Jika pembuluh darah terpapar PM2.5 secara terus-menerus dan menahun, dapat berpotensi merusak pembuluh darah dan kardiovaskular.Â
PM2.5 juga menyebabkan gangguan pada pernapasan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), gangguan fungsi paru, penyakit paru obstruktif kronik, bahkan kanker paru-paru.
Tindakan protektif dapat dilakukan dengan menggunakan pembersih udara (HEPA filter) di ruangan untuk menjaga udara agar tetap bersih, kesehatan terjaga sehingga kematian dini dapat terhindar.Â
Secara global, beralih dari penggunaan energi bersih, tidak menghasilkan polutan sehingga tidak mencemari udara, seperti energi angin, matahari, dan hidro (air) merupakan alternatif yang tepat, selain karena alasan dapat diperbaharui, energi ini juga berkelanjutan karena tersedia di alam.Â
Selain energi terbarukan, gas alam juga memancarkan polusi udara lebih sedikit daripada fosil lainya. Hal ini penting untuk diperhatikan karena polusi udara bukan sesuatu yang dapat kita hindari, smoking is avoidable, but air pollution is not !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H