Mulai dari acara doa bersama sebagai pembuka hingga acara penutup dijelaskan secara runtut oleh panitia. Kami pun mendengarkan dengan seksama agar tidak hilang arah ketika sudah sampai di tempat.Â
Angkutan kota perlahan memperlambat lajunya pada lapangan yang cukup luas. Satu per satu dari kami turun dan melakukan peregangan untuk melemaskan otot yang kaku akibat perjalanan jauh.Â
Setelah menurunkan peralatan menanam, para panitia acara mengumpulkan kami dan memberitahu bahwa angkutan kota hanya dapat mengantar sampai sini. Jalan yang sempit dan tidak rata menjadi alasan. Mengharuskan kami untuk berjalan sekitar 500 meter hingga sampai di tempat tujuan.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari delapan peserta dan memiliki panitia pendamping sebagai penanggung jawab. Hal ini untuk mempermudah koordinasi ketika di tempat tujuan, karena setiap kelompok akan dipencar ketika menanam pohon.Â
Jadi diharapkan pohon yang ditanam tersebar secara rata. Kali ini keberuntungan sedang berpihak kepada saya karena saya dan Hafsah ditempatkan di satu kelompok yang sama.
Kelompok yang sudah terbagi diminta untuk membuat nama yang bertemakan tumbuhan. Klorofil, kelompok saya sepakat memakai nama familiar tersebut. Kini setiap kelompok sudah memiliki nama, selanjutnya ketua pelaksana memimpin kami untuk berdoa sesuai keyakinan masing-masing.Â
Kami menundukkan kepala sembari menangkupkan tangan, berharap agar seluruh kegiatan berjalan lancar dan sukses. Doa selesai dipanjatkan dan setiap kelompok mulai berjalan beriringan menuju tempat tujuan.
Aksi untuk Bumi
Pukul sepuluh pagi akhirnya kami tiba di lahan kritis yang menjadi tujuan. Kami rehat sebentar sekedar meluruskan kaki yang sudah bekerja keras membawa kami sampai ke tempat tujuan.Â
Sembari mengatur nafas, mata saya bergerak melihat ke sekeliling yang memang sudah jarang pohon tertanam. Sedikit tidak percaya akan kebenaran bahwa dulunya lahan ini rimbun ditumbuhi pohon. Miris rasanya mengetahui fakta akan lahan yang dulunya menjadi tempat tinggal berbagai flora mengalami kerusakan akibat keserakahan manusia.
Sepuluh menit terlewati untuk beristirahat, panitia penanggung jawab kelompok sedang dikumpulkan oleh ketua pelaksana untuk briefing. Selesai briefing, satu persatu panitia penanggung jawab membawa peralatan menanam ke kelompoknya masing-masing.Â
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya