2) Kurangnya kemampuan digital guru, sehingga beberapa guru mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi seperti Ms. Word.Â
3) Buku kurikulum merdeka yang baru tidak menyertakan referensi yang dapat membantu guru untuk menemukan informasi untuk medukung pembelajaran yang berpusat pada siswa.
4) Guru masih kurang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai tentang kurikulum merdeka.Â
5) Keterbatasan bahan ajar yang tersedia untuk kurikulum merdeka.Â
6) Kurangnya bantuan pelatihan berbasis tier yang diberikan kepada para guru.
   Penelitian serupa juga dilakukan oleh Siti Zulaiha dkk berjudul "Problematika Guru dalam Menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar" yang menyatakan bahwa ada beberapa permasalah yang dihadapi oleh guru seperti:Â
1) Kesulitan menyusun perencanaan pembelajaran yaitu saat menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) yang akan dicapai oleh siswa dikarenakan dibuat per fase.Â
2) Merumuskan CP dalam bentuk Tujuan Pembelajaran (TP) dan menyusunnya dalam bentuk Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).Â
3) Guru tidak dapat menggunakan teknologi dengan baik, sehingga mengalami kesulitan dalam pembuatan Modul Ajar.Â
4) Kesulitan dalam menentukan metode dan strategi pembelajaran yang tepat bagi anak agar proaktif.Â
5) Terbatasnya buku ajar berupa buku siswa.