Manuskrip al-Qur'an Kertas Kuno Museum Gusjigang
Penulis: Mahasiswa Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Kudus
- Khubaibur Rohman
- Muhammad Yusrul Falah
- Cindy Amalia
- Zaidatussalamah
Museum Jenang Kudus menjadi museum jenang pertama dan satu-satunya di Indonesia. Museum Jenang Mubarok Food menegaskan bahwa Kudus menjadi kota penghasil jenang terbesar di Jawa Tengah. Di dalam Museum Jenang Kudus ini disajikan berbagai kisah Kudus tempo dulu.
Tak hanya tentang jenang saja, pengunjung akan terpesona karena diajak juga melihat Kudus secara keseluruhan lewat museum ini. Mulai dari Bupati Kudus tempo dulu sampai sekarang, hingga tokoh-tokoh ulama, budayawan tempo dulu hingga sekarang.
Museum yang berada di lantai 2 museum Jenang Mubarok Food ini menggambarkan suasana di wilayah Kabupaten Kudus. Ada sebuah rumah adat khas Kudus, kompleks Masjid Menara, makam Sunan Kudus yang tersusun rapi di dalam maket dan sebuah kitab Alquran besar di sampingnya. Semuanya tergambar lengkap beserta sejarahnya.
Mengenal Manuskrip dan Naskah
Manuskrip adalah tulisan tangan asli minimal berumur 50 tahun dan punya arti penting bagi peradaban, sejarah, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.
Di Indonesia ada tiga jenis manuskrip, yaitu:
- Manuskrip Islam, yaitu manuskrip yang bahasa dan tulisan Arab.
- Manuskrip Jawi, yaitu naskah yang ditulis dengan huruf Arab tapi berbahasa Melayu, agar sesuai dengan aksen Melayu diberi beberapa tambahan vonim.
- Manuskrip Pegon, yaitu naskah yang ditulis dengan huruf Arab tetapi menggunakan bahasa daerah seperti, bahasa Jawa, Sunda, Bugis, Buton, Banjar, Aceh dan lainnya.
Sebagai peninggalan masa lampau, naskah kuno mampu memberi informasi mengenai berbagai aspek kehidupan masyarakat masa lampau seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pengobatan tradisional, tabir gempa atau gejala alam, fisikologi manusia, dan sebagainya. Informasi awal terkait dengan hal ini bisa ditemukan dalam kandungan naskah agar bisa dipelajari oleh semua orang.
Naskah itu penting baik secara akademis maupun sosial budaya. Naskah itu identitas, kebanggaan dan warisan budaya yang berharga. Secara sosial budaya, naskah berisi nilai-nilai yang masih relevan dengan kehidupan sekarang, sehingga menjadi sebuah tanggung jawab yang telah berada di pundak kita untuk mengungkap 'mutiara' yang terkandung di dalamnya.
Naskah kuno, di samping sebagai dokumentasi budaya juga bisa dijadikan objek pengajaran untuk mengambil nilai-nilai dan kandungan di dalamnya. Nilai-nilai tersebut sangat dibutuhkan dalam merelevansikan nilai kebaikan yang ada di masa lalu agar diterapkan di masa ini.