Lapak-lapak di sana memiliki berbagai macam luas toko, beberapa memiliki luas yang lebih besar, beberapa juga hanya memiliki luas yang kecil. karena saking banyaknya buku yang dijual, terlihat buku-buku di sana tersusun rapi menumpuk ke atas hingga bisa menutupi seluruh lapak, hanya biasanya beberapa penjual menyisakan sedikit celah untuk bisa masuk ke bagian dalam toko tersebut.Â
Saat masuk ke dalam pasar buku Taman Pintar Yogyakarta di sana akan disambut oleh beberapa pedagang yang menanyakan sedang mencari buku apa. Beberapa menawarkan buku koleksi terbaru dari lapak mereka. Namun sayangnya, kondisi pasar buku taman pintar saat ini mulai sepi dikunjungi oleh pengunjung.Â
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sepinya pelanggan yang datang di pasar buku Taman Pintar Yogyakarta karena hadirnya online shop yang menawarkan harga lebih murah. Pak Rahmat salah satu pemilik lapak buku di sana mengatakan:
"Sekarang pengunjung sepi mbak semenjak adanya online shop pas ada covid dulu, lapak-lapak yang ada disini juga ikut sepi semenjak pembeli lebih tertarik membeli buku di online shop." - pak Rahmat pemilik lapak buku
Pak Rahmat pemilik lapak buku yang bernama Toko Buku Yulia. Pria yang telah berjualan lebih dari 30 tahun di pasar buku taman pintar tersebut menjelaskan keresahan yang dirasakan semenjak kehadiran online store, yang membuat pelanggan menjadi enggan berkunjung ke Pasar buku Taman Pintar di sana.Â
Pak Rahmat juga menuturkan jika dahulu pasar buku Taman Pintar senantiasa ramai dipadati pengunjung saat sebelum berkembangnya online shop sekitar tahun 2000-2018.Â
Lalu, semenjak covid-19 mulai muncul dan diwajibkan seluruh masyarakat agar senantiasa di rumah, sejak itu pula kondisi pasar buku Taman Pintar Malioboro pun turut sepi.Â
Banyak lapak-lapak buku di sana juga turut merasakan dampak dari covid-19 tersebut karena semenjak itu masyarakat lebih mengenal dan terbiasa berbelanja di online shop daripada harus datang langsung ke pasar.Â
Meskipun pak Rahmat juga memiliki lapak online di situs perbelanjaan online namun lapak onlinenya belum terlalu dikenal oleh masyarakat luas sehingga masih terasa sepi juga.Â
Namun, ternyata tidak hanya itu saja keresahan yang dirasakan oleh pak Rahmat, terdapat buku-buku bajakan yang bebas beredar di online shop. Pasar buku Taman Pintar di Yogyakarta masih berusaha bertahan di tengah gempuran digitalisasi.