Eusufzai (1996) mengidentifikasi hubungan positif antara hambatan perdagangan dan pembangunan, termasuk ipm dan inisiatif pembangunan manusia lainnya yang didukung oleh undp. Hal ini menunjukkan bahwa negara dengan perekonomian yang lebih kuat mempunyai tingkat ipm yang lebih kuat.
Variabel kedua adalah Impor; Apabila impor tidak diimbangi dengan ekspor yang tinggi, maka akan mengakibatkan defisit neraca perdagangan suatu negara. Defisit perdagangan akan meningkatkan tingkat suku bunga baik transaksi impor maupun ekspor (neraca transaksi berjalan).
Hubungan antara impor dengan indeks pembangunan manusia yang dihasilkan dari pertumbuhan ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi dua hipotesis yaitu import-led growth yang menyatakan bahwa impor menyebabkan pertumbuhan, dan growth-led import yang menyatakan bahwa pertumbuhan menyebabkan impor (Hye, 2012). ). Penelitian yang dilakukan oleh Hye & Lau (2015) di Tunisia, Ashraf, Weil & Wilde (2011) di Pakistan, dan Hye (2012) di China mengungkapkan adanya korelasi negatif antara dua variabel dampak inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, baik pertumbuhan yang didorong oleh impor maupun pertumbuhan yang didorong oleh pertumbuhan impor dapat dicapai secara bersamaan.
D. Keterbukaan Ekonomi
Resesi ekonomi global merupakan salah satu hasil utama dari Konsensus Washington. Resesi ini diyakini disebabkan oleh liberalisasi perdagangan dan investasi asing langsung secara bertahap (Golub, 2009). Salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah dengan mempelajari stagnasi ekonomi pada suatu negara. Semakin tinggi perekonomian suatu negara, semakin terintegrasi pasar mata uang dan barang global. Potensi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh akumulasi kekayaan ekonomi (Caldern, 2004). Melemahnya perekonomian membuat suatu negara mempunyai akses lebih besar terhadap sumber daya guna meningkatkan konstruksi dan mengurangi jumlah kerusakan yang terjadi selama proses tersebut.
Teori ini dikembangkan oleh Pernia & Quising (2005) yang mengkaji keadaan perekonomian dan perkembangan komunitas lokal di Filipina. Menggunakan panel data dari 14 komunitas yang ada di Filipina selama lima tahun terakhir. Temuan studi tersebut menunjukkan bahwa stagnasi ekonomi yang disebabkan oleh perdagangan dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di 14 provinsi Filipina yang ada.
Berdasarkan literatur, teori, dan argumen, perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terutama terletak pada penelitian mengenai isu perdagangan internasional, yang biasanya hanya berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan kadang-kadang digunakan sebagai indikator. Dari sudut pandang yang lebih luas, indikator keberhasilan perdagangan internasional ini perlu dikaji dalam kaitannya dengan ipm, yang merupakan komponen dari semua bentuk perdagangan yang dilakukan suatu negara (undp, 2006). Berdasarkan landasan tersebut maka hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1: Ekspor berhubungan positif dengan Indeks Pembangunan Manusia (ipm)
H2 : Impor memiliki hubungan positif dengan Indeks Pembangunan Manusia (ipm)
H3 : Pertumbuhan ekonomi negatif memiliki hubungan positif dengan Indeks Pembangunan Manusia (ipm).
Tugas obeÂ
A. Nama :Â
1. Hikma ulvia : febi. 11. 21. 011
2. Rahmadayanti : febi. 11. 21. 021