Mohon tunggu...
hiero samosir
hiero samosir Mohon Tunggu... Sejarawan - Hehehe

Hiero Samosir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pedurenan

6 April 2022   07:50 Diperbarui: 6 April 2022   07:55 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Entah dari mana tetapi tiba-tiba ada banyak anak kecil dari kampungku yang berdatangan untuk menonton tim kampong kami bermain. Aku yakin ibu mereka pasti khawatir dan akan memukul bokong mereka menggunakan sapu. Persis seperti aku kecil. Namun, aku sangat senang akan datangnya mereka. Mereka bersorak dan memberi dukungan kepada kami sambil mengejek tim lawan. Wajarlah namanya anak kecil.

Sudah jam 17.15 hari selasa sore itu. aku semakin greget dan berharap agar waktu bisa lebih lama lagi karena aku sangat tidak yakin apakah 15 menit bisa menciptakan satu gol. Namun, pulang sebelum menang sangat bukan menggambarkan jiwa juang kampung kami. Akhirnya aku bermain hingga hampir maghrib dan berharap agar cepat gol tercipta untuk tim kami.

Saat itu lawan kami mendapatkan tendangan sudut, saat itu juga aku menyuruh Shofi untuk maju ke depan dengan harapan Ipan dapat menangkap bola itu dan langsung menendang jauh ke depan. Saat tendangan sudut dilepaskan, aku sangat kaget melihat Ipan deengan cekat melompat diantara banyak striker lawan dan berhasil menangkapnya dengan sempurna. Belum pernah aku melihat Ipan sangat berani seperti itu. Tetapi bagus sih. Saat itu juga Ipan memberikan bola kepada Shofi yang berdiri di daerah lapangan lawan, lalu Shofi mengoper bola itu kepada Jojo yang juga berada di depan. Jojo yang dengan licah menggocek bola menggunakan kaki yang penuh tanah becek dan kotor itu mengangkat bola kepada Shofi dan Shofi menyambut umpan itu dengan baik. Shofi yang mendapatkan umpan itu pun berusaha menggiring bola semakin dekat ke kotak penalty lawan.

Karena aku tau Shofi dan Jojo  tidak bisa membuat gol jika hanya berdua, maka aku menyuruh agar Tomy, Farel, dan Ardo untuk maju membantu.  Dan benar saja, dengan ramainya pemain kami yang ada di depan, kami melakukan teknik tiki-taka ala Brazil yang biasa disebut bermain dengan tarian "Samba". Yaitu eprmainan dimana kami sudah masuk ke daerah pertahanan musuh namun kami masih mempermainkan mereka dengan operan-operan yang membuat mereka lelah. Inilah permainan yang aku tunggu-tunggu!!!

 

BAB-4

            Waktu sudah sangat sore dan hampir gelap. Sebenarnya aku masih bisa melanjutkan permainan ini hingga akhir namun teman-temanku harus pergi mengaji dan Sholat Maghrib. Aku juga akan dimarahi ibuku jika aku pulang hingga gelap demi bermain bola. Mengingat juga aku sudah puas membuat lawan kesal, maka aku berusaha untuk mencitakan gol untuk mengakhiri pertandingan. Aku langsung memberi aba-aba untuk mencetak satu gol terakhir untuk penentu kemenangan yang akan dibuat oleh......

            Saat itu bola sedang ada di kaki ku dan aku berusaha menggiring bola itu semakin ke depan. Bola sudah masuk ke kotak penalty lawan, tetapi sekitar 8 orang dari mereka ada ti dalam kotak penalty. Kemelut pun terjadi di kotak penalty lawan. Dengan sekuat tenaga aku berusaha agar bola bisa masuk ke dalam gawang lawan. Namun saat itu juga hal aneh terjadi lagi. Saat aku berusaha memasukkan bola ke gawang lawan, bola malah terpantul ke sisi tiang kiri gawang dan saat itu juga memantul ke kaki lawan yang bernama Rabil. Ya, orang yang bermain dengan kidal itu malah membuat kesalahan tak terduga. Bola yang aku tendang lalu memantul ke tiang gawang malah memantul ke kaki nya dan akhirnya bola itu masuk ke gawang.

            Teriakan PEDURENAN!!!!!!! Semakin keras.

NAMA            : Hieronymus Halashon Samosir

NO. ABSEN   : 07

KELAS           : KPP-2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun