Mohon tunggu...
Hidayat Tf
Hidayat Tf Mohon Tunggu... -

Pejalan (yang berjalan) menuju ke-abadian. dan sekarang, sering bersinggah di http://hidayattfaf.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tradisi Keilmuan Indonesia

4 Januari 2017   22:15 Diperbarui: 4 Januari 2017   22:34 1083
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bagaimana tradisi keilmuan Indonesia? Indonesia dikatakan ‘Indonesia’ sekitaran tahun 1900-an. Kenanglah, sejarah cina, sejarah jazirah arab, sejarah eropa: ditahun 1900-an. Apa yang terjadi pada kelompok-kelompok tersebut? Mereka telah berdialektika tentang sesuatu yang namanya pengetahuan! Memangnya Indonesia tidak? Indonesia juga telah berdealiktika, namun Indonesia berbeda polanya. Sebelum mengatakan tradisi Indonesia, baiknya mengetahui Negara-negara besar ini:

Tradisi keilmuan cina 

Cina adalah Negara yang sarat dengan filosofisnya, titik tekan filosofinya adalah etika, sumber utamanya adalah alam. Alam menjadi dasaran tentang kemanusiaan cina, oleh karenanya cina sarat dengan keindahan (estetika) hal itu bisa dikenang: melaui film-film kerajaan cina; amatilah bagaimana gedung-gedungnya, bagaimana pakaiannya, bagaimana kerajinan-tangannya, hal itu menandai bagaimana sejarah tempat tinggalnya.

Tradisi keilmuan barat 

Bermula dari yunani. Yunani senantiasa menjadi kajian dalam proses pengetahuan manusia barat. Menjadi sumber utama pemikiran manusia barat, alasannya, karena akalnya. Pendayaan akalnya. Hingga kemudian sampai kepada tokoh Socrates, plato dan aristoteles: status akal masih dibanggakan, dan menjadi tren yang hebat, yakni logika, dasar-dasar pengetahuan ilmiah. Pembuktian.

Kemudian posisi akal meredam, tatkala agama samawi masuk, nasrani. Ringkas cerita, agama nasrani memuncaki kekuasaan, bahkan kekuasaan dunia, waktu itu. sampai-sampai kencang menggunakan rasio, di larang, Galileo galile di ganjar karena menentang kekuasaan waktu itu. Namun bibit-bibit ilmiah terus melejit, sampai tiba masanya ada renananse (kebangkitan sains), selanjutnya, ada pula sebutan yang lebih mboming, yakni masa modern, tokoh utamanya, yang paling populer, Rene Descartes tentang rasionalnya, sarat penggunaan akalnya. Sejak saat itu, pengetahuan ilmiah semakin gencar. Gencar dan sibuk dengna ranah ilmiah. Tanda ilmiah apa? Pembuktian, obejektif.

Karena objektif, maka membutuhkan tradisi baca-teks. tradisi baca teks sangat kental. Kental sekali. Wal-hasil, produk-produk sains senantiasa berkiblat pada eropa: alasannya, sebab sains dari waktu ke waktu senantiasa ada perubahan dan perubahan. Sebabnya, tatkala diteliti, menemukan kekurangan, dari kekurangan itu maka ditambahi. Begitu seterusnya. Contoh: kenanglah asal-usul handphone, sekarang menjadi? Tablet. Kenanglah tentang gerobak, sekarang menjadi? Mobil. Begitulah tradisi keilmuan barat.

Selanjutnya,

Tradisi Keilmuan Jazirah Arab 

Tradisi keilmuan jazirah arab apa yang paling menonjol? Tentang ketuhanan, kekuasaan, dan kemegahan. Hal itu bisa kita lihat dari sejarah para nabi, sejarah para rasul, yang memang mendominasi dari orang-orang arab. Untuk lebih menselaraskan tradisi Indonesia, saya ringkas ke tradisi orang arab Saudi, daerah yang memunculkan agama islam.

Yakni, tradisi utama mereka adalah hapalan. Hapalan nasab, hapalan syair. Ringkas cerita begitu. Tatkala wahyu turun, maka tradisi hapalan masih digenggam kuat-kuat. Bahkan sandaran utama umat muslim adalah tentang al-quran dan as-sunah. Apa itu sunah? Apa-apa yang dikatakan, dilakukan, dan diputuskan nabi, ringkasnya. Bayangkan, yang dilakukan, dikatakan, dan diputuskan Kanjeng Nabi menjadi sandaran pengetahuan. Itulah yang ingin saya sampaikan: bahwa tradisi kuat keilmuan arab adalah hafalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun