Mohon tunggu...
Achmad Nur Hidayat
Achmad Nur Hidayat Mohon Tunggu... Konsultan - Pakar Kebijakan Publik

Achmad Nur Hidayat (Born in Jakarta) previously earned Master Public Policy on Economic Policies from Lee Kuan Yew School of Public Policy National University of Singapore (NUS) and from Tsinghua University, Beijing China in 2009. He had an executive education from Harvard Kennedy School of Government, Boston-USA in 2012. He is currently assisting and providing recommendation for both the Supervisory Board of Central Bank of Indonesia and Government of Indonesia in the effort to increase sustainable economic growth, maintain the financial system stability and reinvent human resources capacities in line with technological disruption. He was Chairman of Student Boards (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia) University of Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Strategi Penggunaan Motivasi Religi untuk Pemulihan Ekonomi: Belajar dari Hari Raya Qurban 2020

31 Juli 2020   00:22 Diperbarui: 31 Juli 2020   09:14 1496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi Penggunaan Motivasi Religi Untuk Memulihkan Ekonomi

Satu yang tidak boleh abai adalah mendekatan religi untuk memulihkan ekonomi. Pendekatan ini efektif disaat narasi-narasi Sri Mulyani, Erick Thohir dan Airlangga bisa dibilang sunyi dalam melakukan pendekatan motivasi religi dalam pemulihan ekonomi. 

Narasi ketiganya mengedepankan narasi stimulus yang menggunakan uang dari utang ataupun cetak uang. Padahal motivasi religi bisa dibilang zero burden terhadap neraca keuangan pemerintah.

Mengingat motivasi religi potensinya besar dalam membantu pemerintah melakukan pemulihan ekonomi, maka narasi pemerintah seharusnya menghindari menyinggung perasaan umat beragama di Indonesia. 

Narasi kontroversi dalam RUU HIP/BPIP yang mengganti Ketuhanan yang Maha Esa menjadi ketuhanan yang berbudaya tidak membantu upaya pemulihan ekonomi sama sekali. 

Ditambah kontroversi program Penggerak Organisasi Pendidikan yang menyebabkan 2 ormas islam terbesar NU dan Muhammadiyah keluar dan tidak bersedia ikut lagi POP menjadi contoh bagaimana tidak ada kesatuan gerak menjaga sensitivitas perasaan umat yang akhirnya melemahkan motivasi religi dalam pemulihan ekonomi.

Presiden Jokowi memiliki Wakil Presiden KH Maruf Amin yang juga merupakan Ketua MUI. Ke depan, Presiden Jokowi dapat memberikan kepercayaan kepada Wakil Presiden untuk menyusun kesatuan gerak pemerintah agar lebih sensitif menjaga perasaan umat untuk strategi penggunaan motivasi religi untuk pemulihan ekonomi.

Belajar dari Hari Raya Qurban tahun 2020 yang ternyata memberikan banyak inspirasi dalam pemulihan ekonomi maka sudah saatnya pemerintah menghimpun tokoh-tokoh agama berbicara untuk menggerakan umatnya membantu pemulihan ekonomi baik melalui peningkatan household spending, membantu pendistribusian kesejahteraan ataupun memotivasi bangsa melalui ulama, Romo dan pemangku agama untuk tenang, sabar terhadap musibah dari pandemi Covid19.

Resesi ekonomi di depan mata, terobosan-terobosan agar pada triwulan III 2020 pertumbuhan ekonomi tidak negatif lagi sangat diperlukan. 

Hari Raya Qurban memberikan inspirasi bagaimana motivasi religi dapat digunakan untuk memulihkan ekonomi, menggiatkan sektor riil sekaligus membantu meringankan beban sesama di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi.

END

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun