"Yang kena banyak, ada Anak-anak kecil dan orang dewasa. awal munculnya gatal itu tidak menentu, bisa di tangan, kaki, wajah, atau sekujur tubuh" Cecep Suptriyadi Warga Rusunawa Maruda
Marundra salah satu kawasan di Jakarta Utara yang masyarakatnya terjepit di tengah banyaknya aktivitas pabrik dan bongkar muat batu bara yang sangat berdampak tinggi terhadap polusi udara, tak hanya itu masyarakat yang tinggal di kawasan Marundra juga mendapat ancaman karena naiknya permukaan air di samudra Jakarta yang bisa kapan saja airnya meluap di permukaan. banyak keluarga yang hidup di rusunawa ini terpaksa menghirup polusi debu batu bara yang semakin hari semakin memburuk keadaannya
Keberadaan warga yang tinggal di Rusunawa Marundra, Jakarta Utara dimana letak bangunan rusunawa dekat sekali dengan lokasi pabrik Batu Bara sangat mengkhawatirkan keadaanya.Â
Banyak warga yang merasakan dampak dari sisa pembakaran batu bara yang dihasilkan oleh pabrik batu bara tersebut. setiap hari udara dan air semakin menjadi komoditi langka, akibat salah arah dari kebijakan pembangunan yang mementingkan pertumbahan ekonomi dengan melupakan lingkungan yang berada di sekitarnya.Â
Terdapat 63 warga  mengalami gatal-gatal dengan tingkat keparahan yang beragam, penyebab penyakit gatal-gatal tersebut akibat polusi udara dan debu yang diduga dari limbah batu bara yang dihasilkan.  sebelumnya warga sudah meperiksakan kondisi yang mereka alami ke Puskesmas setempat dan pihak puskesmas pun juga menyatakan bahwa natal-gatal yang dialami karena polusi udara yang sangat parah.Â
Sebenarnya izin lingkungan yang diberikan PT KCN telah dicabut, tetapi ternyata masih banyak aktivitas yang dilakukan di pabrik tersebut seperti keluar-masuknya kapal tongkang yang membawa batu bara di pelabuhan Marunda.Â
Dari aktivitas pabrik yang masih saja dilanjutkan tersebut menghasilkan polusi udara dan kepulan asap dari cerobong yang mesh terlihat di dalam kawasan Berikat Nusantara yang dapat menimbulkan polusi udara ke pemukiman warga. Bahkan WHO menyatakan bahwa Kualitas udara di Marundra sudah melewati ambang batas udara yang layak berdasarkan data alat pemantau kualitas udara.
Warga yang tinggal di Rusunawa Marundra ini merupakan korban penggusuran dari sejumlah lokasi di Jakarta. Mulanya mereka dijanjikan dengan tempat tinggal yang layak dengan lingkungan yang bersih tapi kenyataannya tidak.Â
Warga Rusunawa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Rusunawa terus mendesak dan menagih janji pemerintah DKI Jakarta untuk melindungi warganya. Yang sampai saat ini Pemerintah belum melakukan upaya dalam menangani kasus polusi udara yang berada di Daerah Marundra ini. Warga Rusunawa Marundra merasa menyesal telah menyepakati perjanjian dari pemerintah mereka merasa bahwa hunian baru berubah menjadi masalah baru.
Selain masalah polusi udara mucul masalah lain bahwa Rusunawa Marunda yang korosif sehingga menjadi tak layak huni banyak dari mereka merasa tidak aman sehingga mereka memutuskan lebih baik untuk dipindahkan saja ke Rusunawa Nagrak.Â
Namun, mereka kebratan dikarenakan biaya sewa yang terlaulu tinggi yaitu sekitar Rp. 505.000 perbulan jika dibandingkan dengan rusunawa Marunda yang hanya Rp. 144.000 perbulan karena biaya sewa tersebut telah di subsidi oleh pemerintah karena merupakan bagian dari warga terprogram atau warga yang menjadi korban penggusuran.Â
Namun, kabar baiknya sekarang daerah Rusunawa Marundra tidak lagi mengalami krisis air bersih yang didapatkan dari PAM Jaya Bangun. Sehingga warga RUsunawa Marundra tak lagi merasakan krisis air bersih karena sudah difasilitasi dari PAM Jaya Bangui.Â
Pemerintah sudah seharusnya memberikan fasilitas terbaik bagi para rakyatnya yang telah membuat persetujuan pengalihan lahan huni mereka menjadi pabrik pengolahan batu bara yang diharapkan dapat menjadi rumah yang layak huni dengan fasilitas yang memadai dan tidak tercemari oleh limbah yang dihasilkan oleh pabrik batu bara tersebut, pabrik pengolahan batu baru juga seharusnya memiliki CSR yang baik untuk mengolah limbah dengan baik sebelum limbah tersebut dikeluarkan atau dibuang. Harapan dari masyarakat warga rusunawa Marundra kepada pemerintah yaitu untuk mengingat kembali janji yang pemerintah berikan kepada masyarakat Rusunawa Marundra dan untuk memberhentikan aktifitas yang masih saja dilakukan oleh PT. KCN untuk mengurangi polusi udara yang kian memburuk disanaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H