A. Indeks pembangunan manusia
Amarta Sen menciptakan gagasan Indeks Pembangunan Manusia ( ipm) Â pada tahun 1998. Mahbub , sebagaimana diketahui , merupakan indikator utama perekonomian Pakistan dan India ( Bagolin , 2014 ) . Â Indikator yang disebut ipm didasarkan pada tolok ukur pertumbuhan suatu negara . Â Luasnya ipm dalam kaitannya dengan pertumbuhan manusia dapat diringkas dalam tiga tolok ukur dasar.Pertama , angka harapan hidup adalah ukuran kualitas hidup.Kedua, pendidikan terdiri dari rata -rata sekolah jangka panjang dan pelatihan di kelas pada umumnya . Â Ketiga, kualitas hidup yang ditunjukkan oleh rata -rata pembayaran yang diberikan oleh pihak - pihak yang diajak berkonsultasi sebelumnya (ppp Rupiah).
B. Data panel
Data panel adalah kumpulan data cross-sectional dan deret waktu. Dengan kata lain, data panel adalah kumpulan data multidimensi. Data multidimensi dapat didefinisikan sebagai data pengamatan dengan jarak pengamatan serupa dengan fenomena yang diamati dan jarak waktu lebih dari satu detik untuk satu individu (Bollen & Brand, 2010). Menurut Hsiao
(2003), data panel memiliki kelemahan sebagai berikut :
1. Dapat memberikan titik data yang banyak kepada peneliti, meningkatkan kebebasan derajat, dan mengurangi multikolinearitas antar variabel dependen, sehingga menghasilkan estimasi ekonomi yang efisien.
2. Lebih banyak informasi daripada yang dapat diperoleh dari data cross section dan time series saja disediakan oleh panel data.
3. Jika dibandingkan dengan data cross section, panel data akan memberikan hasil yang lebih akurat dalam menyimpulkan perubahan dinamis.
Prinsip dasar untuk membina hubungan positif antara perdagangan dan pembangunan manusia adalah bahwa semakin banyak perdagangan akan menghasilkan standar hidup yang lebih tinggi, yang pada pasangannya akan menghasilkan lebih banyak pendidikan, layanan kesehatan, dan layanan sosial. Pengaruh terhadap pendapatan secara langsung dan pengaruh terhadap pendapatan tidak langsung terhadap perdagangan. Argumentum yang lebih luas atau "globalis" adalah bahwa perdagangan berdampak pada antara metode-manusia non-pendapatan baik secara tidak langsung melalui pendapatan maupun langsung melalui pembuahan lintas budaya dan peningkatan berbagai barang yang tersedia (Davies & Quinlivan, 2006).
Kegiatan perdagangan internasional akan menghasilkan bea cukai, pajak, dan produk lainnya yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan PDB dan kesejahteraan nasional. Kemudian, kenaikan belanja pemerintah terkait juga akan didasarkan pada dana aliran yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan yang sedang berlangsung atau pengembangan fasilitas yang dapat mendorong peningkatan kualitas masyarakat (Diputra, 2017).
Dengan menggunakan berbagai pendekatan, banyak penelitian mengenai pengaruh perdagangan global terhadap indeks pembangunan manusia telah dilakukan pada masa lalu. Dengan menggunakan data dari 11 negara antara tahun 1998 hingga 2009, Razmi & Yavari (2012) menyelidiki dampak kegagalan pasar terhadap pengembangan sumber daya manusia dan menemukan hubungan positif antara kegagalan tersebut dan pengembangan sumber daya manusia. Hamid dan Amin (2013) menunjukkan hubungan antara perdagangan dan pembangunan manusia menggunakan panel data yang terdiri dari 38 perwakilan organisasi Islam di negara tersebut. Perdagangan dan IPM mempunyai hubungan positif dan signifikan secara statistik, menurut model ardl.
Eusufzai (1996) mengidentifikasi hubungan positif antara hambatan perdagangan dan pembangunan, termasuk ipm dan inisiatif pembangunan manusia lainnya yang didukung oleh undp. Hal ini menunjukkan bahwa negara dengan perekonomian yang lebih kuat mempunyai tingkat ipm yang lebih kuat.
Variabel kedua adalah Impor; Apabila impor tidak diimbangi dengan ekspor yang tinggi, maka akan mengakibatkan defisit neraca perdagangan suatu negara. Defisit perdagangan akan meningkatkan tingkat suku bunga baik transaksi impor maupun ekspor (neraca transaksi berjalan).
Hubungan antara impor dengan indeks pembangunan manusia yang dihasilkan dari pertumbuhan ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi dua hipotesis yaitu import-led growth yang menyatakan bahwa impor menyebabkan pertumbuhan, dan growth-led import yang menyatakan bahwa pertumbuhan menyebabkan impor (Hye, 2012). ). Penelitian yang dilakukan oleh Hye & Lau (2015) di Tunisia, Ashraf, Weil & Wilde (2011) di Pakistan, dan Hye (2012) di China mengungkapkan adanya korelasi negatif antara dua variabel dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, baik pertumbuhan yang didorong oleh impor maupun pertumbuhan yang didorong oleh pertumbuhan impor dapat dicapai secara bersamaan.
D. Keterbukaan Ekonomi
Resesi ekonomi global merupakan salah satu hasil utama dari Konsensus Washington. Resesi ini diyakini disebabkan oleh liberalisasi perdagangan dan investasi asing langsung secara bertahap (Golub, 2009). Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan mempelajari stagnasi ekonomi pada suatu negara. Semakin tinggi perekonomian suatu negara, semakin terintegrasi pasar mata uang dan barang global. Potensi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh akumulasi kekayaan ekonomi (Caldern, 2004). Melemahnya perekonomian membuat suatu negara mempunyai akses lebih besar terhadap sumber daya guna meningkatkan konstruksi dan mengurangi jumlah kerusakan yang terjadi selama proses tersebut.
Teori ini dikembangkan oleh Pernia & Quising (2005) yang mengkaji keadaan perekonomian dan perkembangan komunitas lokal di Filipina. Menggunakan panel data dari 14 komunitas yang ada di Filipina selama lima tahun terakhir. Temuan studi tersebut menunjukkan bahwa stagnasi ekonomi yang disebabkan oleh perdagangan dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di 14 provinsi Filipina yang ada.
Berdasarkan literatur, teori, dan argumen, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terutama terletak pada penelitian mengenai isu perdagangan internasional, yang biasanya hanya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan kadang-kadang digunakan sebagai indikator. Dari sudut pandang yang lebih luas, indikator keberhasilan perdagangan internasional ini perlu dikaji dalam kaitannya dengan ipm, yang merupakan komponen dari semua bentuk perdagangan yang dilakukan suatu negara (undp, 2006). Berdasarkan landasan tersebut maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Ekspor berhubungan positif dengan Indeks Pembangunan Manusia (ipm)
H2 : Impor memiliki hubungan positif dengan Indeks Pembangunan Manusia (ipm)
H3 : Pertumbuhan ekonomi negatif memiliki hubungan positif dengan Indeks Pembangunan Manusia (ipm).
Tugas obeÂ
A. Nama :Â
1. Hikma ulvia : febi. 11. 21. 011
2. Rahmadayanti : febi. 11. 21. 021
B. Mata kuliah : ekonomi internasionl
C. Dosen pengampuh : Abustan Nur, S.E.,M.E.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI