Lalu apa saja yang bisa dilakukan kedua orang tua dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak ?
Pertama dan yang paling utama, orang tua harus berperan sebagai uswatun hasanah atau teladan yang baik. Mengapa peran ini begitu utama? Pertama, Karena teladan yang baik mampu menjangkau anak dari segala usia, mulai dari bayi, balita, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Kedua, seorang anak akan banyak meniru apa yang dilakukan kedua orangtuanya, terutama pada usia balita hingga remaja. Jika tidak bisa memberi teladan yang baik, maka sang anak akan tumbuh tanpa diikuti nilai-nilai yang baik pula.
Kedua, orang tua harus mampu membangun komunikasi yang baik di lingkungan keluarga bersama sang anak. Komunikasi yang baik akan menjadikan keluarga sebagai sandaran dan acuan anak dalam menghadapi kebimbangan maupun persoalan yang dihadapi. Ketika hal ini tidak dibangun sejak awal, kehidupan anak akan lebih mengacu kepada pergaulan di luar yang boleh jadi sarat akan degradasi nilai dan norma. Inilah yang akhirnya menyebabkan kenakalan remaja dalam bentuk tawuran, pesta miras, narkoba, pemerkosaan bahkan hingga pembunuhan.
Ketiga, keluarga perlu memelihara kasih sayang dengan anak. Cara yang paling baik ialah dengan banyak melibatkan anak dalam aktivitas bersama di keluarga, seperti saat beribadah, makan, menonton TV, hingga rekreasi keluar rumah.Â
Penguatan PAUD dan TK, supporting pendidikan keluarga
Selain di rumah bersama keluarga, pendidikan anak usia dini dan taman kanak-kanak juga memegang peranan penting dalam mendukung fondasi karakter anak. Dalam buku berjudul All I Really Need To Know I Learned in Kindergartenkarangan Robert Fulghum, segala hal yang perlu diketahui mengenai hidup ini sepatutnya dipelajari saat TK. Maka pendidikan dini diharapkan mampu mensupport keluarga dalam menanamkan pendidikan anak. Di dalam buku tersebut, terkandung berbagai nilai baik yang semuanya mendukung karakter anak didik seperti dilarang mengambil milik orang lain, menghormati orang yang lebih tua, segera meminta maaf jika sengaja maupun tak sengaja berbuat salah pada orang lain dan lain-lain. Semua nilai yang diajarkan pada pendidikan usia dini ini tentu sangat diperlukan anak sebagai bekal awal dalam membedakan yang baik dan salah.
Ketika semangat nasionalisme telah tertanam dan terpelihara, maka langkah berikutnya yang perlu dilakukan ialah membangun komitmen bersama dan pelibatan seluruh elemen khususnya yang berkepentingan. Pendidikan sebagai gerakan semesta bukan tanggungjawab guru dan sekolah saja. Juga bukan menjadi tanggungjawab kemendikbud saja. Maka pelibatan seluruh elemen menjadi suatu hal yang harus dilakukan.
Membuat aksi nyata bersama
Pendidikan formal memang ditempuh melalui sekolah mulai dari TK, SD, SLTP, SMA, hingga perguruan tinggi. Bagi kita yang tinggal di kota besar dengan segala kelengkapan fasilitas di dalamnya, mungkin mudah untuk mendapatkan pendidikan semacam ini baik negeri maupun swasta. Namun jika kita berbicara Indonesia yang masih berproses dalam pemerataan pembangunan, perlu sebuah aksi nyata agar pemerataan pendidikan bisa tercapai dari Sabang sampai Merauke.