokpri

Kenapa internal COSO ini bisa mendeteksi kecurangan?

Misi utama dari COSO adalah "Memperbaiki/meningkatkan kualitas laporan keuangan entitas melalui etika bisnis, pengendalian internal yang efektif, dan corporate governance."

Internal Control dirancang untuk memberikan keyakinan memadai untuk mencapai tujuan entitas seperti efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (COSO, 2013). Dalam hal ini diharapkan dengan penerapan Internal Control yang baik pada suatu perusahaan dapat mengurangi tingkat Fraud yang terjadi.

Agar Internal Control berjalan efektif perlu adanya persyaratan seperti seluruh komponen dan prinsip hadir/eksis dan berfungsi. Kelima komponen dari Internal Control beroperasi bersama & terintegrasi, Penilaian efektivitas Internal Control didasarkan atas judgment manajemen (COSO, 2013).

Fraud merupakan perilaku negatif yang dilakukan oleh orang pribadi atau sejumlah kelompok di mata masyarakat (Aksa, 2018). Berdasarkan teori Fraud Triangle yang dikemukakan oleh Cressy dalam (Tuanakotta, 2019), terdapat 3 (tiga) faktor yang mendasari alasan seseorang melakukan Fraud, yaitu 

  • Tekanan (pressure)
  • Kesempatan (opportunity), dan
  • Rasionalisasi (rasionalization).

Selain itu, penyebab terjadinya Fraud adalah lemahnya pengendalian internal perusahaan yang dapat menimbulkan peluang untuk melakukan tindakan kecurangan. Kecurangan yang dilakukan berdampak pada pembenaran atas perilaku tidak baik tersebut.

Menurut (Ubaidillah & Fatimah, 2019) deteksi dan management Fraud menjadi elemen penting pada kerangka kerja Internal Control. Apabila prosedur yang sudah ditetapkan perusahaan tidak dilaksanakan secara efektif maka akan memberikan peluang bagi driver maupun customer dalam melakukan kecurangan (Suharti, 2019).

Maka dari itu sesuai dengan penelitian (Khair & Halmawati, 2019) membuktikan efektivitasnya Internal Control dapat meminimalisir Fraud yang akan terjadi.

Gambar 3 Solusi dan Hubungan/dokpri
Gambar 3 Solusi dan Hubungan/dokpri

Bagaimana perusahaan dapat mengatasi hal tersebut? apa saja komponen-komponen yang bisa dilakukan dalam hal tersebut?

Menurut Black Law Dictionary dalam penelitian (Priantara, 2013), mengemukakan bahwa Fraud merupakan suatu perbuatan sengaja untuk menipu atau membohongi, suatu tipu daya atau cara orang yang tidak jujur untuk mangambil atau menghilangkan uang, harta, hak yang sah milik orang lain baik dari suatu tindakan atau dampak yang fatal dari tindakan itu sendiri.

Misalnya menipu atau memberikan gambaran keliru kepada pihak lain, yang dilakukan oleh orang-orang baik dari pihak internal atau eksternal organisasi. Kecurangan dirancang untuk memanfaatkan peluang secara tidak jujur, yang secara langsung maupun tidak langsung merugikan pihak lain. Dapat dinyatakan bahwa Fraud ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh individu atau organisasi secara sengaja untuk menipu, menyembunyikan, atau mendapat keuntungan dalam suatu kondisi, dimana tindakan tersebut dapat merugikan pihak-pihak terkait.

Dalam kondisinya, COSO memiliki beberapa komponen yang bisa menjadi bahan evaluasi atau solusi untuk perusahaan dalam mendeteksi fraud ini, seperti :

  • A control environment (lingkungan pengendalian), tanggung jawab manajemen puncak untuk menyatakan dengan jelas nilai-nilai integritas dan kegiatan tidak etis yang tidak dapat ditoleransi.
  • Risk assessment (penaksiran resiko), mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menciptakan resiko bisnis dan harus menentukan bagaimana caranya mengelola resiko tersebut.
  • Control activities (kegiatan pengendalian), manajemen merancang kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi resiko tertentu yang dihadapi perusahaan.
  • Information and  communication (informasi dan komunikasi), sistem pengendalian internal harus dikomunikasikan dan diinfokan kepada seluruh karyawan perusahaan dari atas hingga bawah.
  • Monitoring (pemantauan), sistem pengendalian internal harus dipantau secara berkala. Apabila terjadi kekurangan yang signifikan, harus segera dilaporkan kepada manajemen puncak and ke dewan komisaris.

Jadi melakukan internal control adalah hal penting untuk memastikan seluruh proses bisnis terkendali dan seluruh informasi bisnis transparan. Internal Control COSO Framework bukan hanya sebagai kerangka kerja melainkan sebagai acuan perusahaan dalam memperbaiki maupun meningkatkan kinerja perusahaan atau entitas. Perusahaan pasti menerapkan Internal Control COSO Framework dalam meminimalisir risiko-risiko salah satunya Fraud yang akan terjadi dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Pengendalian yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk peningkatan atas kinerja yang dilakukan. Serta dapat melakukan monitoring activities sebagai bahan evaluasi kinerja perusahaan.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun