Mohon tunggu...
Hikam Musthofa
Hikam Musthofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Wayang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Ayat Al-Quran sebagai Rajah

8 Juli 2024   21:09 Diperbarui: 8 Juli 2024   21:19 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.

Ayat diatas untuk pribadi yang sedang dilanda kesedihan, tertimpa musibah, serta cobaan-cobaan dalam kehidupan (Nurullah & Handasa, 2020).

Dalil yang terkait dengan ayat-ayat al-Qur’an yang digunakan sebagai rajah. Terdapat pada hadis-hadis Nabi Saw. Ada beberapa dari hadis Nabi yang menyebutkan Tentang pemakaian ayat-ayat al-Qur’an sebagai jalan yang akan mendatangkan Perlindungan dari Allah Swt dari gangguan jin maupun gangguan setan. Salah satu Hadis Nabi Saw yaitu tentang anjuran untuk membaca doa ketika seseorang terbangun dari tidurnya, dengan mengucapkan

‘audzu bi kalimatillahit tammati min ghadhabihi Wa syarri ‘ibadihi wa min hamazatisy syayathina wa ‘an yahdhurun (Aku berlindung Dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaan-Nya dan dari kejahatan Para hamba-Nya serta dari bisikan setan dan dari kedatangannya kepadaku).Abdullah bin Umar mengajarkan doa tersebut kepada anaknya yang sudah baligh. Kepada anaknya yang belum baligh, dituliskan dalam kartu yang kemudian digantungkan kepada leher anaknya. Abu Isa berkata bahwa hadis tersebut adalah hadist Hasan gharib.

Serupa dengan hadis sebelumnya, ada hadis lain yang menceritakan Bahwa Nabi Saw pernah memohon perlindungan kepada Allah untuk cucunya Hasan Dan Husain agar terhindar dari gangguan yang disebabkan oleh setan dan binatang serta Dari segala mata yang jahat. Dalam buku al-Tibyan fi Adab Hamalah al-Qur’an pada pemasalahan hukum Mengenai penulisan al-Qur’an sebagai pengobatan, Imam al-Nawawi menerangkan. Bahwa mazhab Syafi’iyyah menghukumi makruh untuk melakukan pahatan al-Qur’an Atau asma Allah pada dinding atau pakaian. Sedangkan Imam Atha’ mengatakan, bahwa tidak apa-apa menuliskan al-Qur’an pada qiblat suatu masjid.”

Kesimpulan          

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa salah satu dari Fungsi al-Qur’an adalah sebagai al-syifa‟ (obat/penawar). Dengan al-Qur’an Mendefinisikan dirinya sebagai al-syifa‟ menjadi acuan dalam memahami ayat-ayat alQur’an yang digunakan sebagai al-syifa‟ yang kemudian berkembang sebagai solusi (Junaedi, 2015).

Dalam menyelesaikan masalah. Tidak hanya dipahami sebagai obat atau penawar, tetapi dipahami secara lebih luas bahwa al-Qur’an dapat menjadi pelindung dari gangguan jin dan setan, pengaruh pengaruh buruk , serta solusi bagi masalah kehidupan yang tidak dapat terselesaikan dan tidak terjangkau oleh akal manusia yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk rajah alquran.

Sumber:

Junaedi, D. (2015). Living Qur’an: Sebuah Pendekatan Baru dalam Kajian Al-Qur’an (Studi Kasus di Pondok Pesantren As-Siroj Al-Hasan Desa Kalimukti Kec. Pabedilan Kab. Cirebon). Journal of Qur’an and Hadith Studies, 4(2), 169–190. https://doi.org/10.15408/quhas.v4i2.2392

Mujahidin, A. (2017). Analisis Simbolik Penggunaaaan Ayat-ayat Al-Qur`an Sebagai Jimat Dalam Kehidupapan Masyarakat Ponorogo. Kalam, 10(1), 43. https://doi.org/10.24042/klm.v10i1.159

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun