Mohon tunggu...
Hidayatul Ulum
Hidayatul Ulum Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis yang masih perlu banyak belajar

Saya suka jamur, pohon, dan paus. Saya suka menulis apa pun yang terlintas di pikiran dan saya suka menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Haluan dan Buritan

21 Juli 2023   00:52 Diperbarui: 21 Juli 2023   00:57 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tidak berkata begitu. Aku hanya ingin semua teman-temanku ada di haluan ini. Bersamaku. Berada di buritan memang menyenangkan. Aku bisa memandang jejak kapal dan apa-apa saja yang telah kutinggalkan, walau terkadang aku merasa tertinggal."

"Lihat! Bukankah itu teman-temanmu? Mereka tampak sedang menuju kemari."


"Mana? Kau melihatnya?"

"Mereka sedang dalam perjalanan melewati kabin-kabin itu. Bersabarlah. Coba nikmati keadaan di sini. Bayangkan kau bisa melihat dengan jelas tujuanmu pada kaki langit di depan sana. Kau sudah tiba di sini terlebih dahulu untuk melihatnya. Kau hanya perlu menunggu teman-temanmu tiba juga. Dan ingat, berada di buritan bukan berarti kau tertinggal. Haluan dan buritan berada pada kapal yang sama. Keduanya akan merapat di pelabuhan yang sama. Hanya waktunya saja yang sedikit berbeda."

29 Juli 2022

Aku menyadari sesuatu sekarang. Berjalan terlalu cepat dari yang lain mungkin memang memberikan keuntungan. Aku bisa melihat hal-hal yang ada di depan lebih dulu dari siapa pun. Akan tetapi, apalah artinya berhasil jika mesti terasing dari orang-orang yang kusayangi? Apalah artinya meraih kesuksesan jika harus didera sepi?

Aku ingin terhubung dengan orang-orangku. Namun, bagaimana jika kondisi kami terbalik, jika mereka sudah berhasil dan aku belum, apakah mereka akan mengingatku? Apakah mereka menginginkanku?

Aku pun teringat tulisanku lagi. Tulisan berjudul "Haluan dan Buritan", tetapi dengan kondisi terbalik. Aku masih di buritan dan teman-temanku berada di haluan. Rasa-rasanya tetap sama:

Aku merasa hampa. Rasanya sepi sekali. Berada di buritan tidak lebih baik daripada berada di haluan.

Kota K, 21 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun