Mohon tunggu...
Hidayatul Fitri
Hidayatul Fitri Mohon Tunggu... Guru - fitri

Saya berprofesi sebagai Guru Tidak Tetap di SDN Balongrejo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 1.4.A.8. Budaya Positif

18 Desember 2022   08:08 Diperbarui: 18 Desember 2022   08:34 6242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Untuk dapat memantapkan diri dalam posisi kontrol manager dan sebagai administrator yang handal guru juga di harapkan mampu memahami berbagai kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia adalah kelangsungan hidup, cinta dan kepemilikan, kebebasan, kesenangan dan kekuasaan. Dengan memahami kebutuhan dasar manusia akan memberikan langkah-langkah yang mudah untuk melakukan pembimbingan kepada murid karena kebutuhan setiap murid memiliki kebutuhan yang berbeda.

Guru sebagai pendidik juga diharapkan mampu mempraktekkan Segitiga Restitusi untuk menyelesaikan setiap permasalahan murid. Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004)

Restitusi juga adalah proses kolaboratif yang mengajarkan murid untuk mencari solusi untuk masalah, dan membantu murid berpikir tentang orang seperti apa yang mereka inginkan, dan bagaimana mereka harus memperlakukan orang lain (Chelsom Gossen, 1996).

Restitusi membantu murid menjadi lebih memiliki tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Penekanannya bukanlah pada bagaimana berperilaku untuk menyenangkan orang lain atau menghindari ketidaknyamanan, namun tujuannya adalah menjadi orang yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai. Sebelumnya kita telah belajar tentang teori kontrol bahwa pada dasarnya, kita memiliki motivasi intrinsik.

Melalui restitusi, ketika murid berbuat salah, guru akan menanggapi dengan cara yang memungkinkan murid untuk membuat evaluasi internal tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki kesalahan mereka dan mendapatkan kembali harga dirinya. Restitusi menguntungkan korban, tetapi juga menguntungkan orang yang telah berbuat salah. Ini sesuai dengan prinsip dari teori kontrol William Glasser tentang solusi menangmenang.

Ada peluang luar biasa bagi murid untuk bertumbuh ketika mereka melakukan kesalahan, bukankah pada hakikatnya begitulah cara kita belajar. Murid perlu bertanggung jawab atas perilaku yang mereka pilih, namun mereka juga dapat memilih untuk belajar dari pengalaman dan membuat pilihan yang lebih baik di waktu yang akan datang. Ketika guru memecahkan masalah perilaku mereka, murid akan kehilangan kesempatan untuk mempelajari keterampilan yang berharga untuk hidup mereka.

Sebagai guru saya dapat memberikan dampak positif pada teman sejawat dan mampu memberikan dampak positif pembelajaran di kelas. Mampu bersosialisasi dilingkungan sekolah dan selanjutnya membimbing dan mendukung program perubahan paradigma pendidikan di Indonesia yang saat ini masih belum sepenuhnya berpihak pada murid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun