Mohon tunggu...
hifnu syaban
hifnu syaban Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyajikan berbagai jenis berita maupun informasi, yang berkaitan itu pendidikan, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Love

Rahasia Bahagia: 6 Tips Adab Jima' dalam Islam, Dilengkapi Penjelasan dan Perspektif

19 Januari 2025   10:09 Diperbarui: 19 Januari 2025   10:09 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Sabar dan Mendekap Setelah Ejakulasi: Setelah ejakulasi, suami dianjurkan untuk tidak terburu-buru mencabut kemaluannya, melainkan bersabar dan mendekap istrinya dengan penuh kasih sayang. Hal ini menunjukkan kepedulian dan penghargaan terhadap istri, bahkan setelah proses biologis selesai. Mendekap istri memberikan rasa aman dan kenyamanan, memperkuat ikatan emosional, dan menunjukkan bahwa hubungan intim bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan fisik.

 

5. Mencabut Kemaluan dan Condong ke Kanan: Setelah tubuh suami tenang, disarankan agar ia mencabut kemaluannya dan condongkan badannya ke kanan. Meskipun tips ini mungkin terkait dengan kebersihan dan kenyamanan, perlu diingat bahwa tidak ada dalil yang kuat dalam Islam yang secara spesifik mewajibkan hal ini. Praktik ini lebih merupakan saran untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan bersama.

 

6. Mengusap Kemaluan dengan Kain Bersih: Setelah berhubungan intim, suami dan istri dianjurkan untuk mengusap kemaluannya masing-masing dengan kain bersih atau tisu. Ini adalah praktik kebersihan yang penting untuk menjaga kesehatan dan kesucian. Kebersihan merupakan bagian penting dari ibadah dalam Islam.

 

Kesimpulan dan Pertimbangan Tambahan:

 

Meskipun tips-tips di atas memberikan panduan, penting untuk mengingat bahwa hubungan intim dalam Islam adalah ibadah yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, kasih sayang, dan pemahaman. Komunikasi terbuka, saling menghormati, dan kesiapan bersama adalah kunci utama. Informasi ini perlu dikaji lebih lanjut dengan referensi dari sumber-sumber terpercaya seperti Al-Quran, Hadits, dan kitab-kitab fikih. Konsultasi dengan ulama yang berkompeten juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif dan sesuai dengan konteks masing-masing individu. Jangan hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga pada aspek spiritual dan emosional agar hubungan intim menjadi ibadah yang bernilai dan mempererat ikatan suami istri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun