Mohon tunggu...
Hikma Adiyah
Hikma Adiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Panggil saja Hikma. Hobinya menulis, bersepeda, berenang. Terapkan 3-B dalam hidupmu yakni: (Berdoa, Berusaha, dan Bersyukur), Terima Kasih. Salam Literasi🌹

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kumpulan Puisi Romantis, Seni, dan Religi Oleh Hikma Adiyah

21 Mei 2023   15:30 Diperbarui: 21 Mei 2023   15:33 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seperti kehadiran pohon, menyelimuti keindahan, kerindangan, keasrian, dan mengutkan/Dok pribadi

NIRWANA SANUBARIKU

Keemasan cahaya dicakrawala

Disudut langit biru mulai menjemput senja

Terbelalak mata saat memandangnya

Keindahan dari sang Maha Pencipta

Seniman handal melukis pulau-pulau berjajar

Penyair handal menyayati elok pesona menebar

Penari handal melambai selendang berbinar

Senimetropolis, pemeran pemasok kurator

Oh Negeriku…Indonesia

Potongan hiasan tanah surga

Beragam adat istiadat, bahasa nan suku bangsa

Warisan leluhur dunia

Inilah Indonesiaku

Bhineka Tunggal Ika semboyannya

Merdunya suara gamelan

Berkilaunya selabit anyaman

Uniknya corak batik

Lugunya untaian prosa

Oh…Indonesiaku

Aku bangga menjadi bagianmu

Ku menyatu dengan tanah tercinta ini

Hingga maut mengakhiri perpisahan

CINTA YANG HILANG

Terduduk bersimpuh menatap keramaian

Dua insan tampak merana dalam keasmarahan

Terambang-ambang dalam perasaan

Tanpa bintang dan bulan yang tertutup awan

                 

Aku menatapmu perlahan

Berusaha melupakan sakit yang tak tertahan

Melihat ragamu yang perlahan menghilang

Dan aku memilih diam

Sekian lama telah berjalan bersama

Menyapa hari tanpa hadirmu terasa semu

Sejenak hening merasakan kehilangan

Entah mengapa waktu terus kembali mengingat kenangan

Terlelap sempat teringat pesan singkat tentang perasaanmu

Tak sengaja kedua lesung ini tersenyum, terheran

Perlahan guratan senyum itu mulai sirna

Bagai senja yang meninggalkan banyak cerita

SIMPANAN LUBUK LUKA

Disini tempat teradu

Memanjat sirna kasih terseduh

Menanam rasa milyaran tusukan luka

Kesedihan yang menyusup dalam dada yang kelak terbunuh perlahan

Wahai Luka…

Gemulai permainan telah ku coba

Berhembus air mata menguap gulita

Surut rasa jiwa tapi masih tersimpan

Menyambar rawa rebut gemelang pedih

Luka…

Pemberi lukisan angan-angan kenangan kesedihan

Kesedihan memaruti ingatan dalam kenangan tentang sukacita

Perihal bimbang tentang realita

Senandung jeritan mendeku punca selasih

Lontaran krongkongan batin terinjak tekat dendam

Tetapi mengingat sukma curam dosa kepada sang Ilahi

Petunjuk dersik kehidupan menemani hari demi hari

Kini taburan luka memberi pelajaran kehidupan

Biarlah cerita luka menjadi kenangan tekesan seumur hajat kehidupan

TIRAI SAJADAH YANG HILANG

Wahai gemulai rajut sujudku

Serutan dambaan tertuju satu titik rindu

Lapisan hangat berhembus surut

Dulu masih tersimpan hangat dengan sekujur tubuh

Walau waktu terampas jengkal cengkraman

Syahdu selasih suara nan reduh

Curam resah penuh keluh kegundahan

Lontaran rintih rintik doa yang terucap memberi kekuatan

Ingin rasanya kembali sujud di sepertiga malam

Kini abad dunia telah tamat

Tinggalah tangisan di kolong tak tertolong

Di liang terkurung redup curamkan jeritan membara

Rindu selasih renungan bisu medeku beku

Tak terungkap bentukan lahat suratan

Perihal terlambat hanyalah bekas yang menyiksa penyesalan

Semi rasa kasih ingin jumpa di tirai sajadah

Gugus patokan telah tertancap di wajah

Nama tinggallah nama

Insan bekal imanlah yang kekal abadi seutuhnya

Sidoarjo, 21 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun