Mohon tunggu...
Tatang  Hidayat
Tatang Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Student Rihlah Indonesia

Tatang Hidayat, bergiat di Student Rihlah Indonesia. Ia mulai menulis sejak SD, ketika masa SMK ia diamanahi menjadi pimpinan redaksi buletin yang ada di sekolahnya. Sejak masuk kuliah, ia mulai serius mendalami dunia tulis menulis. Beberapa tulisannya di muat diberbagai jurnal terakreditasi dan terindeks internasional, buku, media cetak maupun online. Ia telah menerbitkan buku solo, buku antologi dan bertindak sebagai editor buku dan Handling Editor Islamic Research: The International Journal of Islamic Civilization Studies. Selain menulis, ia aktif melakukan jelajah heritage ke daerah-daerah di Indonesia, saat ini ia telah mengunjungi sekurang-kurangnya 120 kab/kota di Indonesia. Di sisi lain, ia pun telah melakukan jelajah heritage ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Penulis bisa di hubungi melalui E-mail tatangmushabhidayat31@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesan Perjuangan dari Tanah Pahlawan (Surabaya)

24 November 2018   21:49 Diperbarui: 27 November 2018   22:18 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah berkeliling cukup lama, tidak terasa waktu semakin malam, padahal masih banyak tempat yang belum dikunjungi, betapa ingin saya mengunjungi semuanya, berhubung waktu terbatas, saya harus segera pulang dan kembali ke kampus, karena besok pagi sudah ditunggu ada jadwal focus group discussion bersama para dosen PAI UPI, dan tentunya ada jadwal kuliah juga.

Pukul 20.30 WIB saya menuju Bandara International Ir. H. Juanda, meskipun jadwal take off pesawat hari Senin, 29 Oktober 2018 pukul 05.50 WIB. Namun saya memerlukan waktu istirahat, sehingga saya memutuskan untuk berangkat lebih awal ke bandara. Saya beristirahat di mushola bandara, karena memang tempatnya cukup luas, di sana banyak juga para calon penumpang pesawat yang melakukan istirahat di mushola.

Tidak terasa, adzan shubuh berkumandang, kemudian jama'ah melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah, setelah selesai, saya segera menuju boarding pass, untuk menunggu keberangkatan pesawat. Tidak menunggu berlama-lama, akhirnya waktu take off segera tiba, saat itu saya menggunakan maskapai citilink, berangkat dari Surabaya pukul 05.25 WIB dan sampai Bandung pukul 06.55 WIB.

Perjalanan pulang lwat udara waktu itu sangat mengasyikan, nampak langit begitu cerah, yang mana saat keberangkatan diiringi hujan, adapun pulang diiringi matahari terbit dari timur. Lengkap sudah habis gelap terbitlah terang.  

Begitu berkesan rihlah kali ini, Madura dan Surabaya tunjukkan persaudaraan yang sangat kuat, didalamnya menyimpan sejuta cerita, kenangan, cita-cit, harapan dan perjuangan. Sebuah pesan perjuangan dari tanah pahlawan tidak akan terlupakan dan akan selalu dikenang. Ingin rasanya kembali lagi, karena masih banyak yang harus saya pelajari dari dua kota tersebut.

Terima kasih Madura, Surabaya dan warganya, semoga suatu saat nanti saya bisa kembali lagi. Wallahu A'lam bi ash-Shawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun