Mohon tunggu...
Hidayat Syahputra
Hidayat Syahputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Merajut

"Sekali Berati Sudah Itu Mati". "Tindakan Adalah Pelaksanaan Kata-kata". Kata-kata yang keluar dari rahim kandung dua tokoh besar bangsa Indonesia Yaitu Chairil Anwar dan Ws. Rendra ini sangat mengilhami diri saya, bahwa hidup yang hanya sekali ini harus memberi arti/bermanfaat, dan tindakan diri haruslah sesuai dengan kata-kata yang diucapkan dan atau kata-kata harus seusai dengan tindakan yang dilaksanakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar dari Soekarno-Hatta, Sahabat dan Musuh Politik

14 November 2018   09:17 Diperbarui: 14 November 2018   12:44 1207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seketika, Hatta pun tak kuasa membendung air mata. Kedua sahabat yang lama berpisah, saling berpegang tangan seolah takut terpisah. Keduanya bertangis-tangisan.

"No," Hanya kata itu yang sanggup diucapkan Bung Hatta, sebelum akhirnya meledak tangis yang sungguh memilukan. Bibirnya bergetar menahan kesedihan, sekaligus kekecewaan. Bahunya terguncang-guncang karena ledakan emosi yang menyesakkan dada, yang mengalirkan air mata. Keduanya tetap berpegangan tangan.

Bahkan, sejurus kemudian Bung Karno minta dipasangkan kacamata, agar dapat melihat sahabatnya lebih jelas.

Selanjutnya, Bung Karno hanya diam. Mata keduanya bertatapan. Mereka berbicara melalui bahasa mata.

Sungguh, ada sejuta makna yang tertumpah pada sore hari yang bersejarah itu. Selanjutnya, Bung Karno hanya diam. Diam, seolah pasrah menunggu datangnya malaikat penjemput.

Dan ternyata itulah pertemuan antara dua sahabat, dwitunggal yang abadi. Selang  hari kemudian, 21 Juni 1970, Soekarno meninggal dunia. Hatta menyusul sepuluh tahun setelahnya, tepatnya pada 14 Maret 1980. Soekarno dimakamkan di Blitar, Jawa Timur. Sementara Hatta dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

Soekarno dan Hatta  ibarat malam dan siang,  berbeda.  Namun saling melengkapi, akan selalu ada kesunyian setelah keramaian atau sebaliknya. Kita tak bisa hidup tanpa tidur di malam senyap.  Persahabatan sejati mereka tidak akan pernah berakhir.  

Jalan politik yang berbeda tak membuat mereka saling  tak menyapa, memutuskan persahabatan, membuat sekat permusuhan, mereka tidak berpisah sebagai sahabat. Sebagai pribadi mereka tetap berkawan akrab. Dengan sangat elegan, mereka berdua bisa membedakan wilayah pribadi dan wilayah politik.

Mereka  dua namun satu. Persahabatan Yang Tak Luntur Oleh Badai,  Tak Lapuk Oleh Hujan. (Hidayat Syahputra)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun