6) Kurang mampu dalam menggunakan media pembelajaran.Â
7) Belum mahir dalam mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran.Â
8) Materi ajar yang terlalu luas serta minimnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar.Â
9) Guru kesulitan dalam menentukan proyek kelas serta kurangnya alokasi waktu untuk pembelajaran berbasis proyek.Â
   Dari kedua penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka tidak terlepas dari beberapa hambatan yang dihadapi oleh para guru. Beberapa hambatan yang diidentifikasi meliputi perubahan yang banyak dan tidak berjalan dengan lancar, kurangnya kemampuan digital guru, keterbatasan referensi dalam buku kurikulum merdeka, kurangnya pengetahuan dan pemahaman guru tentang kurikulum merdeka, keterbatasan bahan ajar yang tersedia, kurangnya pelatihan berbasis tier, kesulitan dalam perencanaan pembelajaran, kesulitan dalam penggunaan teknologi, keterbatasan buku ajar, kesulitan dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat, kurangnya kemampuan dalam menggunakan media pembelajaran, kurangnya keahlian dalam mengaplikasikan teknologi dalam pembelajaran, materi ajar yang terlalu luas, dan kurangnya alokasi waktu untuk pembelajaran berbasis proyek.
   Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, perlu adanya upaya yang komprehensif dari berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, kepala sekolah, dan guru. Upaya-upaya yang dapat dilakukan adalah seperti:
1) Dilakukan pelatihan yang memadai untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan teknologi dan media pembelajaran.
2) Peningkatan akses terhadap referensi dan bahan ajar yang relevan dengan kurikulum merdeka.
3) Peningkatan pemahaman dan pengetahuan guru tentang konsep dan tujuan kurikulum merdeka sangat penting melalui pelatihan dan pendampingan yang tepat.
4) Koordinasi yang baik antara pihak sekolah, guru, dan pemangku kepentingan lainnya juga perlu ditingkatkan untuk mendukung implementasi yang sukses.
5) Mendorong pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum merdeka melalui kolaborasi dengan guru, lembaga pendidikan, dan pihak eksternal, serta memanfaatkan sumber daya digital yang tersedia untuk mengakses bahan ajar yang lebih luas.