Karena hafalan, maka akan ada yang menyampaikan selanjutnya. Maka sudah pasti, dipertanyakan siapa yang menyampaikan? Bagaimana kehidupan sehari-harinya? Apakah dia berbohong? Apakah dia setengah berbohong? Apakah dia penghayal? Apakah dia tukang tipu? Apakah dia tukang maling? Apakah dia pernah berbohong? Oleh karenanya, semangat menjaga akhal sangat dianjurkan. Sangat diperhatikan.
Dan tradisi itu turun temurun. Bahkan sampai sekarang. Banyak yang hafal al-quran. Banyak yang hafal tentang hadist.
Terlebih lagi, di zaman kejayaan islam, sekitar abad ke 3 hijriah, di kumpulkanlah hadist-hadist, yang sekarang, hadist-hadist itu menjadi rujukan umat muslim di seluruh dunia. Karena hadist-hadist dikumpulkan, maka penting pembutan, tentang mana yang layak dikatakan hadist sohih, bagus, dan tingkatan yang lain. Sangat ketat tentang penyeleksi hadist. Pokoknya, tradisi orang arab adalah hafalan.
Nah, sekarang, bagaimana tradisi keilmuan Indonesia?
Tradisi keilmuan indonesiaÂ
Jangankan membicarakan tradisi, melacak sejarah nusantara saja, termentok di era sekitaran 300 masehi. Mengapa demikian? Mungkin banyak gempa yang menguburkan tanah nusantara. Mungkin memang nusantara dahulu kala jarang ditempati umat manusia. Tatkala membaca sejarah nusantara, maka termentokkan pada kerajaan-kerajaan sebelum hindu-budha, lalu kemasukan hindu-budha, dan darinya terciptakan bekas-bekas sejarah dan muncullah peradaban. Karena ada yang menyebarkan agama hindu-budha di nusantara, dan merasa cocok dengan tanah nusantara, maka pengaruhnya kuat.
Sejauh saya membaca tentang sejarah nusantara sebelum kemasukan hindu-budha, maka teramat jarang tentang pengajaran yang berkaitan dengan intelektual di nusantara, namun terkaan saya, bukan ranah intelektual atau hafalan yang ditekankan, namun tentang intuitif, tentang hati, tentang kanuragan, ilmu kebatinan, dengan alasan manusia nusantara menyukai hal-hal mistis, sampai sekarang, dan hal itu dibuktikan lagi dengan maraknya film-film laga yang menceritakan tentang ke hal mistisan kanuragan (cina memang mempunyai karakater film kungfu, namun Indonesia ‘pendekar’ mempunyai kekuatan super yang itu tumbuh dari dalam diri dengan latihan silat)
Hingga kemudian saat hindu-budha masuk, maka betapa sangat cocok, karena hindu-budha tidak jauh-jauh dari hal pertapaan, dan orang-orang hal mistis tentunya didukung dengan tempat-tempat yang mistis. yang kemudian berefek pada segi pakaian:
Maka pakaian bagi orang-orang mistis, kurang nilai-maknanya, sebab yang lebih utama adalah hubungan yang berada pada dimensi mistis (akal dan hati).
Efek lanjutnya, eksistensi kurang diperdulikan. Hal itu nampak bagi kaum-kaum bawahan era kerajaan, pakaiannya sederhana, bahkan kalau dipikir sangat sederhana, sebab statusnya memang berbeda. Nah, tentang status kemanusiaan ini (karena kerajaan juga) sehingga agama hindu masuk dengan cepat, masuknya kepada para penggede (raja) lalu raja mengonfirmasi kepada rakyat.
Ringkas kata, ajaran hindu-budha menyebarkan kepada pembesar (Raja) dan pembesar menyampaikan secara luas. Dari keluasan itu, para pendeta, mendakwakan ajaran dengan leluasan.