Mohon tunggu...
Hifdzi Ulil Azmi
Hifdzi Ulil Azmi Mohon Tunggu... PNS -

seorang Apoteker muslim, penulis lepas di surat kabar, bekerja untuk negeri. Tim Penyusun Laporan Kinerja dan Renstra Instansi Pemerintah. more info at hifdziua.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

BPJS Kesehatan dan Fenomena Dukun Beranak di Bengkulu

19 Juni 2016   23:44 Diperbarui: 19 Juni 2016   23:54 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hadirnya BPJS Kesehatan khususnya di provinsi Bengkulu merupakan harapan besar bagi masyarakat di sini untuk bisa memperoleh pelayanan kesehatan melalui tangan tenaga medis, tak terkecuali pemeriksaan kehamilan dan tindakan persalinan. Hal ini setidaknya cukup terjawab melalui data dinas kesehatan provinsi Bengkulu tahun 2014 yang menyebutkan bahwa jumlah ibu yang melakukan persalinan melalui tenaga medis, baik di fasilitas kesehatan maupun selain fasilitas kesehatan telah mencapai 91 %, dengan rincian 33.708 dari 37.018 ibu hamil di provinsi Bengkulu. Jumlah ini meningkat dari tahun 2012 melalui survei SDKI 2012 dimana persalinan yang ditangani tenaga medis sebesar 87,2 %. Artinya, persentase persalinan yang dibantu tenaga non medis (dukun beranak dan dukun terlatih) telah mengalami penurunan pada rentang tahun 2012-2014 dari 12,8% menjadi 9%.

Data ibu hamil yang mendapatkan pelayanan persalinan oleh tenaga medis di prov bengkulu (Laporan Profil kesehatan Prov Bengkulu Th 2014, Dinkes Prov bengkulu)
Data ibu hamil yang mendapatkan pelayanan persalinan oleh tenaga medis di prov bengkulu (Laporan Profil kesehatan Prov Bengkulu Th 2014, Dinkes Prov bengkulu)
Penurunan jumlah ibu yang memeriksakan kehamilan dan persalinan melalui tenaga non medis ini tidak terlepas dari hadirnya BPJS Kesehatan. Kemudahan memperoleh jaminan kesehatan bagi masyarakat di Provinsi Bengkulu telah ikut mendorong pemanfaatan fasilitas kesehatan di Provinsi Bengkulu dalam pemeriksaan kehamilan dan persalinan. Hal ini berpengaruh langsung dengan terlibatnya tenaga medis seperti dokter, perawat dan bidan dalam pemeriksaan kehamilan dan tindakan persalinan. Selain itu, dengan menggunakan BPJS kesehatan, biaya persalinan baik normal maupun caesar di provinsi Bengkulu seluruhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Inilah yang saya alami saat persalinan istri saya bulan Januari 2016 lalu, dimana tidak ada biaya sepeserpun yang keluar dari dompet.

Biaya Nol untuk persalinan istri secara Caesar

Foto Hanif Ahmad Faqih, putra pertama kami hasil persalinan ceasar di RS Tiara Sella (dokpri)
Foto Hanif Ahmad Faqih, putra pertama kami hasil persalinan ceasar di RS Tiara Sella (dokpri)
Kami sendiri mengalami manfaat yang begitu besar dari BPJS Kesehatan. Lima bulan yang lalu tepatnya 7 Januari 2016, saya dan istri dikaruniai seorang putra yang dilahirkan secara Caesar. Kondisi kepala bayi yang belum sepenuhnya masuk ke mulut rahim, ditambah dengan telah pecahnya air ketuban pada subuh hari, membuat dokter spesialis yang menangani memutuskan untuk dilakukan Caesar pada siang harinya. Guna mencegah dampak buruk akibat pendarahan, saya diminta untuk segera ke PMI untuk mengambil dua kantung darah yang seluruhnya seharga 500 ribu rupiah.

Proses persalinan pada siang hari di RS Tiara Sella Bengkulu Alhamdulillah berlangsung lancar. Sedangkan dua kantung darah yang saya bawa dari PMI juga digunakan oleh dokter karena kekurangan darah yang dialami oleh istri. Kehadiran sang buah hati menambah kebahagiaan kami berdua karena berhasil dilahirkan sehat dan selamat dengan berat 3,7 kg dan panjang 52 cm.

Biaya persalinan istri yang jumlahnya mencapai di atas 14 juta rupiah seluruhnya ditanggung BPJS Kesehatan. Bahkan kantung darah yang saya beli 2 jam sebelum persalinan juga diganti dengan uang sejumlah harga tersebut. Prinsip tolong menolong melalui BPJS Kesehatan telah saya rasakan secara nyata. Saya tidak bisa membayangkan jika BPJS Kesehatan tidak ada, akan sangat berat dalam membiayai persalinan.

Kartu ASKES atas nama saya dan BPJS Kesehatan istri (dokpri)
Kartu ASKES atas nama saya dan BPJS Kesehatan istri (dokpri)
BPJS Kesehatan dan konsep Tolong-menolong    

Jaminan kesehatan yang diperoleh rakyat Indonesia tidak terlepas dari konsep tolong menolong yang diimplementasikan oleh BPJS Kesehatan. Dengan konsep ini, BPJS Kesehatan di seluruh Indonesia mampu mengalokasikan dana yang terhimpun dari masyarakat untuk digunakan pada proses pemeriksaan dan pengobatan pada pasien yang lebih membutuhkan. Hasilnya, proses persalinan secara Caesar dengan biaya selangit pun bisa dicover seluruhya tanpa mengeluarkan biaya sama sekali.

Lalu apa keuntungan yang diperoleh peserta yang tidak sakit ? Dalam bentuk cash back tentu tidak ada. Namun pernahkah terpikir bahwa nikmat Sehat dari Allah SWT kepada kita adalah rezeki termahal yang tidak ternilai harganya. Boleh jadi ini adalah hadiah bagi kita untuk menumbuhkan rasa ikhlas dengan menjadi bagian dari program gotong royong untuk menyehatkan bangsa Indonesia. Semoga kita senantiasa dikaruniai kesehatan oleh Allah SWT. Semoga semakin banyak masyarakat Indonesia yang menerima manfaat dari hadirnya BPJS Kesehatan.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun