Sebagian pengamat keamanan mengatakan tempat ledakan dekat dengan tempat Pengadilan Pembunuhan Perdana Menteri Rafik Hariri oleh tersangka 4 orang anggota Hezbullah. Beberapa hari yang akan datang akan dibacakan vonis pengadilan internasional terkait pembunuhan Rafik Hariri dalam serangan di Beirut pada Februari 2005 lalu. Pengadilan yang didukung PBB tersebut akan diberlangsungkan Jumat minggu ini, pengadilan yang bersifat in absentia terhadap 4 terdakwa.
Anak dari PM Rafik Hariri yaitu Saad Hariri yang juga mantan PM mengatakan dalam twitternya bahwa ledakan beirut adalah ledakan dasyat yang sulit dijelaskan dengan jumlah korban yang luar biasa besar.
Berdasarkan keterangan saksi terdengar dua kali ledakan dan mereka merasakan seperti terjadi gempa bumi hebat.
Kedutaan Australia menyatakan satu diantara korban yang meninggal adalah warga negaranya.
Beirut menyatakan ledakan berasal dari Amonium Nitrat yang berada di gudang. Sebagaimana diketahui Amonium Nitrat adalah bahan dasar pupuk dan bahan dasar kembang api yang juga dapat diproses menjadi bahan dasar TNT.
Ledakan membentuk awan jamur dan terlihat gelombang ledakan yang berjalan sangat cepat. Para ahli Nuklir belum dapat mengkonfirmasi apakah ada sejenis ledakan mikro nuklir dari gudang tersebut.
Prediksi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Ledakan Beirut 4 Agustus
Pihak keamanan Lebanon mempertimbangkan keterangan dari Presiden Trump yang menyatakan ini adalah serangan.
Hezbullah mungkin akan menjadi pihak tertuduh karena ledakan dekat dengan lokasi vonis pengadilan pembunuhan PM Rafik Hariri yang melakukan pengadilan in absentia terhadap 4 tersangka yang diduga anggota Hezbullah. Vonis akan diadakan pada Jumat mendatang.