Mohon tunggu...
Hidayatullah
Hidayatullah Mohon Tunggu... Pengacara - Hidayatullahreform

Praktisi Hukum/Alumni Fakultas Hukum UHO

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Varian Covid-19 Omicron dan Respon Kita

15 Februari 2022   02:11 Diperbarui: 15 Februari 2022   02:38 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada lagi konten menyesatkan dengan narasi yang sedikit analitis bahwa ini akibat perang ekonomi yang sedang terjadi antara Amerika dan Cina (Tiongkok). Masih banyak lagi, saya batasi agar tidak bias kesana-kemari sehingga saya menjadi ikut-ikutan larut dalam narasi provokasi.

Siapa dan Dari Mana Sumber Berita Menyesatkan Itu?

Siapa sebenarnya yang membawa berita menyesatkan tersebut? Bukan dari kalangan dokter, bukan dari kalangan epidemologi, bukan juga dari para ahli kesehatan masyarakat, ilmuwan juga bukan, serta bukan pula dari ahli-ahli fiqih, kiai, ulama, ustadz, pendeta, pemuka agama, dll.

Saya selalu mencari tahu dan terus mempelajari konten sampai narasi-narasi provokasinya. Polanya sederhana, dengan cukup sedikit editing bagian judul pemberitaan lalu di capture dan bahkan ada juga sampai isi konten asli berita bisa disesatkan dengan dibumbui narasi provokasi disetiap status media sosial.

Misal, pola penyebaran melalui twitter tinggal di retweet konten dari akun-akun nonkredibel atau menambah narasi provokasi dengan menambah kutipan tweet, lalu menjadi tersebarlah konten menyesatkan itu. Dari hasil editing itulah terjadi atau pembelokkan informasi sehingga menjadi berita hoaks dan manipulatif.

Konten hoaks dan menyesatkan itu menari-nari diatas nalar dan pikiran mereka yang polos dan lugu tadi karena menemukan sandaran pembenar untuk dua alasan yang pada umumnya untuk menghindar agar tidak divaksin, dan ingin keluar dari situasi new normal yang serba terbatas akibat standar protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Tetapi coba ditanya dengan nalar medis, dan logika sains maupun hukum fiqih tentang wabah penyakit. Saya jamin kita akan menemukan mata hitam mereka yang polos dan lugu itu berputar mengolah otak dan pasrah.

Tidak ada bantahan, karena memang nalar dan qalbu manusia itu cenderung fitrah yang cenderung pada hal yang baik dan benar. Bahwa sekecil partikel atom pun yang namanya bakteri atau virus tetaplah disebut makhluk hidup. Bahwa yang namanya makhluk hidup hanya dapat diciptakan oleh sang maha pencipta Allah SWT. Pun makhluk hidup menjadi untuk hidup dan berkembang biak karena atas rahmat dan kehendak Allah SWT.

Manusia tidak mungkin dapat menciptakan makhluk hidup. Manusia dari perkembangan peradabannya hanya mampu membuat alat-alat seperti mesin, robot, komputer dan segala macam kecerdasan buatan.

Satu Contoh Konten Kategori Menyesatkan

Agar tidak panjang lebar uraian ini, maka saya angkat satu contoh konten kategori menyesatkan diambil dari sumber Group Telegram terkait dengan Covid-19 varian Omicron yang dilansir dari sumber: https://cekfakta.com/salah , sebagai Kumpulan informasi salah yang sudah diverifikasi. Konten menyesatkan tersebut menyebutkan "Buku Berjudul "Understanding Omicron Variant" oleh Dr Theresa Bishop Terbit Tahun 2020 Sebelum Varian Omicron Ditemukan di Dunia, dengan narasi menyesatkan, sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun