Mohon tunggu...
Hikari Otani
Hikari Otani Mohon Tunggu... Perawat - Perawat

Mahasiswa Keperawatan Unair Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tingkatkan Pengetahuan dan Kesadaran Tentang Asupan Gula Harian agar Tidak Terjadi Diabetes Tipe 2

21 Agustus 2024   08:00 Diperbarui: 21 Agustus 2024   08:05 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan merupakan perilaku masyarakat yang mendekatkan pada risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan jantung.

Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan di antaranya obesitas. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 terjadi peningkatan obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas, yakni dari 15,4% pada 2013 meningkat menjadi 21,8% pada 2018.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan batas konsumsi gula per orang per hari, yakni 50 gram atau 4 sendok makan gula. Pemerintah berupaya mengatasi peningkatan obesitas dan penyakit tidak menular salah satunya dengan melakukan pembatasan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).

Berdasarkan penelitian Vasanti S Malik et al. (2019), setiap peningkatan 1 takaran saji minuman berpemanis per hari berhubungan dengan peningkatan berat badan sebesar 0,12 kg per tahun pada orang dewasa. Kemudian, kelebihan konsumsi minuman berpemanis satu porsi per hari akan meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 sebesar 18%, stroke 13%, dan serangan jantung (infark miokard) 22%.

Bahaya yang akan mengintai para penggemar makanan manis yaitu diabetes, khususnya penyakit diabetes tipe 2.

Gula memang tidak secara menyebabkan diabetes tipe 2, tetapi penyakit ini lebih mungkin dialami ketika Anda memiliki berat badan berlebih. Umumnya, berat badan akan bertambah ketika tubuh mendapatkan lebih banyak kalori ketimbang yang dibutuhkan. Sementara itu, gula mengandung banyak kalori. Artinya, terlalu banyak gula bisa menambah berat badan yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.

Diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana kadar gula darah tinggi akibat sel-sel tubuh tidak lagi peka terhadap insulin (resistensi insulin), sehingga tubuh kesulitan mengubah gula menjadi energi.

Studi dalam Journal of Diabetes Investigation mengungkapkan bahwa sering minum minuman manis dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes tipe 2.

Hal ini karena kebiasaan konsumsi minuman manis memicu obesitas atau kelebihan berat badan. Pada kondisi ini, terjadi penumpukan lemak di perut serta trigliserida di hati dan otot. Hal ini bisa memicu resistensi insulin.

Agar konsumsi gula tidak berlebihan, berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi konsumsi gula.

1.  Konsumsi Real Food

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun